Bumi yang kita huni ini telah berusia miliaran tahun. Jauh sebelum manusia pertama, Nabi Adam AS, menjejakkan kakinya, bumi telah dihuni oleh berbagai makhluk ciptaan Allah SWT. Salah satu mahluk yang paling terkenal adalah Tabirunnasar.
Daftar Isi
Siapakah Tabirunnasar?
Tabirunnasar, menurut para ahli tafsir, adalah unggas raksasa yang diciptakan Allah SWT saat bumi berusia 8.000 tahun. Saat itu, bumi masih kosong dan hanya terdapat banyak biji sawi putih. Misi utama Tabirunnasar adalah memakan biji-biji sawi tersebut.
Kehadiran Tabirunnasar menandakan awal kehidupan di bumi sebelum kedatangan Nabi Adam AS. Tugasnya memakan biji sawi melambangkan siklus kehidupan dan kematian, di mana Tabirunnasar pada akhirnya mati setelah menghabiskan seluruh biji sawi yang tersedia.
Kisah Tabirunnasar merupakan salah satu kisah menarik dalam sejarah penciptaan bumi dan menjadi pengingat bagi manusia tentang kuasa Allah SWT yang tak terbatas.
Pola Makan Unik Tabirunnasar dan Kematiannya yang Tak Terelakkan
Tabirunnasar, unggas raksasa yang ditugaskan untuk menghabiskan biji sawi di bumi, memiliki pola makan yang unik dan penuh makna. Awalnya, ia melahap satu butir biji sawi per hari, menikmati kekayaan bumi yang berlimpah.
Seiring waktu, jumlah biji sawi semakin menipis, mengantarkan Tabirunnasar pada fase hemat. Konsumsinya dikurangi menjadi satu butir per bulan, kemudian satu butir per tahun.
Meskipun Tabirunnasar berusaha menyesuaikan diri, persediaan biji sawi di bumi tak terelakkan akan habis. Kematian Tabirunnasar menandakan akhir dari misinya dan membuka jalan bagi ciptaan baru untuk mengisi bumi.
Makna di Balik Pola Makan Tabirunnasar:
- Siklus Kehidupan dan Kematian: Pola makan Tabirunnasar mencerminkan siklus kehidupan dan kematian. Awalnya penuh kelimpahan, namun seiring waktu, sumber daya semakin terbatas, dan akhirnya kematian pun tiba.
- Pentingnya Pengelolaan Sumber Daya: Kisah Tabirunnasar mengingatkan kita untuk mengelola sumber daya alam dengan bijak. Kita harus menghargai dan memelihara kekayaan bumi agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
- Ketaatan pada Tugas: Tabirunnasar dengan setia melaksanakan tugasnya sampai akhir hayat. Kita pun harus menjalankan tanggung jawab dengan penuh dedikasi dan komitmen.
Kematian Tabirunnasar: Awal dari Babak Baru
Kematian Tabirunnasar menandakan akhir dari satu era dan awal dari era baru. Allah SWT kemudian menciptakan makhluk lain untuk mengisi bumi, melanjutkan siklus kehidupan dan kematian.
Kisah Tabirunnasar merupakan pengingat bagi manusia tentang kuasa Allah SWT yang tak terbatas dan pentingnya hidup selaras dengan alam.
Kisah Menarik Lainnya: Jin, Azazil, dan Bananul Janna
Kisah Tabirunnasar bukan satu-satunya kisah menarik sebelum Nabi Adam AS diturunkan ke bumi. Ada banyak makhluk lain yang diciptakan Allah SWT untuk mengisi bumi, dan kisah mereka pun tak kalah menarik. Berikut beberapa di antaranya:
Jin dan Pembangkangannya:
- Setelah kematian Tabirunnasar, Allah SWT menciptakan Jin untuk menghuni bumi.
- Namun, sebagian Jin tidak patuh dan mendustakan ajaran Allah SWT.
- Mereka bahkan berbuat kerusakan di bumi.
- Akibatnya, Allah SWT mematikan mereka.
Azazil: Malaikat yang Terjerumus
- Di tempat lain, Allah SWT menciptakan makhluk berpasangan yang melahirkan anak bernama Azazil.
Azazil tekun beribadah selama 1.000 tahun dan dianugerahi sayap untuk terbang. - Ia pun menjelajahi berbagai lapisan langit dan beribadah di sana.
- Namun, setelah sekian lama, Azazil ingin diturunkan ke bumi.
- Ia ingin berbuat kebaikan dan menggantikan Bananul Janna yang telah mati.
- Allah SWT mengabulkan permohonannya dan Azazil pun turun ke bumi bersama para malaikat pengiringnya.
Bananul Janna: Makhluk yang Sombong dan Rusak
- Sementara itu, di bumi, Allah SWT menciptakan Janna dan Bananul Janna.
- Namun, mereka sombong dan berbuat kerusakan di bumi.
- Mereka bahkan menolak untuk tunduk kepada Allah SWT.
- Akibatnya, Allah SWT mematikan mereka.
Keangkuhan Azazil dan Penciptaan Nabi Adam AS
Setelah 8.000 tahun di bumi, Azazil mulai merasa nyaman dan betah. Ia kembali memohon kepada Allah SWT untuk tinggal selamanya di bumi. Namun, Allah SWT memiliki rencana lain.
Allah SWT berfirman kepada para malaikat bahwa Dia akan menjadikan khalifah di bumi. Para malaikat khawatir karena mereka takut khalifah tersebut akan merusak bumi seperti yang dilakukan Bananul Janna.
Baca juga: Cerita Qabil dan Habil Anak Nabi Adam Singkat
Allah SWT menjelaskan bahwa Dia mengetahui apa yang tidak diketahui malaikat. Khalifah yang dimaksud adalah Nabi Adam AS, yang akan menggantikan Azazil dan menjalankan syariat Allah SWT di bumi.
Azazil yang mendengar hal ini merasa marah dan menghasut para malaikat untuk menentang perintah Allah SWT. Ia berdalih bahwa dirinya lebih kuat dan mulia karena diciptakan dari api, sedangkan Adam hanya diciptakan dari tanah.
Allah SWT murka atas kesombongan Azazil dan melaknatnya menjadi Iblis. Iblis pun menjadi musuh manusia dan berusaha untuk menyesatkan mereka.
Baca juga: Kisah Nabi Adam dan Hawa Lengkap dari Lahir sampai Wafat
Catatan Penting:
- Pengetahuan tentang Jin, Azazil, dan Bananul Janna bersumber dari tafsir para ulama dan terdapat berbagai versi ceritanya.
- Kebenaran kisah ini hanya Allah SWT yang mengetahui.
- Kisah-kisah ini dapat menjadi sumber hikmah dan pelajaran bagi manusia.
Hikmah yang Dapat Diambil:
- Kisah-kisah ini mengingatkan kita tentang kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas.
- Dia menciptakan dan mematikan makhluk sesuai dengan kehendak-Nya.
- Kita harus senantiasa patuh kepada Allah SWT dan menjauhi perbuatan dosa.
- Kisah-kisah ini juga menjadi pengingat bahwa kesombongan dan kerusakan akan membawa keburukan.
- Kita harus selalu rendah hati dan berbuat kebaikan di bumi.
- Kisah-kisah ini merupakan bagian dari sejarah penciptaan bumi dan menjadi pengingat bagi manusia tentang pentingnya iman dan ketaatan kepada Allah SWT.
Penutup
Kisah Tabirunnasar, Jin, Azazil, dan Bananul Janna merupakan pengingat bagi kita bahwa Allah SWT memiliki kuasa penuh atas segala ciptaan-Nya. Kita sebagai manusia harus selalu bersyukur atas nikmat iman dan Islam, serta berhati-hati terhadap tipu daya Iblis.