Coba Diskusikan Apa yang Bisa Anda Tangkap dari Pernyataan Tersebut?

fokus edukasi
Pendidikan

Hai para pejuang ilmu! Pernahkah kamu merasakan panasnya api konflik di dalam organisasi? Apakah kamu bertanya-tanya, “Mengapa konflik selalu terjadi?” atau “Bagaimana cara menyelesaikannya dengan bijak?”.

Pada sesi kali ini, mari kita selami kutipan menarik dari Hocker dan Wilmot (1997: 35) yang menguak hubungan erat antara perilaku komunikasi dan konflik. Siap untuk menyelami dunia komunikasi dan konflik yang penuh makna?

Perilaku Komunikasi: Bumerang atau Jembatan?

Pernahkah kamu merasakan panasnya api konflik yang dipicu oleh kata-kata pedas atau bahasa tubuh sinis? Tepat sekali! Kutipan Hocker dan Wilmot bagaikan tamparan telak bahwa perilaku komunikasi dapat menjadi bumerang yang memicu konflik dalam organisasi.

Misalnya, bayangkan seorang supervisor yang selalu menggunakan nada tinggi dan kata-kata kasar saat menegur bawahannya. Sikap ini tentu memicu ketidaknyamanan, kesalahpahaman, dan kemarahan, membuka jalan lebar bagi konflik destruktif.

Baca juga: Mengulas Kutipan Hocker dan Wilmot – Perilaku Pomunikasi Sering Menciptakan Konflik

Di sisi lain, perilaku komunikasi yang baik bagaikan jembatan yang menghubungkan dan memperkuat hubungan antar individu. Bayangkan seorang pemimpin yang selalu mendengarkan dengan penuh perhatian, berbicara dengan sopan, dan memberikan kritik konstruktif. Sikap ini menumbuhkan rasa saling menghargai, kepercayaan, dan kerjasama, meminimalisir potensi konflik.

Soal Lengkap

Teman-teman mahasiswa, pada pertemuan terakhir ini, kita akan mengulas kutipan menarik dari Hocker dan Wilmot (1997: 35) yaitu, “Perilaku komunikasi sering menciptakan konflik.

Perilaku komunikasi mencerminkan konflik. Komunikasi merupakan alat untuk manajemen konflik yang produktif ataupun destruktif.”

Coba diskusikan apa yang bisa Anda tangkap dari pernyataan tersebut?

BACA JUGA :  Kunci Jawaban Bahasa Kelas 4 SD Halaman 14: Mengatasi Gejala Fobia dengan Tepat

Serta, berikan bentuk strategi manajemen konflik yang tepat dalam sebuah organisasi.

Contoh Jawaban

Ya, saya sependapat dengan kutipan tersebut.

Komunikasi: Alat Ampuh Pengelolaan Konflik

Kutipan tersebut juga menyoroti peran ganda komunikasi dalam manajemen konflik. Di satu sisi, komunikasi yang buruk dapat memperparah konflik. Di sisi lain, komunikasi yang efektif menjadi alat ampuh untuk menyelesaikan konflik secara produktif.

Bagaimana caranya?

  • Mendorong Dialog Terbuka: Ciptakan ruang aman bagi semua pihak untuk mengungkapkan pendapat, kebutuhan, dan perasaan tanpa rasa takut dihakimi.
  • Mendengarkan Aktif: Dengarkan dengan penuh perhatian dan empati, tunjukkan bahwa kamu memahami sudut pandang mereka.
  • Mencari Solusi Bersama: Ajak semua pihak untuk berkolaborasi mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.
  • Komunikasi Asertif: Sampaikan pendapat dengan tegas dan jelas, tanpa menyinggung atau memanipulasi pihak lain.
  • Menemukan Kompromi: Bersikaplah fleksibel dan terbuka untuk menemukan kesepakatan yang adil bagi semua pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *