Ini yang Terjadi Pada Indonesia dan Dunia Jika Terjadi Perang Nuklir

Ini yang Terjadi Pada Indonesia dan Dunia Jika Terjadi Perang Nuklir

FOKUS TEKNO – Apa yang terjadi jika perang nuklir, Ketika perang nuklir pecah, permukaan planet ini akan berubah selamanya. Selama 50 tahun, ketakutan akan hal itu terus membayangi setiap saat.

Selama itu dunia hidup dengan kesadaran bahwa kalau satu orang saja teledor menekan ‘tombol’, maka terjadilah kiamat nuklir. Sejumlah peneliti menjalankan rangkaian uji dan simulasi untuk memahami jalan kehidupan setelah ledakan bom nuklir terjadi.

Apa efek perang nuklir?

Efek yang paling awal dirasakan dari perang nuklir, tentu saja adalah kehancuran total dari kota-kota target serangan nuklir. Berkaca dari dibom atomnya kota Hiroshima dan Nagasaki, dengan kekuatan masing-masing 15 kiloton TNT dan 20 kiloton TNT.

Jika Perang Nuklir Rusia-NATO Meletus

Invasi Rusia ke Ukraina membuat berbagai pihak mengkhawatirkan perang nuklir. Sebelum invasi, Vladimir Putin telah mengingatkan pihak yang berupaya mengintervensi akan “menerima konsekuensi yang belum pernah terlihat sepanjang sejarah” alias konflik nuklir.

Lalu, seperti apakah kiranya kondisi dunia jika ada perang nuklir besar seperti Rusia melawan NATO?

Seperti dikutip dari listverse, Kamis (31/3/2022), ada segelintir manusia yang akan bertahan. Tapi kehidupan sesudah perang nuklir akan berubah sepenuhnya, berikut gambarannya:

1. Turun Hujan Hitam Pekat

Beberapa saat setelah ledakan bom atom, akan turun hujan lebat yang terdiri dari bulir-bulir berminyak pekat berwarna kehitaman dan dapat membunuh manusia. Jadi bukan seperti hujan air biasa yang membersihkan debu dan memadamkan api.

Di Hiroshima, hujan hitam mulai turun sekitar 20 menit setelah bom meledak. Hujan itu melingkupi daerah yang membentang 20 kilometer di seputar titik ledakan (ground zero). Hujan itu mencemari dengan radiasi 100 kali lebih kuat daripada kalau orang melangkah ke pusat ledakan.

Baca Juga:  15 Aplikasi Edit Foto Terbaik untuk Android dan iOS, Gratis dan Profesional

Radiasi dalam cairan hujan itu cukup untuk membuat perubahan dalam darah mereka. Dampak radiasi itu bahkan masih ada hingga sekarang di tempat kejadian.

2. Listrik Mati Akibat Radiasi Elektromagnetik

Ketika ledakan nuklir terjadi, akan mengirimkan gelombang radiasi elektromagnetik yang dapat mematikan sistem kelistrikan atau bahkan jaringan listrik untuk seluruh negara. Dalam satu uji coba nuklir, gelombang yang dikirim dengan meledakkan satu bom atom dapat meledakkan lampu jalan, perangkat TV, dan telepon di rumah-rumah yang berjarak 1.600 kilometer (1.000 mil) dari pusat ledakan.

Jika suatu bom dirancang untuk menyebar denyut elektromagnetik untuk berdampak pada 400 hingga 480 kilometer di suatu negara sebesar Amerika Serikat, maka jaringan daya listrik di seluruh negeri akan lumpuh.

3. Sinar Matahari Terhalang Asap

Jika terjadi perang nuklir meledak, awan asap gelap 15 kilometer di atas permukaan bumi akan tumbuh dan bergerak, digeser oleh angin, hingga menutupi seluruh planet. Ini diyakini akan menghalangi langit.

Hal itu terjadi untuk tahun-tahun pertama setelah bencana nuklir. Dalam bencana nuklir penuh, diyakini manusia tidak akan melihat langit yang cerah selama 30 tahun.

