Media sosial adalah salah satu fenomena yang paling menarik dan berpengaruh di era digital saat ini. Media sosial tidak hanya menjadi sarana untuk berkomunikasi, berbagi, dan bersosialisasi dengan orang lain, tetapi juga menjadi platform untuk berbisnis, berkreasi, dan berekspresi. Media sosial juga terus berkembang dan berinovasi seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pengguna.
Salah satu platform media sosial yang paling populer dan terbesar di dunia adalah Facebook. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tahun 2004 sebagai situs jejaring sosial untuk mahasiswa Harvard. Sejak itu, Facebook telah berkembang menjadi raksasa media sosial yang memiliki lebih dari 2,9 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Facebook juga mengakuisisi beberapa platform media sosial lain yang populer, seperti Instagram, WhatsApp, dan Messenger.
Namun, Facebook tidak puas hanya menjadi platform media sosial biasa. Pada tahun 2021, Facebook mengumumkan bahwa mereka akan mengubah nama perusahaan induk mereka menjadi Meta Platforms, Inc., atau Meta untuk singkatnya. Perubahan nama ini merupakan bagian dari visi dan misi baru Facebook untuk menjadi perusahaan metaverse.
Daftar Isi
Apa itu Metaverse?
Metaverse adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah dunia virtual yang terhubung dengan dunia nyata melalui teknologi seperti virtual reality (VR) dan augmented reality (AR). Di metaverse, pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan, objek, dan avatar pengguna lain yang dihasilkan oleh komputer. Metaverse juga dapat mencakup berbagai pengalaman interaktif, seperti bermain game, bekerja, belajar, berbelanja, hiburan, dan lain-lain.
Istilah metaverse pertama kali dipopulerkan oleh novelis Neal Stephenson dalam bukunya yang berjudul Snow Crash pada tahun 1992. Dalam novel tersebut, metaverse digambarkan sebagai sebuah dunia virtual 3D yang dihuni oleh avatar orang sungguhan. Namun, konsep metaverse tidak hanya terbatas pada fiksi ilmiah. Beberapa perusahaan teknologi telah berusaha untuk mewujudkan metaverse sebagai masa depan internet.
Salah satu perusahaan teknologi yang paling gencar mengembangkan metaverse adalah Meta (dulunya Facebook). Mark Zuckerberg, CEO Meta, mengatakan bahwa metaverse adalah “internet yang diwujudkan di mana Anda berada dalam pengalaman, bukan hanya melihatnya”. Zuckerberg juga menyebut metaverse sebagai “perbatasan berikutnya” dan “salah satu prioritas utama” bagi perusahaannya.
Mengapa Meta Fokus Membangun Metaverse?
Meta memiliki beberapa alasan untuk fokus membangun metaverse. Pertama, Meta ingin menciptakan sebuah platform yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna yang semakin kompleks dan beragam. Dengan metaverse, pengguna dapat memiliki lebih banyak pilihan dan fleksibilitas dalam melakukan aktivitas online mereka. Misalnya, pengguna dapat memilih untuk bekerja dari rumah dengan menggunakan headset VR dan bergabung dengan rekan kerja di ruang kerja virtual. Atau, pengguna dapat memilih untuk bersantai dengan menonton konser atau film favorit mereka di bioskop virtual.
Kedua, Meta ingin menciptakan sebuah platform yang dapat memberikan pengalaman yang lebih imersif dan realistis bagi pengguna. Dengan metaverse, pengguna dapat merasakan sensasi seperti benar-benar berada di tempat lain atau melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan di dunia nyata. Misalnya, pengguna dapat mengunjungi tempat-tempat eksotis atau sejarah tanpa harus bepergian jauh. Atau, pengguna dapat mencoba produk atau layanan baru tanpa harus membelinya terlebih dahulu.
Ketiga, Meta ingin menciptakan sebuah platform yang dapat memberikan peluang bisnis baru bagi para kreator, pengembang, dan pengusaha. Dengan metaverse, para kreator dapat membuat konten digital yang menarik dan bermanfaat bagi pengguna, seperti game, aplikasi, seni, musik, dan lain-lain. Para pengembang dapat membuat infrastruktur dan alat-alat yang mendukung metaverse, seperti software, hardware, cloud, dan lain-lain. Para pengusaha dapat menjual produk atau layanan mereka di metaverse, baik yang berbentuk fisik maupun digital.
