Setelah persediaan makanan habis, mereka bersepuluh menuju Mesir dan dengan berat hati, Nabi Ya’qub as mengizinkan Benyamin dibawa ke Mesir agar mereka mendapatkan makanan dari menteri tersebut.
Maka ketika Nabi Yusuf as melihat Benyamin, Nabi Yusuf as bersedih karena telah berpisah sekian tahun lamanya.
Lalu Nabi Yusuf as membuat rencana agar Benyamin bisa bertemu dengannya. Nabi Yusuf as memasukkan alat penakar besar ke dalam karung Benyamin.
Setelah selesai diberi bantuan, maka rombongan saudara Nabi Yusuf as hendak pulang, tiba-tiba ada pengumuman dari istana kalau istana kehilangan alat penakar besar. Maka semua rombongan diperiksa, tak terkecuali rombongan saudara Nabi Yusuf as.
Dan sesuai dengan rencana, alat penakar besar ditemukan di karung Benyamin pun dibawa ke istana untuk bertemu menteri.
Tetapi saudara-saudara lain memberikan sanggahan kalau bukan mereka yang mengambil tapi mereka tak bisa mengelak karena bukti sudah menunjukkan kalau Benyamin sudah bersalah.
Akhirnya, saudara-saudara Nabi Yusuf as meminta maaf atas kejadian itu dan agar Benyamin tidak ditahan di Mesir dan mereka bersedia salah satu di antara menjadi pengganti Benyamin agar ayahanda mereka akan bersedih kalau sampai Benyamin ditahan di Mesir, tapi Nabi Yusuf as pun tetap tidak mau dan mereka pulang dengan bersedih.
Sesampai di rumah, mereka pun menceritakan kejadian itu, maka bertambah sedihlah Nabi Ya’qub as karena belasan sudah kehilangan Yusuf sekarang Benyamin.
Akhirnya, Nabi Ya’qub as meminta mereka kembali ke Mesir dan meminta belas kasihan kepada menteri muda Mesir untuk membebaskan Benyamin, lalu mereka berangkat menuju Mesir kembali.
Pertemuan yang Mengharukan
Sementara di Mesir, begitu Benyamin di tahan di Mesir, Nabi Yusuf as meminta Benyamin dihadapkan kepadanya. Begitu sudah bertemu, baru Nabi Yusuf as memberitahukan jati dirinya yang sebenarnya kalau dia adalah Yusuf putra Ya’qub saudara Benyamin.
Maka terjadilah pertemuan yang sangat mengharukan antara kakak adik yang sudah sekian tahun telah berpisah dan Benyamin tinggal di istana bersama kakak tercinta, Nabi Yusuf as.