Sejarah Reklamasi Teluk Jakarta: Dampak dan Pengaruhnya

fokus edukasi

Kondisi Arus dan Gelombang Laut

Pola Arus Laut

Pola arus laut di Teluk Jakarta sangat bervariasi tergantung pada kondisi pasang surut. Berikut adalah beberapa poin penting:

  1. Pasang Tertinggi
    • Arah arus laut bervariasi dengan kecepatan di bawah 0,02 m/detik.
    • Massa air dari Laut Jawa masuk ke perairan Teluk Jakarta dan bergerak ke arah barat sepanjang pantai.
  2. Pasang Menuju Surut Purnama
    • Arah arus laut homogen dengan dominasi pergerakan massa air dari Laut Jawa ke Teluk Jakarta.
    • Kecepatan arus mencapai di atas 0,02 m/detik.
  3. Surut Terendah
    • Kecepatan arus berkurang dengan arah arus didominasi oleh massa air yang kembali ke Laut Jawa.
  4. Surut Menuju Pasang Purnama
    • Kecepatan arus meningkat dengan arah arus homogen dari barat ke timur.

Setelah pembangunan tanggul laut raksasa, terjadi perubahan signifikan pada kecepatan dan arah arus laut:

  • Pasang Tertinggi: Massa air dari Laut Jawa masuk ke celah utama tanggul, kemudian terbagi dua menuju bangunan tanggul sebelah barat dan timur.
  • Pasang Menuju Surut: Kecepatan arus meningkat, tetapi pergerakan massa air di dalam celah utama tanggul relatif sama dengan kondisi pasang tertinggi.
  • Surut Terendah: Arah aliran massa air mulai bergerak keluar dari bangunan tanggul menuju Laut Jawa.
  • Surut Menuju Pasang Purnama: Aliran massa air bergerak homogen meninggalkan bangunan tanggul melalui celah utama menuju Laut Jawa.

Pengaruh Reklamasi terhadap Banjir di Jakarta

Banjir di Jakarta semakin sering terjadi dan memiliki dampak luas. Beberapa faktor yang memengaruhi banjir adalah:

  1. Faktor Alami:
    • Curah hujan tinggi.
    • Fisiografi wilayah.
    • Erosi dan sedimentasi.
  2. Faktor Akibat Tindakan Manusia:
    • Pembangunan pemukiman di sisi sungai mengurangi daerah resapan air.
    • Kepadatan penduduk memerlukan lahan lebih sebagai tempat tinggal.
    • Pengelolaan lingkungan yang buruk, termasuk pembuangan sampah di sungai dan selokan.
BACA JUGA :  Terbentuknya Panitia Sembilan: Peran Penting dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Reklamasi Teluk Jakarta berkontribusi terhadap peningkatan risiko banjir dengan cara:

  • Mengubah pola aliran air dan sedimentasi.
  • Mengurangi kapasitas penyerapan air di daerah pesisir.
  • Memperparah dampak perubahan lingkungan yang sudah ada akibat pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.

Dengan demikian, reklamasi memang menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Jakarta, tetapi tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor lain seperti manajemen lingkungan yang buruk, pembangunan tidak terkendali, dan padatnya populasi yang mengurangi daya dukung lingkungan terhadap curah hujan tinggi.***

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai dampak reklamasi Teluk Jakarta dan pentingnya memperhatikan lingkungan dalam pembangunan kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *