Kuasai tata cara penggunaan huruf kapital yang tepat dalam teks ekonomi sesuai Permendikbud RI Nomor 50 Tahun 2015. Temukan panduan lengkap dengan contoh dan pembahasan mendalam untuk menghindari kesalahan dan menghasilkan tulisan yang profesional.
Daftar Isi
Di era modern, kemampuan menulis teks yang baik dan profesional menjadi keahlian penting bagi berbagai kalangan, baik profesional maupun akademisi. Salah satu aspek penting dalam penulisan teks adalah penggunaan huruf kapital yang tepat. Hal ini menjadi krusial, terutama dalam penulisan teks-teks formal seperti teks ekonomi.
Postingan ini akan membahas secara mendalam mengenai perbaikan kesalahan dalam penggunaan huruf kapital (sesuai Ejaan Bahasa Indonesia/Permendikbud RI Nomor 50 Tahun 2015). Kami akan memandu Anda untuk memahami aturan penggunaan huruf kapital yang benar dan menerapkannya dalam penulisan teks ekonomi.
Panduan ini akan dilengkapi dengan contoh-contoh konkret dan penjelasan yang mudah dipahami. Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan mampu menulis teks ekonomi yang tidak hanya informatif, tetapi juga tertata rapi dan profesional.
Membedah Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Teks Ekonomi
Soal Lengkap
di saat kondisi perekonomian global yang tengah krisis, torehan pertumbuhan ekonomi indonesia menunjukkan hasil yang positiff.
jika dibandingkan, pada triwulan kedua tahun ini dengan periode yang sama tahun lalu, ekonomi indonesia meningkat kurang lebih 6,4 percen.
pertumbuhan ini tetap masih terpusat di pulau jawa dengan peningkatan sebesar 57,5%.
apabila di akumulasikan, pertumbuhan ekonomi indonesia semester i tahun 20122 lebih baik dibandingkan dengan semester i tahun 2011 yang tumbuh sekitar 6,3%.
akan tetapi, pertumbuhan ekonomiii indonesia dinilai mengalami bias atau anomali.
hal ini dikatakan oleh salamuddin daeng, pengamat ekonomi indonesia for global justice.
ia berpendapat, pertumbuhan ekonomi ini tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
tidak hanya itu, daeng juga memaparkan, sekurang-kurangnya ada empat faktor yang membuat ekonomi indonesia mengalami bias.
pertama, perekonomian indonesia lebih banyak ditengarai oleh utang asing yang nilainya terus meningkat.
“utang indonesia mencapai r p. 2.865 triliun. utang asing pemerintah meningkat setiap tahunnya.
utang ini menjadi sumber penghasilan utama pemerintah dan menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi indonesia,” ujar daeng.
kedua, peningkatan konsumsi masyarakat dinilai ikut mendorong pertumbuhan ekonomi indonesia.
konsumsi masyarakat yang meningkat bersumber dari harga sandang pangan yang mengalami kenaikan, serta disokong oleh pertumbuhan kredit terutama kredit konsumsi.
ketiga, ekonomi indonesia pertumbuhannya didorong oleh eksport bahan mentah, contohnya hasil perkebunan, hutan, migas dan bahan tambang, sehingga kurang menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan.
faktor terakhir, pertumbuhan ekonomi indonesia di dorong oleh penanaman asing yang menjadikan sumber daya alam indonesia makin di kuasai asing.
di lain pihak, a tony prasetiantono, pengamat ekonomi dari universitas gadjah mada, menyatakan pertumbuhan ekonomi indonesia di topang oleh sektor domestik.
menurutnya, dampak krisis global melalui defisit neraca perdagangan dan penurunan ekspor baru akan terasa pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
ia menilai kontribusi ekspor terhadap pdb tidak besar.
selaras dengan itu, ekonom mirza adityaswara berpendapat bahwa sejumlah sektor ekonomi dalam negeri tumbuh karena didorong oleh suku bunga rendah.
hal ini tampak dari peningkatan kredit yang mencapai 26-28% sekaligus didukung oleh harga bbm yang rendah sebab masih disubsidi oleh pemerintah.
lebih lanjut mirza meyampaikan, sektor yang berorientasi dalam negeri mengalami pertumbuhan tinggi, misalnya otomotif, manufaktur, transportasi, komunikasi, dan perdagangan.
dampaknya pertumbuhan sektor yang berorientasi dalam ngeri memiliki kecenderungan defisit neraca perdagangan yng semakin besar.
menurut a tony prasetiantono, belanja pemerintah yang lebih cepat dan besar juga sangat membantu pertumbuhan.
seiring dengan hal itu, tingkat inflasi yang berada dibawah 5 % cukup membantu, walaupun hal tersebut ada dampaknya, yakni nilai subsidi energi yang terus membengkak yang sebetulnya tidak sehat.
Setelah saudara membaca teks tersebut, silahkan kerjakan sesuai dengan instruksi berikut ini:
2) Perbaiki kesalahan dalam penggunaan huruf kapital (sesuai Ejaan Bahasa Indonesia/Permendikbud RI Nomor 50 Tahun 2015) dengan memberikan blok kuning pada huruf kapital yang sudah dikoreksi/disunting pada jawaban saudara.
Contoh Jawaban