Bagaimana Cara Bergabung dengan Metaverse?
Untuk bergabung dengan metaverse, pengguna membutuhkan beberapa hal, antara lain:
- Perangkat yang mendukung teknologi VR atau AR, seperti headset VR, kacamata pintar, smartphone, laptop, atau PC.
- Koneksi internet yang cepat dan stabil, karena metaverse membutuhkan banyak data dan bandwidth untuk beroperasi.
- Akun Meta atau platform metaverse lainnya, seperti Roblox, Decentraland, atau The Sandbox.
- Avatar atau representasi digital diri sendiri di metaverse, yang dapat dibuat atau disesuaikan sesuai dengan keinginan pengguna.
Setelah memenuhi persyaratan di atas, pengguna dapat memilih platform metaverse yang ingin mereka masuki. Setiap platform metaverse memiliki fitur dan karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya, Meta memiliki beberapa produk dan layanan yang terkait dengan metaverse, seperti:
- Horizon Workrooms: sebuah aplikasi VR yang memungkinkan pengguna untuk bekerja secara kolaboratif dengan rekan kerja di ruang kerja virtual.
- Horizon Worlds: sebuah aplikasi VR yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi, bermain, dan berinteraksi dengan dunia-dunia virtual yang dibuat oleh komunitas.
- Oculus Quest 2: sebuah headset VR yang memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai konten dan aplikasi VR tanpa perlu terhubung dengan PC atau konsol.
- Spark AR: sebuah platform yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi efek AR untuk kamera Facebook dan Instagram.
Apa Saja Keuntungan dan Tantangan Metaverse?
Metaverse memiliki beberapa keuntungan dan tantangan bagi pengguna, kreator, pengembang, pengusaha, dan masyarakat pada umumnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Keuntungan
- Metaverse dapat memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi pengguna, karena mereka dapat melakukan hal-hal yang sesuai dengan minat dan tujuan mereka di dunia virtual.
- Metaverse dapat memberikan peluang yang lebih besar dan merata bagi para kreator, pengembang, dan pengusaha, karena mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan beragam di dunia virtual.
- Metaverse dapat memberikan manfaat yang lebih banyak dan berkelanjutan bagi masyarakat, karena mereka dapat menghemat biaya, waktu, dan sumber daya yang biasanya digunakan untuk melakukan aktivitas di dunia nyata.
Tantangan
- Metaverse dapat menimbulkan masalah etika dan hukum yang rumit dan sensitif, seperti privasi, keamanan, hak cipta, identitas, tanggung jawab, dan lain-lain.
- Metaverse dapat menimbulkan dampak sosial dan psikologis yang negatif bagi pengguna, seperti kecanduan, isolasi, depresi, kekerasan, diskriminasi, dan lain-lain.
- Metaverse dapat menimbulkan tantangan teknis dan operasional yang besar bagi para kreator, pengembang, dan pengusaha, seperti kompatibilitas, skalabilitas, interoperabilitas, standarisasi, monetisasi, dan lain-lain.
Kesimpulan
Metaverse adalah sebuah dunia virtual yang terhubung dengan dunia nyata melalui teknologi VR dan AR. Metaverse merupakan visi dan misi baru dari Meta (dulunya Facebook) untuk menjadi perusahaan metaverse. Metaverse memiliki banyak potensi untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna serta peluang bisnis baru bagi para kreator. Namun demikian metaverse juga memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi dari segi etika hukum sosial psikologis teknis operasional.
FAQ
Q: Apa itu Meta? A: Meta adalah nama baru dari perusahaan induk Facebook yang menggantikan nama lama pada tahun 2021. Meta merupakan singkatan dari Meta Platforms Inc., sebuah perusahaan teknologi yang fokus pada pembangunan metaverse.
Q: Apa itu VR dan AR? A: VR adalah singkatan dari virtual reality atau realitas virtual. VR adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk merasakan dan berinteraksi dengan dunia virtual yang dihasilkan oleh komputer. VR biasanya menggunakan headset yang menutupi mata dan telinga pengguna, serta alat-alat lain seperti sarung tangan, kontroler, atau treadmill.