Perusahaan yang Bergerak di Bidang Industri Baja Ringan di Cianjur akan Merencanakan Membangun Pabrik Baru

ilustrasi suasana belajar dikelas
ilustrasi suasana belajar dikelas

FOKUS akan membahas studi kasus dari perusahaan yang bergerak di bidang industri baja ringan di Cianjur yang berencana membangun pabrik baru di tiga lokasi alternatif: Depok, Cilegon, dan Purwakarta. Artikel ini ditujukan untuk para pengajar, guru, dan orang tua siswa yang ingin memahami konsep biaya tetap dan biaya variabel dalam pengambilan keputusan bisnis.

Berikut pembahasan lengkapnya:

Perusahaan yang bergerak di bidang industri baja ringan di Cianjur akan merencanakan membangun pabrik baru di lokasi Depok, Cilegon, dan Purwakarta.

Data biaya tetap dan biaya variabel produksi untuk masing-masing lokasi yang menjadi alternatif pilihan perusahaan. Unit yang diproduksi sebanyak 10.000 unit.

Lokasi Biaya Tetap Per Tahun Biaya Variabel Per Unit

  • Depok Rp 400.000.000 Rp 45.000
  • Cilegon Rp 500.000.000 Rp 30.000
  • Purwakarta Rp 550.000.000 Rp 20.000

a. Tentukan alternatif lokasi yang dipilih!

b. Apabila perusahaan ingin membangun di Purwakarta, berapa unit yang diproduksi!

Studi Kasus: Perbandingan Biaya Produksi di Tiga Lokasi

Data Biaya Produksi

Berikut adalah data biaya tetap dan biaya variabel produksi untuk masing-masing lokasi:

Lokasi Biaya Tetap per Tahun Biaya Variabel per Unit
Depok Rp 400.000.000 Rp 45.000
Cilegon Rp 500.000.000 Rp 30.000
Purwakarta Rp 550.000.000 Rp 20.000

Jumlah unit yang diproduksi: 10.000 unit

a. Menentukan Alternatif Lokasi yang Dipilih

Untuk menentukan lokasi yang paling efisien secara biaya, kita perlu menghitung total biaya produksi di setiap lokasi dengan rumus:

Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + (Biaya Variabel per Unit × Jumlah Unit Produksi)

1. Depok

  • Biaya Tetap: Rp 400.000.000

  • Biaya Variabel: Rp 45.000 × 10.000 = Rp 450.000.000

  • Total Biaya Produksi: Rp 400.000.000 + Rp 450.000.000 = Rp 850.000.000

BACA JUGA :  Coba Jelaskan Fungsi Tujuan dan Prinsip Manajemen Keuangan Berikan Masing Masing Contoh

2. Cilegon

  • Biaya Tetap: Rp 500.000.000

  • Biaya Variabel: Rp 30.000 × 10.000 = Rp 300.000.000

  • Total Biaya Produksi: Rp 500.000.000 + Rp 300.000.000 = Rp 800.000.000

3. Purwakarta

  • Biaya Tetap: Rp 550.000.000

  • Biaya Variabel: Rp 20.000 × 10.000 = Rp 200.000.000

  • Total Biaya Produksi: Rp 550.000.000 + Rp 200.000.000 = Rp 750.000.000

Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan di atas, Purwakarta memiliki total biaya produksi paling rendah, yaitu Rp 750.000.000. Oleh karena itu, Purwakarta adalah pilihan lokasi yang paling efisien secara biaya untuk membangun pabrik baru.

b. Menentukan Jumlah Unit yang Diproduksi di Purwakarta

Jika perusahaan memilih untuk membangun pabrik di Purwakarta, kita perlu menghitung Break-Even Point (BEP), yaitu jumlah unit yang harus diproduksi agar total pendapatan sama dengan total biaya (tidak untung maupun rugi).

Rumus BEP:

BEP (unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Namun, dalam kasus ini, harga jual per unit tidak diberikan. Untuk ilustrasi, kita asumsikan harga jual per unit adalah Rp 100.000.

  • Biaya Tetap: Rp 550.000.000

  • Biaya Variabel per Unit: Rp 20.000

  • Harga Jual per Unit: Rp 100.000

Perhitungan BEP:

BEP = Rp 550.000.000 / (Rp 100.000 – Rp 20.000) = Rp 550.000.000 / Rp 80.000 = 6.875 unit

Kesimpulan

Perusahaan perlu memproduksi 6.875 unit untuk mencapai titik impas di Purwakarta jika harga jual per unit adalah Rp 100.000. Produksi di atas jumlah ini akan menghasilkan keuntungan.

Pertimbangan Lain dalam Pengambilan Keputusan

Selain analisis biaya, perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut sebelum memutuskan lokasi pabrik:

  1. Akses ke Pasar: Kedekatan dengan pasar utama dapat mengurangi biaya distribusi.

  2. Ketersediaan Sumber Daya: Termasuk tenaga kerja, bahan baku, dan infrastruktur.

  3. Insentif Pemerintah: Beberapa daerah mungkin menawarkan insentif fiskal atau subsidi.

  4. Ketersediaan Infrastruktur: Seperti jalan raya, pelabuhan, dan jaringan energi.

BACA JUGA :  Identifikasilah Keputusan-keputusan Strategik yang Dibuat oleh J.Co

Kesimpulan Akhir

FOKUS telah menganalisis bahwa Purwakarta adalah lokasi yang paling efisien secara biaya untuk pembangunan pabrik baru, dengan total biaya produksi sebesar Rp 750.000.000 untuk 10.000 unit. Dengan asumsi harga jual per unit adalah Rp 100.000, perusahaan perlu memproduksi 6.875 unit untuk mencapai titik impas.

Namun, keputusan akhir harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti akses ke pasar, ketersediaan sumber daya, insentif pemerintah, dan infrastruktur. Dengan analisis yang komprehensif, perusahaan dapat membuat keputusan yang optimal untuk pertumbuhan bisnisnya.


FOKUS berharap artikel ini membantu para pengajar, guru, dan orang tua siswa dalam memahami konsep biaya tetap, biaya variabel, dan analisis lokasi pabrik dalam konteks industri baja ringan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *