Ibu Wati Adalah Seorang Guru Kelas 2 SMA, Deni Adalah Salah Satu Siswa di Kelasnya yang Sering Sekali Tertidur

fokus edukasi
Pendidikan
Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal Pembelajaran Sosial Emosional: Ibu Wati adalah Seorang Guru Kelas 2 SMA, Deni Adalah Salah Satu Siswa di Kelasnya yang Sering Sekali Tertidur

Pengantar

Artikel ini akan membahas secara mendalam kunci jawaban dan pembahasan dari soal mengenai Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA dan Deni, seorang siswa di kelasnya yang sering tertidur. Dengan penjelasan yang rinci, artikel ini diharapkan dapat membantu para Guru Penggerak dalam menjawab soal-soal pada Modul 2 dengan tepat dan memahami konsep pembelajaran sosial emosional secara komprehensif.


Cerita dan Analisis Kasus

Latar Belakang Masalah

Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Di kelasnya, ada seorang siswa bernama Deni yang sering sekali tertidur saat ia mengajar. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi Ibu Wati sebagai seorang guru yang peduli terhadap siswanya. Untuk mengatasi masalah ini, Ibu Wati memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Deni.

Temuan dari Pembicaraan

Dari pembicaraan tersebut, terungkap bahwa setiap malam Deni harus membantu ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak dan dijual esok pagi. Situasi ini membuat Deni merasa terbebani dan mempertimbangkan untuk berhenti sekolah agar bisa fokus membantu ibunya.

Upaya Ibu Wati

Sebagai seorang guru yang peduli, Ibu Wati berusaha untuk membimbing dan menyemangati Deni agar tetap bersekolah. Ibu Wati menunjukkan bahwa Deni memiliki potensi besar dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan OSIS.

BACA JUGA :  Studi Kasus: Kewirausahaan Sosial oleh Dokter B

Tindakan yang Dapat Dilakukan Ibu Wati

Pilihan Jawaban dan Penjelasan

Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Ibu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah:

A. Mengingatkan Deni akan sumber kekuatan dalam diri, dari sekitarnya maupun yang diyakini dapat ia lakukan untuk bangkit dari kesulitan.

Jawaban ini benar. Pendekatan ini membantu Deni mengenali kekuatan dalam dirinya sendiri dan mendorongnya untuk melihat potensi yang dimilikinya. Ini sangat sesuai dengan prinsip pembelajaran sosial emosional yang menekankan pentingnya pengenalan diri dan keyakinan akan kemampuan pribadi.

B. Secara berkala melakukan supervisi untuk kedisiplinan Deni selama di kelas hingga ia memperoleh kesempatan beasiswa.

Jawaban ini tidak sepenuhnya tepat. Meskipun supervisi dan kedisiplinan penting, fokus utama harus pada membangun kekuatan dan daya lenting Deni secara emosional terlebih dahulu.

C. Memberikan pendampingan psikologis kepada Deni hingga ia memperoleh sumber dana yang dibutuhkan.

Jawaban ini juga tidak sepenuhnya tepat. Pendampingan psikologis penting, namun yang lebih utama adalah membantu Deni mengenali dan memanfaatkan kekuatan dalam dirinya sendiri.

D. Mengajukan proposal bantuan kepada pihak sekolah bagi siswa yang tidak mampu. Menghimpun dukungan moril dan psikologis dari orang tua murid lain untuk bantu Deni.

Jawaban ini baik, tetapi tidak tepat. Menghimpun dukungan adalah langkah baik, namun harus didasarkan pada pemberdayaan Deni terlebih dahulu, agar dia mampu menghadapi kesulitan secara mandiri.

E. Berdiskusi dengan ibunya Deni agar dapat memperoleh solusi untuk pendidikan Deni serta keadaan ekonomi keluarganya.

Jawaban ini berguna, tetapi tidak utama. Meskipun diskusi dengan orang tua adalah langkah positif, yang lebih penting adalah membangun daya lenting dan kepercayaan diri Deni terlebih dahulu.

BACA JUGA :  Apakah Urgensi Mempelajari Kriminologi Bagi Perkembangan Hukum di Indonesia?

Pertanyaan

Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar. Ia lalu memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Deni.

Dari pembicaraan tersebut, dia mengetahui bahwa setiap malam Deni harus membantu ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak oleh ibunya, untuk dijual esok pagi.

Deni sendiri sebenarnya sudah merasa tidak enak dan ingin berhenti saja dari sekolah untuk bisa fokus membantu ibunya.

Bu Wati pun berusaha untuk membimbing dan menyemangati Deni agar tidak berhenti sekolah. Ia menunjukkan pada Deni bahwa sebenarnya ia sangat baik dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan-kegiatan OSIS.

Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah ….

A. Mengingatkan Deni akan sumber kekuatan dalam diri, dari sekitarnya maupun yang diyakini dapat ia lakukan untuk bangkit dari kesulitan.

B. Secara berkala melakukan supervisi untuk kedisiplinan Deni selama di kelas hingga ia memperoleh kesempatan beasiswa.

C. Memberikan pendampingan psikologis kepada Deni hingga ia memperoleh sumber dana yang dibutuhkan.

D. Mengajukan proposal bantuan kepada pihak sekolah bagi siswa yang tidak mampu. Menghimpun dukungan moril dan psikologis dari orang tua murid lain untuk bantu Deni.

E. Berdiskusi dengan ibunya Deni agar dapat memperoleh solusi untuk pendidikan Deni serta keadaan ekonomi keluarganya.

Jawaban

A. Mengingatkan Deni akan sumber kekuatan dalam diri, dari sekitarnya maupun yang diyakini dapat ia lakukan untuk bangkit dari kesulitan.

Penjelasan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *