Maka keduanya menjelaskan sebab mereka masuk ke penjara yaitu mereka dituduh memasukkan racun ke dalam makanan atau minuman raja.
Setelah beberapa lama di penjara bersama kedua orang tersebut, kedua orang tersebut bermimpi dan menceritakan mimpi mereka kepada Yusuf.
Yang bertugas menyuguhkan makanan bercerita kalau dia bermimpi dia membawa roti di atas kepalanya kemudian ada burung yang memakan roti tersebut.
Sedang yang lain bercerita kalau dia bermimpi memerah anggur. Mereka berdua meminta Yusuf untuk mentakwilkan (menafsirkan arti) mimpi mereka berdua.
Maka Yusuf pun mentakwilkan mimpi mereka berdua. Kalau mimpi kamu yang melihat kamu membawa roti di atas kepala dan ada burung yang memakannya, maka akan dihukum mati, sedang kamu yang mimpi memerah anggur, kamu akan bebas dan bekerja lagi di istana. Dan terbuktilah takwil mimpi itu karena memang adalah mukjizat Nabi Yusuf as.
Takwil Mimpi Raja
Setelah Nabi Yusuf as mentakwilkan mimpi kedua teman yang berada penjara, Nabi Yusuf as berpesan kepada orang yang akan bebas untuk menceritakan kejadian yang dialaminya kepada raja.
Namun, ketika orang sudah bebas, dia lupa terhadap pesan Nabi Yusuf as tersebut sampai beberapa tahun.
Sampai akhirnya, suatu malam sang raja bermimpi melihat gandum yang hijau dan berisi sebanyak tujuh tangkai kemudian berganti menjadi gandum kering dan tak berisi, dan sang raja pun bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang sehat dan gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus.
Maka keesokan harinya, raja mengumpulkan seluruh ahli nujum untuk mentakwilkan mimpi itu, namun tak satupun yang bisa mentakwilkan mimpi tersebut.