4. Cuaca Terlalu Dingin & Tak Bisa Menanam Makanan

Dengan Matahari terhalang dari langit, suhu dunia akan turun. Dalam kasus ekstrim, diperkirakan suhu global bisa turun sebanyak 20 derajat Celcius.

Jika Bumi mengalami bencana nuklir total, manusia akan hidup tanpa musim panas. Hewan di seluruh dunia akan mati kelaparan, dan sayuran akan layu dan mati.

Selama lima tahun pertama, embun beku yang mematikan akan mengganggu musim tanam. Namun keadaan akan sedikit tenang setelahnya, dan suhu akan kembali normal setelah sekitar 25 tahun mendatang.

Baca Juga:  Cara Menggunakan Google Bard dengan Aman dan Optimal

5. Lapisan Ozon Robek

Setahun setelah bom meledak, beberapa proses yang digerakkan oleh atmosfer Bumi yang terkontaminasi akan mulai merobek lapisan ozon. Bahkan dengan perang nuklir kecil yang hanya menggunakan 0,03% dari persenjataan dunia, dapat memperkirakan hingga 50% lapisan ozon akan hancur.

Dunia diprediksi akan dihancurkan oleh sinar UV. Tumbuhan akan mati di seluruh dunia dan makhluk hidup yang bertahan akan berjuang melalui mutasi DNA. Manusia juga diprediksi akan mati akibat kanker kulit.

6. Muncul Badai Besar

Selama dua atau tiga tahun pertama, dunia diperkirakan akan dilanda badai besar. Puing-puing yang dikirim ke stratosfer tidak hanya akan menghalangi Matahari, tetapi juga akan mempengaruhi cuaca. Ini akan mengubah bagaimana awan terbentuk, membuatnya jauh lebih efisien dalam menghasilkan hujan.

Meskipun suhu Bumi akan turun dengan cepat menjadi musim dingin nuklir, lautan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mendingin. Wilayah yang masih relatif hangat akan menyebabkan badai besar di sepanjang tepi laut. Badai dan topan akan mendatangkan malapetaka di seluruh pantai dunia, dan akan mengamuk selama bertahun-tahun.

7. Miliaran Orang Kelaparan

Dalam bencana nuklir penuh, orang akan kelaparan karena dibutuhkan sekitar lima tahun sebelum bisa menanam makanan dalam jumlah yang wajar. Dengan suhu rendah, embun beku, dan radiasi UV ganas dari langit, beberapa tanaman akan bertahan cukup lama untuk dipanen. Akibatnya, miliaran orang diprediksi akan mati kelaparan.

Namun, salah satu cara utama agar orang dapat bertahan hidup selama lima tahun pertama, yakni dengan mengonsumsi makanan kemasan dan kalengan. Paket makanan yang tertutup rapat akan tetap aman untuk dimakan setelah kiamat nuklir.

Para ilmuwan menjalankan eksperimen dengan meletakkan bir dan soda botol di dekat ledakan nuklir. Botol-botol itu disiram dengan lapisan radiasi yang berat di bagian luar, tetapi isi di dalamnya masih aman. Mereka juga percaya dari sumur bawah tanah yang dalam mungkin masih aman untuk diminum.

Baca Juga:  Cara Beli Meterai Elektronik dan Menggunkannya

8. Radiasi Kimia Masuk ke Tulang Manusia

Di sisi lain, para penyintas harus berjuang melawan kanker yang menyebar luas. Tak lama setelah bom menghantam, partikel radioaktif akan naik ke langit dan kemudian jatuh ke seluruh Bumi. Ketika mereka mendarat, mereka akan menjadi sangat kecil dan menyebar sehingga manusia tidak akan dapat melihatnya.

Ini rupanya dapat membunuh manusia. Salah satu bahan kimianya adalah strontium-90, yang menipu tubuh agar mengira itu kalsium ketika dihirup atau dikonsumsi. Tubuh mengirimkan bahan kimia beracun ini langsung ke sumsum tulang dan gigi, membuat korban terkena kanker tulang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *