Perusahaan A memproduksi Barang ABC dijual dengan harga Rp50.000 per unit. Biaya total yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan barang, ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut (biaya dalam Rp); TC = 150.000 + 40.000Q.
Daftar Isi:
TC adalah biaya total dan Q adalah jumlah barang.
Berdasarkan informasi tersebut, hitunglah jumlah barang yang harus diproduksi (dijual) pada tingkat break-even point (BEP) !
Dalam dunia bisnis, memahami Break-Even Point (BEP) atau titik impas sangat penting. BEP membantu perusahaan menentukan jumlah minimum barang yang harus diproduksi dan dijual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Pada artikel ini, FOKUS akan membahas langkah-langkah menghitung BEP untuk Perusahaan A yang memproduksi Barang ABC.
Informasi Soal
Perusahaan A menjual Barang ABC dengan spesifikasi berikut:
- Harga jual per unit (P): Rp50.000
- Biaya total (TC) untuk menghasilkan barang: TC = 150.000 + 40.000Q, di mana:
- TC adalah total biaya,
- Q adalah jumlah barang.
Dengan informasi ini, kita akan menghitung jumlah unit barang yang harus diproduksi untuk mencapai BEP.
Mengapa Penting Memahami Break-Even Point?
Mengetahui titik impas sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam beberapa aspek penting:
- Perencanaan Produksi: Memahami BEP memungkinkan perusahaan menetapkan target produksi minimum agar tidak mengalami kerugian.
- Strategi Penetapan Harga: Mengetahui BEP membantu perusahaan mengevaluasi harga jual per unit.
- Pengelolaan Biaya: Memahami BEP juga membantu perusahaan mengontrol biaya produksi dan operasional.
Perusahaan A memproduksi Barang ABC dijual dengan harga Rp50.000 per unit. Biaya total yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan barang, ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut (biaya dalam Rp); TC = 150.000 + 40.000Q.
TC adalah biaya total dan Q adalah jumlah barang.
Berdasarkan informasi tersebut, hitunglah jumlah barang yang harus diproduksi (dijual) pada tingkat break-even point (BEP) !
Langkah-Langkah Menghitung BEP untuk Perusahaan A
Berikut adalah langkah-langkah menghitung BEP berdasarkan informasi yang tersedia.
1. Identifikasi Komponen Biaya dan Pendapatan
Pertama, mari kita identifikasi komponen biaya dan pendapatan perusahaan dari persamaan biaya total yang diberikan.
-
Biaya Tetap (Fixed Cost, FC): Biaya yang tidak berubah terlepas dari jumlah produksi. Dalam persamaan TC = 150.000 + 40.000Q, biaya tetapnya adalah Rp150.000.
-
Biaya Variabel per Unit (Variable Cost per Unit, VC): Biaya yang berubah seiring dengan jumlah unit yang diproduksi. Dari persamaan TC = 150.000 + 40.000Q, biaya variabel per unit adalah Rp40.000.
-
Harga Jual per Unit (Selling Price per Unit, P): Harga jual per unit adalah Rp50.000.
2. Rumus Break-Even Point (BEP)
Untuk menghitung BEP dalam unit, gunakan rumus berikut:
BEP (unit) = Biaya Tetap (FC) / (Harga Jual per Unit (P) – Biaya Variabel per Unit (VC))
3. Substitusi Nilai ke dalam Rumus
Masukkan nilai-nilai yang telah kita identifikasi ke dalam rumus BEP:
- Biaya Tetap (FC) = Rp150.000
- Harga Jual per Unit (P) = Rp50.000
- Biaya Variabel per Unit (VC) = Rp40.000
Perhitungannya menjadi:
BEP (unit) = 150.000 / (50.000 – 40.000)
BEP (unit) = 150.000 / 10.000
BEP (unit) = 15
4. Interpretasi Hasil
Dari hasil perhitungan ini, dapat disimpulkan bahwa Perusahaan A harus memproduksi dan menjual 15 unit Barang ABC untuk mencapai titik impas. Pada jumlah penjualan ini, total pendapatan akan sama dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak mengalami laba maupun rugi.
5. Verifikasi Perhitungan
Mari kita pastikan perhitungan ini benar dengan menghitung total pendapatan dan total biaya pada BEP:
-
Total Pendapatan pada BEP = Harga Jual per Unit × Jumlah Unit
- 50.000 × 15 = Rp750.000
-
Total Biaya pada BEP = Biaya Tetap + (Biaya Variabel per Unit × Jumlah Unit)
- 150.000 + (40.000 × 15) = 150.000 + 600.000 = Rp750.000
Karena total pendapatan sama dengan total biaya (Rp750.000), maka perhitungan BEP kita sudah benar.
Kesimpulan
Menghitung Break-Even Point (BEP) adalah langkah penting dalam perencanaan bisnis yang membantu perusahaan menentukan jumlah minimum barang yang harus dijual untuk menghindari kerugian. Berdasarkan perhitungan di atas, Perusahaan A perlu memproduksi dan menjual 15 unit Barang ABC untuk mencapai titik impas. Memahami BEP memungkinkan perusahaan membuat strategi yang lebih baik dalam menetapkan harga, mengelola biaya, dan merencanakan produksi.
Dengan mengetahui cara menghitung BEP, FOKUS berharap perusahaan dan pengajar dapat menggunakan konsep ini untuk meningkatkan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam dunia bisnis.