Setelah mengetahui kenyataan tersebut, sang pembesar berkata kepada Yusuf: “Tolong rahasiakan kejadian ini, jangan sampai ada satupun orang yang mengetahui kejadian ini.” Dan dia pun berkata kepada sang istri: “Meminta ampunilah atas dosamu karena sesungguhnya memang bersalah.”
Setelah kejadian itu, Zulaikha semakin tergila-gila. Namun, berita tentang kejadian tersebut terdengar sampai ke seluruh kerajaan Mesir dan para wanita pembesar Mesir bergunjing tentang Zulaikha karena dianggap menyalahi tatanan yang ada di kerajaan Mesir.
Dalam kondisi seperti itu, maka Zulaikha mengundang para wanita pembesar untuk datang pada jamuan yang diadakannya di rumah Zulaikha. Lalu Zulaikha memberi mereka buah-buahan dan pisau kepada masing-masing dari mereka.
Tatkala mereka lagi asyik mengupas jamuan yang disuguhkan, Zulaikha menyuruh berjalan di depan mereka.
Maka terpesona lah para wanita pembesar kerajaan itu sehingga tanpa terasa bukan buah yang mereka kupas tapi tangan mereka sendiri yang mereka lukai, sampai-sampai mereka berkata: “Ini bukan manusia tapi ini adalah malaikat yang mulia.”
Setelah Yusuf lewat, baru mereka sadar kalau mereka telah melukai tangan mereka sendiri, maka Zulaikha berkata: “Kalian semua baru melihat Yusuf hanya sekilas, sudah seperti itu, apalagi aku yang tiap hari harus melihat Yusuf.”
Tapi akhirnya, untuk menutupi aib pembesar tersebut, Yusuf dimasukkan penjara. Dan di dalam penjara, Yusuf bertemu dengan dua orang pelayan istana.
Yang satu bertugas menyuguhkan makanan dan yang lain bertugas menyuguhkan minuman. Yusuf pun bertanya kepada mereka berdua, mengapa mereka bisa masuk ke penjara.