Pendekatan Analisis Sistem Politik Merupakan Bagian dari Pendekatan Tingkah Laku

Pendekatan Analisis Sistem Politik merupakan bagian dari pendekatan tingkah laku dalam usaha menjadikan Ilmu Politik sebagai sebuah ilmu yang ilmiah. Dua tokoh utama dalam pendekatan ini adalah David Easton dan Gabriel Almond, yang masing-masing menawarkan perspektif yang berbeda melalui Analisis Sistem Politik dan Analisis Struktural Fungsional.

Artikel ini akan membahas perbedaan kedua pendekatan tersebut serta memberikan contoh konkret dari masing-masing. Artikel ini ditujukan untuk pengajar, guru, dan orang tua siswa, dengan tujuan memberikan wawasan mendalam mengenai pendekatan dalam ilmu politik.

Pendekatan Analisis Sistem Politik merupakan bagian dari pendekatan tingkah laku dalam usaha menjadikan Ilmu Politik sebagai sebuah ilmu yang ilmiah.

Ada 2 (dua) pendekatan besar yaitu Analisis Sistem Politik David Easton dan Analisis Struktural Fungsional Gabriel Almond.

Diskusikan Perbedaan diantara dua analisis tersebut berikan contohnya

Pendekatan Analisis Sistem Politik: David Easton

David Easton mengembangkan pendekatan Analisis Sistem Politik dengan anggapan bahwa sistem politik adalah entitas yang terus-menerus berinteraksi dengan lingkungannya. Pendekatan ini fokus pada proses input dan output dalam sistem politik serta pentingnya hubungan timbal balik dengan masyarakat.

Konsep Utama dalam Analisis Sistem Politik

  1. Sistem Terbuka: Menurut Easton, sistem politik adalah sistem terbuka yang dipengaruhi oleh lingkungan. Masyarakat memberikan input berupa tuntutan dan dukungan. Tuntutan mencakup berbagai permintaan kebijakan, sedangkan dukungan adalah penerimaan terhadap sistem politik.
  2. Aliran Input dan Output: Dalam pendekatan ini, input dari masyarakat diolah oleh sistem politik, kemudian menghasilkan output berupa kebijakan yang diimplementasikan oleh pemerintah. Jika kebijakan tersebut tidak sesuai harapan, masyarakat dapat memberikan feedback negatif yang menjadi input baru.
  3. Pentingnya Lingkungan dan Umpan Balik: Easton sangat menekankan peran lingkungan politik. Jika sistem tidak mampu merespons tuntutan, maka stabilitasnya akan terancam.
BACA JUGA :  Pemerintah dituntut untuk transparan dalam sistem demokrasi

Contoh Penerapan di Indonesia:

Pada masa Reformasi 1998 di Indonesia, terjadi tuntutan dari masyarakat untuk perubahan rezim yang menjadi input kuat bagi sistem politik. Hal ini memicu perubahan kebijakan besar, seperti desentralisasi kekuasaan dan kebebasan pers.

Pendekatan Struktural Fungsional: Gabriel Almond

Berbeda dengan Easton, Gabriel Almond melihat sistem politik sebagai suatu struktur yang memiliki fungsi tertentu. Pendekatan Struktural Fungsional menekankan bahwa setiap struktur dalam sistem politik harus berperan dalam memenuhi fungsi tertentu agar sistem dapat berjalan dengan baik.

Konsep Utama dalam Pendekatan Struktural Fungsional

  1. Fungsi Input dan Output: Almond mengidentifikasi fungsi input seperti pengumpulan informasi dari masyarakat, partisipasi politik, dan komunikasi politik. Struktur yang menjalankan fungsi ini antara lain partai politik, kelompok kepentingan, dan media massa. Sedangkan fungsi output melibatkan pembuatan kebijakan dan penegakan hukum oleh lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
  2. Struktur Bersifat Universal: Menurut Almond, setiap sistem politik, baik tradisional maupun modern, memiliki struktur yang berfungsi secara universal. Bentuk struktur mungkin berbeda-beda, tetapi fungsinya tetap sama.

Contoh Penerapan di Amerika Serikat:

Di Amerika Serikat, kelompok kepentingan dan partai politik bertindak sebagai bagian dari fungsi input dengan mengumpulkan preferensi masyarakat dan menyuarakan kepentingan mereka. Selanjutnya, fungsi output dijalankan oleh cabang pemerintahan yang mengimplementasikan kebijakan dan mengawasi penegakan hukum.

Perbedaan Utama antara David Easton dan Gabriel Almond

1. Pendekatan terhadap Sistem

  • David Easton: Menekankan interaksi sistem politik dengan lingkungannya. Sistem dilihat sebagai entitas yang menerima input (tuntutan dan dukungan) dan memberikan output (kebijakan). Pendekatan ini fokus pada aliran input-output serta umpan balik dalam sistem politik.
  • Gabriel Almond: Fokus pada fungsi struktur dalam sistem politik. Almond menekankan bahwa setiap struktur memiliki fungsi yang harus dipenuhi, baik untuk input (seperti partai politik dan kelompok kepentingan) maupun output (seperti badan eksekutif dan legislatif).
BACA JUGA :  Panduan Perilaku Loyal Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara yang Terkait dengan Kewajiban ASN

2. Konsep Fungsi

  • David Easton: Melihat sistem politik sebagai entitas keseluruhan yang berinteraksi dengan masyarakat melalui input-output. Pendekatan ini lebih bersifat dinamis.
  • Gabriel Almond: Menekankan fungsi spesifik dari struktur-struktur dalam sistem. Almond lebih fokus pada fungsi internal dari setiap struktur, seperti komunikasi politik dan formulasi kepentingan.

3. Fokus Studi

  • David Easton: Menitikberatkan pada respon sistem terhadap tuntutan masyarakat dan bagaimana lingkungan eksternal memengaruhi sistem politik.
  • Gabriel Almond: Fokus pada peran fungsional dari struktur-struktur politik, baik di sistem tradisional maupun modern.

Baca juga: Pendekatan Analisis Sistem Politik Merupakan Bagian dari Pendekatan Tingkah Laku

Kesimpulan

Dalam studi ilmu politik, Analisis Sistem Politik dari David Easton dan Analisis Struktural Fungsional dari Gabriel Almond memberikan perspektif yang saling melengkapi. Pendekatan Analisis Sistem Politik membantu dalam memahami interaksi antara sistem dan lingkungan, sementara pendekatan Struktural Fungsional membantu mengidentifikasi peran dan fungsi struktur-struktur dalam sistem politik.

Dengan memahami perbedaan kedua pendekatan ini, para pengajar, guru, dan orang tua siswa dapat lebih memahami cara kerja sistem politik dan interaksi di dalamnya. Pendekatan ini juga membantu dalam menjadikan ilmu politik sebagai disiplin yang ilmiah dan objektif.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi FOKUS dalam mempelajari ilmu politik dan memberikan wawasan yang lebih luas dalam memahami dinamika sistem politik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *