Maka terbuktilah takwil mimpi Nabi Yusuf as, setelah mengalami subur selama tujuh tahun, Mesir mengalami kekeringan dan paceklik selama tujuh tahun pula dan itu dirasakan oleh daerah-daerah sekitar Mesir termasuk daerah Madyan tempat tinggal ayahanda dan saudara-saudara Nabi Yusuf as.
Sang ayah yang tak lain adalah Nabi Ya’qub as berkata kepada ke sepuluh anak-anaknya: “Wahai anak-anakku, kita sedang dilanda kekeringan yang begitu lama sehingga bahan makanan hampir habis.
Saya mendengar di Mesir ada menteri muda yang baik dan bijak. Kalian semua pergilah untuk meminta pertolongan dan bantuan makanan untuk kita.” Tapi sebelum berangkat Nabi Ya’qub as berpesan agar mereka berpencar agar mereka bisa mendapatkan bantuan yang banyak.
Maka berangktlah mereka menuju Mesir. Begitu sesampainya di Mesir, mereka pun mengantri untuk mendapatkan bantuan makanan.
Ketika tiba waktunya giliran mereka, Nabi Yusuf as melihat mereka semua dan Nabi Yusuf as mengetahui bahwa mereka adalah saudara-saudara Nabi Yusuf as tapi Nabi Yusuf as pada saat tidak mengatakan apapun kepada mereka kecuali hanya mengatakan kalau mereka nanti kembali ke Mesir, mereka harus membawa Benyamin, kalau tidak Nabi Yusuf as tidak akan memberi bantuan makanan apapun kepada mereka.
Akhirnya mereka pulang, sesampainya di rumah mereka menceritakan permintaan menteri muda Mesir bahwa mereka harus membawa Benyamin, kalau tidak dia tidak akan mau memberikan bantuan makanan apapun kepada mereka.