Plastik adalah salah satu bahan yang paling sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari botol minuman, kemasan makanan, mainan, hingga peralatan rumah tangga, banyak barang yang terbuat dari plastik. Namun, plastik juga menjadi salah satu sumber masalah lingkungan yang serius. Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara. Selain itu, plastik juga sulit terurai secara alami dan dapat mengancam kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Baca juga: Penyebab Adanya Inovasi Teknologi untuk Mengatasi Limbah Plastik
Untuk mengatasi permasalahan sampah plastik, kita perlu mengetahui jenis-jenis plastik yang ada dan cara mengolahnya agar tidak merusak lingkungan. Tidak semua plastik bisa didaur ulang dengan mudah. Ada beberapa jenis plastik yang lebih aman dan ramah lingkungan daripada yang lain. Dengan memilah sampah plastik sesuai dengan jenisnya, kita dapat memudahkan proses daur ulang dan mengurangi dampak negatifnya.
Berikut ini adalah 7 jenis sampah plastik dan contohnya yang perlu kita ketahui:
Daftar Isi
1. PET (Polyethylene Terephthalate)
PET adalah jenis plastik yang paling umum digunakan untuk botol minuman kemasan, seperti air mineral, jus, atau soda. PET memiliki sifat ringan, kuat, dan transparan. PET juga bisa didaur ulang menjadi bahan baku untuk pakaian poliester, karpet, atau kemasan baru.
Contoh: Botol air mineral, botol jus, botol sirup.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
HDPE adalah jenis plastik yang memiliki kepadatan tinggi dan tahan terhadap kelembaban dan bahan kimia. HDPE biasa digunakan untuk botol deterjen, sabun cair, sampo, atau pelembut pakaian. HDPE juga bisa didaur ulang menjadi bahan baku untuk mainan, ember, bangku taman, atau pipa.
Contoh: Botol deterjen, botol sampo, botol sabun cair.
3. PVC (Polyvinyl Chloride)
PVC adalah jenis plastik yang sulit didaur ulang karena mengandung klorin yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. PVC biasa digunakan untuk pipa air, kusen jendela, mebel plastik, atau mainan anak-anak. PVC juga bisa melepaskan gas beracun jika terbakar.
Contoh: Pipa air, kusen jendela, mebel plastik.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
LDPE adalah jenis plastik yang memiliki kepadatan rendah dan fleksibel. LDPE biasa digunakan untuk kemasan makanan seperti plastik pembungkus roti, kantong kresek, atau kemasan es krim. LDPE juga bisa didaur ulang menjadi bahan baku untuk tas belanja atau trash bag.
Contoh: Plastik pembungkus roti, kantong kresek, kemasan es krim.
5. PP (Polypropylene)
PP adalah jenis plastik yang tahan panas dan tahan asam. PP biasa digunakan untuk gelas minuman panas seperti teh atau kopi, tutup botol, sedotan, atau wadah makanan seperti kotak bekal atau tempat nasi. PP juga bisa didaur ulang menjadi bahan baku untuk karpet atau serat sintetis.
Contoh: Gelas minuman panas, tutup botol, sedotan.
6. PS (Polystyrene)
PS adalah jenis plastik yang ringan dan mudah pecah. PS biasa digunakan untuk styrofoam seperti mangkuk mie instan, piring sekali pakai, atau kotak makanan take away. PS juga bisa digunakan untuk mainan atau alat tulis seperti penghapus atau pulpen. PS sulit didaur ulang dan dapat melepaskan zat berbahaya jika terbakar.
Contoh: Styrofoam, mangkuk mie instan, piring sekali pakai.
7. Lain-lain (O)
Jenis plastik lain-lain adalah plastik yang tidak termasuk dalam 6 jenis di atas. Biasanya, plastik ini memiliki kode O atau angka 7 di bagian bawahnya. Plastik ini memiliki sifat yang beragam dan sulit didaur ulang. Plastik ini biasa digunakan untuk kemasan sachet, pouch, atau kemasan multilayer yang terdiri dari campuran plastik dan bahan lain seperti aluminium atau kertas.
Contoh: Kemasan sachet, pouch, kemasan multilayer.
Kesimpulan
Sampah plastik adalah salah satu sumber masalah lingkungan yang serius. Untuk mengatasi permasalahan ini, kita perlu mengetahui jenis-jenis plastik yang ada dan cara mengolahnya agar tidak merusak lingkungan. Ada 7 jenis sampah plastik yang umum digunakan, yaitu PET, HDPE, PVC, LDPE, PP, PS, dan lain-lain. Tidak semua plastik bisa didaur ulang dengan mudah. Ada beberapa jenis plastik yang lebih aman dan ramah lingkungan daripada yang lain. Dengan memilah sampah plastik sesuai dengan jenisnya, kita dapat memudahkan proses daur ulang dan mengurangi dampak negatifnya.
FAQ
Q: Apa itu daur ulang?
A: Daur ulang adalah proses mengubah sampah menjadi bahan baku baru yang bisa digunakan kembali.
Q: Bagaimana cara memilah sampah plastik sesuai dengan jenisnya?
A: Cara memilah sampah plastik sesuai dengan jenisnya adalah dengan melihat kode atau angka yang ada di bagian bawah kemasan plastik. Biasanya, ada simbol segitiga dengan angka di dalamnya yang menunjukkan jenis plastiknya.
Q: Apa dampak negatif sampah plastik bagi lingkungan dan kesehatan?
A: Dampak negatif sampah plastik bagi lingkungan dan kesehatan antara lain adalah pencemaran tanah, air, dan udara; gangguan ekosistem laut; ancaman bagi kehidupan satwa-satwa; peningkatan emisi gas rumah kaca; dan risiko penyakit akibat zat berbahaya yang terkandung dalam plastik.
Q: Apa saja contoh pemanfaatan sampah plastik yang baik?
A: Contoh pemanfaatan sampah plastik yang baik antara lain adalah membuat kerajinan tangan dari botol bekas; membuat tas belanja dari kantong kresek; membuat pupuk kompos dari sisa makanan; membuat karpet dari botol deterjen; atau membuat bangku taman dari pipa air.
Q: Bagaimana cara mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari?
A: Cara mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah dengan menggunakan botol minum atau gelas sendiri; membawa tas belanja sendiri; menghindari kemasan sekali pakai; memilih produk yang minim kemasan; atau menggunakan barang-barang yang bisa digunakan berulang-ulang.