10 Soal dan Jawaban 3.1 Konsep Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS dalam Kurikulum Merdeka Pintar Kemenag

ilustrasi suasana belajar dikelas
ilustrasi suasana belajar dikelas

Fokus.co.id – Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang 10 soal dan jawaban Latihan 3.1 Konsep Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills) dalam Kurikulum Merdeka. Artikel ini dirancang untuk membantu para pelajar dan pengajar memahami konsep penilaian berbasis HOTS yang diterapkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dalam pelatihan penilaian pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka telah menekankan pentingnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills / HOTS) dalam proses pembelajaran. Dengan memahami konsep penilaian ini, guru dapat membantu siswa untuk berpikir lebih kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah secara efektif. Artikel ini akan memberikan jawaban dari 10 soal latihan yang berkaitan dengan konsep penilaian berbasis HOTS. Mari kita bahas satu per satu!

Baca juga: Bagaimana Asesmen Dapat Dikaitkan dengan Pembelajaran Menurut Kurikulum Merdeka?


Apa Itu HOTS dan Mengapa Penting dalam Kurikulum Merdeka?

HOTS (Higher Order Thinking Skills) adalah keterampilan berpikir yang melibatkan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta informasi. Dalam Kurikulum Merdeka, HOTS menjadi pilar penting dalam proses pembelajaran karena mendorong siswa untuk tidak hanya menghafal fakta, tetapi juga untuk menggunakan pengetahuan mereka secara kreatif.


Soal dan Jawaban Latihan 3.1 Konsep Penilaian Berbasis HOTS dalam Kurikulum Merdeka

Soal 1: Taksonomi untuk Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Pertanyaan: Keterampilan berpikir tingkat tinggi menggarisbawahi berbagai proses tingkat tinggi menurut jenjang…
A. Taksonomi Bloom
B. Taksonomi Marzano
C. Aspek Pemahaman Tighe dan Wiggins
D. Taksonomi Wiggins

Jawaban:
A. Taksonomi Bloom

Penjelasan:
Dalam dunia pendidikan, Taksonomi Bloom merupakan salah satu acuan yang sering digunakan untuk memahami berbagai tingkat pemahaman siswa. Bloom membagi keterampilan kognitif menjadi enam tingkatan, mulai dari mengingat (remembering) hingga mencipta (creating). Keterampilan berpikir tingkat tinggi mencakup tiga tingkatan terakhir: menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.


Soal 2: Definisi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Pertanyaan: Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah…
A. Proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar
B. Proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar
C. Proses berpikir dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar
D. Proses berpikir dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar

Jawaban:
B. Proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar

Penjelasan:
Keterampilan berpikir tingkat tinggi tidak hanya berfokus pada penguraian materi, tetapi juga melibatkan proses menganalisis dan membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari. Aktivitas mental yang terlibat dalam HOTS lebih kompleks daripada aktivitas berpikir dasar seperti mengingat fakta.

BACA JUGA :  Kunci Jawaban 3.6 Pembelajaran dan Asesmen pada Kurikulum Madrasah – Bagian 2 Pelatihan Implementasi KMA 450/2024 untuk Pengawas

Soal 3: Tujuan Pembelajaran Kognitif Menurut Bloom

Pertanyaan: Tujuan pembelajaran pada ranah kognitif menurut Bloom merupakan…
A. Segala aktivitas pembelajaran menjadi 4 tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi
B. Segala aktivitas pembelajaran menjadi 5 tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi
C. Segala aktivitas pembelajaran menjadi 6 tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi
D. Segala aktivitas pembelajaran menjadi 7 tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi

Jawaban:
C. Segala aktivitas pembelajaran menjadi 6 tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi

Penjelasan:
Menurut Taksonomi Bloom, pembelajaran kognitif dibagi menjadi enam tingkatan: mengingat (remembering), memahami (understanding), menerapkan (applying), menganalisis (analyzing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating). Tiga tingkatan terakhir termasuk dalam HOTS, yang merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi.


