Halo, Bapak/Ibu pengajar! Pada artikel kali ini, FOKUS akan membahas kunci jawaban 3.6 Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Madrasah – Bagian 2 dalam pelatihan implementasi KMA 450/2024. Informasi ini dirancang untuk membantu Bapak/Ibu yang sedang mengikuti pelatihan MOOC (Massive Open Online Course) melalui platform Pintar Kemenag.
Daftar Isi:
Baca juga: Kunci Jawaban: Latihan Soal Try Out PPG Piloting 3 Tahun 2024, Referensi untuk Guru PAUD/PGSD
Pelatihan berbasis MOOC ini berlangsung secara asinkronus dan sepenuhnya online, sehingga Bapak/Ibu dapat mengaksesnya kapan saja sesuai kebutuhan. Artikel ini disusun agar mudah dipahami oleh pengawas yang ingin mendalami struktur dan asesmen kurikulum dengan lebih baik.
Pentingnya Memahami Struktur Kurikulum KMA 450/2024
Implementasi Kurikulum Madrasah yang diatur dalam KMA 450 Tahun 2024 sangat penting bagi pengawas dan tenaga pendidik di madrasah. FOKUS dalam pelatihan ini adalah untuk memperkuat kompetensi pengawas dengan memahami struktur kurikulum secara mendalam. Kolaborasi antara pengawas dan kepala madrasah menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Tujuan utama pelatihan ini adalah menyamakan pemahaman antara pengawas dan kepala madrasah agar proses pembelajaran dapat lebih terfokus pada peserta didik. Dengan metode dan strategi yang tepat, diharapkan hasil pembelajaran menjadi lebih efektif dan mendalam.
Kunci Jawaban 3.6 Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Madrasah
Berikut ini adalah kunci jawaban 3.6 Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Madrasah – Bagian 2 untuk mendukung pemahaman Bapak/Ibu dalam pelatihan ini:
-
Pernyataan yang sesuai dengan penentuan kenaikan kelas peserta didik adalah:
Jawaban: D. Tidak naik kelas merupakan keputusan terakhir dilakukan madrasah berdasarkan banyaknya tujuan pembelajaran yang tidak tercapai dan pertimbangan sikap peserta didik.
-
Pernyataan berikut merupakan prinsip pembelajaran, kecuali:
Jawaban: A. Inspiratif.
-
Tujuan utama penyusunan perencanaan pembelajaran adalah:
Jawaban: C. Mengarahkan siswa untuk mencapai kompetensi.
-
Pendekatan yang mengedepankan keaktifan siswa disebut:
Jawaban: C. Pendekatan student-centered learning.
-
Manfaat utama penerapan model pembelajaran kooperatif bagi peserta didik:
Jawaban: D. Peserta didik dapat bekerja sama dan berbagi pemahaman dengan teman sekelompok.
-
Langkah penting dalam pembelajaran berbasis proyek untuk memecahkan masalah:
Jawaban: D. Membimbing siswa dalam menganalisis masalah dan mencari solusinya.
-
Komponen utama dalam perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut, kecuali:
Jawaban: B. Bahan ajar.
-
Ketentuan dalam menyusun alur tujuan pembelajaran adalah:
Jawaban: C. Pengurutan dari abstrak ke konkret.
-
Pendekatan yang mengedepankan keaktifan siswa disebut:
Jawaban: D. Pendekatan student-centered learning.
-
Prinsip asesmen yang tepat adalah:
Jawaban: A. Obyektif, edukatif, dan berkeadilan.
Penutup
Itulah kunci jawaban 3.6 Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Madrasah – Bagian 2 dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum KMA 450/2024. Semoga artikel ini dapat membantu Bapak/Ibu memahami lebih baik materi pelatihan, memperdalam wawasan tentang kurikulum, serta memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah.
Tidak naik kelas merupakan keputusan terakhir yang dilakukan madrasah berdasarkan banyaknya tujuan pembelajaran yang tidak tercapai dan pertimbangan sikap peserta didik.
Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa keputusan untuk tidak menaikkan kelas peserta didik adalah langkah terakhir, yang hanya diambil setelah mempertimbangkan pencapaian tujuan pembelajaran dan sikap siswa.
Inspiratif.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa prinsip pembelajaran biasanya mencakup aspek yang menyenangkan, interaktif, dan kolaboratif, namun inspiratif bukan merupakan prinsip utama dalam konteks ini.
Mengarahkan siswa untuk mencapai kompetensi.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa tujuan utama dari perencanaan pembelajaran adalah memastikan siswa dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan terarah dan efektif.
Pendekatan student-centered learning.
Pendekatan student-centered learning atau pembelajaran yang berpusat pada siswa menekankan keaktifan siswa dalam proses belajar. Siswa didorong untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan belajar, mengembangkan kemandirian, dan berinteraksi lebih aktif dalam kelas.
Peserta didik dapat bekerja sama dan berbagi pemahaman dengan teman sekelompok.
Manfaat utama dari model pembelajaran kooperatif adalah mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, saling berbagi pemahaman, dan belajar dari teman-teman mereka. Model ini membantu meningkatkan kemampuan sosial dan kolaborasi serta memperkaya pengalaman belajar siswa melalui interaksi dengan rekan-rekan sekelas.
Membimbing siswa dalam menganalisis masalah dan mencari solusinya.
Langkah ini sangat penting dalam pembelajaran berbasis proyek karena guru berperan dalam mengarahkan siswa untuk memahami masalah secara mendalam dan mencari solusi yang tepat. Dengan bimbingan guru, siswa dapat belajar menganalisis masalah dengan lebih terstruktur dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta problem-solving.
Bahan ajar.
Dalam perencanaan pembelajaran, komponen utama yang perlu diperhatikan meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen. Meskipun bahan ajar penting, ia bukanlah salah satu dari komponen utama dalam perencanaan itu sendiri.
Pengurutan dari abstrak ke konkret.
Pernyataan ini menekankan bahwa dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, penting untuk mengurutkan tujuan dari konsep yang lebih abstrak menuju konsep yang lebih konkret. Hal ini membantu siswa untuk memahami materi dengan lebih baik, memudahkan mereka dalam membangun pengetahuan yang lebih kompleks secara bertahap.
Pendekatan student-centered learning.
Pendekatan student-centered learning fokus pada partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Dengan pendekatan ini, siswa diberdayakan untuk terlibat secara langsung, mengembangkan kemandirian, dan berkolaborasi dengan teman-teman mereka, sehingga proses belajar menjadi lebih menarik dan efektif.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa asesmen yang baik harus memenuhi tiga prinsip utama: obyektif (tidak dipengaruhi oleh subjektivitas), edukatif (memberikan umpan balik yang konstruktif untuk pembelajaran), dan berkeadilan (memastikan bahwa semua siswa dinilai secara adil tanpa bias).
Nah, itulah soal dan kunci jawaban 3.6 Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Madrasah – Bagian 2 dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum Madrasah Versi KMA 450 / 2024 untuk Pengawas di Pintar Kemenag berbasis MOOC.
Baca juga:
- Kunci Jawaban: Prinsip Asesmen di Raudhatul Athfal – Modul 3.2 Bagian 2, Pintar Kemenag
- Kunci Jawaban Modul 3.1 Pintar Kemenag Penyesuaian Struktur Kurikulum Mi pada EMA No. 450 Tahun 2024
- Di dalam KMA 450 Tahun 2024 disebutkan bahwa kokurikuler memuat kompetensi, muatan pembelajaran, dan beban belajar
- Kunci Jawaban: Prinsip Asesmen di Raudhatul Athfal – Modul 3.2 Bagian 2, Pintar Kemenag
- 10 Kunci Jawaban Part 2 Modul 3.9 Perencanaan Pembelajaran Pintar Kemenag
- Strategi Pembelajaran Pintar: 10 Soal & Jawaban Modul 3.10 Kemenag
- Kunci Jawaban Modul 4.12: Pembelajaran Berdiferensiasi di Kurikulum Merdeka Kemenag
- 10 Latihan Terbaru IKM 4.28: Teknik Coaching dan Mentoring Pintar Kemenag
- Kunci Jawaban Terbaru Pelatihan IKM Pintar Kemenag Modul 4.28
- Soal Jawaban 3.3 Administrasi Aset Masjid Pelatihan Kemasjidan Kemenag
- Kunci Jawaban Lengkap Pelatihan Keluarga Sakinah PINTAR KEMENAG
- Kunci Jawaban Keluarga Sakinah 3.9: Pendidikan Anak & Pembinaan Keluarga – Pelatihan Kemenag
- Soal dan Jawaban Modul 3.7 Mencegah Bullying Kemenag
- 10 Soal dan Jawaban 3.1 Konsep Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS dalam Kurikulum Merdeka Pintar Kemenag
- Kunci Jawaban Modul 3.4 Manajemen ZISWaf – Pintar Kemenag