Soal 4: Kemampuan dalam Ranah Kognitif

Pertanyaan: Ranah kognitif meliputi kemampuan…
A. Mengembangkan konsep/prinsip dalam proses pembelajaran yang telah didapatnya
B. Mengulang atau menyatakan kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran yang telah didapatnya
C. Menciptakan konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran yang telah didapatnya
D. Menguasai konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran

Jawaban:
B. Mengulang atau menyatakan kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran yang telah didapatnya

Penjelasan:
Pada tingkat pemahaman kognitif, siswa diharapkan dapat mengulang atau menyatakan kembali konsep-konsep yang telah mereka pelajari. Ini adalah bagian dari proses mengingat yang merupakan dasar sebelum siswa dapat menganalisis atau mengevaluasi informasi tersebut.


Soal 5: Pengertian HOTS

Pertanyaan: Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dalam bahasa umum dikenal sebagai…
A. Higher Order Think Skill (HOTS)
B. Higher Open Thinking Skill (HOTS)
C. Higher Order Thinking Skill (HOTS)
D. High Order Thinking Skill (HOTS)

Jawaban:
C. Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Penjelasan:
Higher Order Thinking Skill (HOTS) adalah istilah yang umum digunakan dalam dunia pendidikan untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan ini melibatkan proses menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta, yang berada di puncak Taksonomi Bloom.


Soal 6: Keterampilan Proses Psikomotor

Pertanyaan: Keterampilan proses psikomotor terdiri dari…
A. Imitasi, manipulasi, penilaian, artikulasi, dan karakterisasi
B. Imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi
C. Imitasi, penerimaan, presisi, artikulasi, dan naturalisasi
D. Imitasi, menanggapi, artikulasi, dan karakterisasi

Jawaban:
B. Imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi

Penjelasan:
Keterampilan psikomotor mencakup kemampuan untuk mengimitasi, memanipulasi, dan akhirnya menyempurnakan keterampilan melalui latihan yang konsisten. Tingkat tertinggi dari keterampilan ini adalah naturalisasi, di mana siswa dapat melakukan suatu tindakan tanpa perlu berpikir panjang karena sudah terinternalisasi dengan baik.


Soal 7: Keterampilan Berpikir Sesuai Ranah

Pertanyaan: Keterampilan berpikir tingkat tinggi erat kaitannya dengan keterampilan berpikir sesuai dengan ranah…
A. Kognitif dan afektif
B. Kognitif dan psikomotor
C. Kognitif, afektif, dan psikomotor
D. Afektif dan psikomotor

BACA JUGA :  √ Kunci Jawaban 3.2 Struktur Kurikulum Madrasah - Bagian 2 dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum Madrasah Versi KMA 450/2024 untuk Madrasah Aliyah (MA)

Jawaban:
C. Kognitif, afektif, dan psikomotor

Penjelasan:
Keterampilan berpikir tingkat tinggi melibatkan semua aspek pembelajaran, baik dari sisi kognitif, yang berhubungan dengan pemikiran, afektif, yang berhubungan dengan sikap dan nilai, serta psikomotor, yang berhubungan dengan tindakan dan keterampilan fisik.

Soal 8: Area HOTS dalam Dimensi Proses Berpikir

Pertanyaan: Yang termasuk area HOTS dalam dimensi proses berpikir adalah…
A. Mengingat, menganalisis, dan mengevaluasi
B. Mengingat, menganalisis, dan mencipta
C. Menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta
D. Memahami, menganalisis, dan mengevaluasi

Jawaban:
C. Menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta

Penjelasan:
Area HOTS (Higher Order Thinking Skills) dalam dimensi proses berpikir menurut Taksonomi Bloom adalah menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Ketiga keterampilan ini membutuhkan pemikiran yang lebih mendalam dan kritis dibandingkan dengan keterampilan dasar seperti mengingat atau memahami. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, siswa didorong untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan ini guna menyelesaikan masalah kompleks dan menghasilkan solusi kreatif.


Soal 9: Kombinasi Dimensi Pengetahuan

Pertanyaan: Kombinasi dimensi pengetahuan terdiri dari…
A. Pengetahuan factual, konseptual, prosedur, dan metakognitif
B. Pengetahuan factual, konseptual, prosedur, dan mencipta
C. Pengetahuan mengingat, konseptual, prosedur, dan metakognitif
D. Pengetahuan factual, konseptual, menganalisis, dan metakognitif

Jawaban:
A. Pengetahuan factual, konseptual, prosedur, dan metakognitif

Penjelasan:
Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi, terdapat empat dimensi pengetahuan, yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Pengetahuan faktual merujuk pada informasi dasar yang harus diingat. Pengetahuan konseptual mencakup hubungan antara informasi-informasi tersebut. Pengetahuan prosedural berkaitan dengan bagaimana melakukan sesuatu, dan pengetahuan metakognitif adalah pemahaman tentang proses berpikir sendiri atau bagaimana mengatur strategi belajar.

Baca juga: 10 Kunci Jawaban Part 2 Modul 3.9 Perencanaan Pembelajaran Pintar Kemenag


Soal 10: Keterampilan Menurut Bloom

Pertanyaan: Menurut Bloom, keterampilan dibagi menjadi dua bagian, yaitu…
A. Pertama adalah keterampilan tingkat rendah yang penting dalam proses pembelajaran, yaitu mengingat (remembering), menerapkan (applying), dan mengevaluasi (evaluating), dan kedua adalah yang diklasifikasikan ke dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa keterampilan memahami (understanding), menganalisis (analysing), dan mencipta (creating)
B. Pertama adalah keterampilan tingkat rendah yang penting dalam proses pembelajaran, yaitu memahami (understanding), mengingat (remembering), dan menerapkan (applying), dan kedua adalah yang diklasifikasikan ke dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa keterampilan menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating)
C. Pertama adalah keterampilan tingkat sedang yang penting dalam proses pembelajaran, yaitu mengingat (remembering), memahami (understanding), dan menerapkan (applying), dan kedua adalah yang diklasifikasikan ke dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa keterampilan menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating)
D. Pertama adalah keterampilan tingkat rendah yang penting dalam proses pembelajaran, yaitu mengingat (remembering), memahami (understanding), dan menerapkan (applying), dan kedua adalah yang diklasifikasikan ke dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa keterampilan menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating)

BACA JUGA :  Kenapa PPG Daljab 2024 Ditunda? Apakah Ada Pemuktahiran Data? Ternyata Begini Alasannya

Jawaban:
D. Pertama adalah keterampilan tingkat rendah yang penting dalam proses pembelajaran, yaitu mengingat (remembering), memahami (understanding), dan menerapkan (applying), dan kedua adalah yang diklasifikasikan ke dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa keterampilan menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating)

Penjelasan:
Menurut Taksonomi Bloom, keterampilan dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu keterampilan berpikir tingkat rendah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Keterampilan tingkat rendah mencakup mengingat, memahami, dan menerapkan, sedangkan keterampilan tingkat tinggi mencakup menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Pembagian ini membantu guru dalam merancang pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan tingkat kognitif siswa.


Kesimpulan

Dalam proses pendidikan berbasis Kurikulum Merdeka, HOTS (Higher Order Thinking Skills) memainkan peran penting untuk mendorong siswa berpikir lebih dalam, kritis, dan kreatif. Melalui penilaian berbasis HOTS, siswa tidak hanya dituntut untuk mengingat atau memahami materi, tetapi juga untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta solusi berdasarkan pemahaman mereka.

Penilaian HOTS yang diterapkan oleh Kemenag melalui pelatihan ini bertujuan untuk mengubah pola pikir siswa dari sekadar menghafal informasi menjadi lebih terlibat dalam proses berpikir yang lebih tinggi. Ini sangat relevan dalam dunia modern yang menuntut keterampilan pemecahan masalah dan inovasi.

Dengan mempelajari dan memahami 10 soal dan jawaban Latihan 3.1 Konsep Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS, baik siswa maupun pengajar dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan kurikulum ini. Fokus.co.id selalu berkomitmen untuk menyediakan konten yang berkualitas dan bermanfaat bagi para pelajar dan pengajar di seluruh Indonesia.

Baca juga: Strategi Pembelajaran Pintar: 10 Soal & Jawaban Modul 3.10 Kemenag

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai penilaian berbasis HOTS dalam Kurikulum Merdeka. Jangan ragu untuk terus mencari informasi tambahan guna memperdalam pemahaman Anda terkait dengan konsep-konsep ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *