Terdapat beberapa teori yang mendasari serikat pekerja. Berikan opini Anda mengenai konsep dari serikat pekerja dan teori yang mendasari serikat pekerja.
Pengertian dan Fungsi Serikat Pekerja: Serikat pekerja adalah organisasi yang dibentuk oleh dan untuk pekerja untuk melindungi hak-hak mereka, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2000, serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab untuk memperjuangkan dan melindungi kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan mereka dan keluarga.
Fungsi Utama:
- Memperjuangkan hak pekerja
- Menjadi perantara antara pekerja dan pengusaha
- Mewakili pekerja dalam perjanjian kerja bersama dan penyelesaian perselisihan industri
Terdapat beberapa teori yang mendasari serikat pekerja. Berikan opini Anda mengenai konsep dari serikat pekerja dan teori yang mendasari serikat pekerja.
Baca juga: Bupati Serang Sampaikan Kunci Kesejahteraan Buruh
Teori-Teori Mendasar Serikat Pekerja
A. Teori Pluralisme
Teori pluralisme menekankan pada keberagaman kepentingan dalam masyarakat dan dunia kerja. Dalam teori ini, serikat pekerja dianggap sebagai bagian dari sistem pluralisme yang mewakili kepentingan pekerja dalam negosiasi dengan pengusaha.
B. Teori Marxis
Teori Marxis berfokus pada hubungan produksi dan penindasan kelas pekerja oleh pengusaha. Serikat pekerja dilihat sebagai alat bagi pekerja untuk melawan penindasan dan mengadvokasi hak-hak mereka.
Serikat pekerja memegang peranan penting dalam menyeimbangkan kekuatan antara pekerja dan pengusaha, serta dalam memastikan kesejahteraan dan hak-hak pekerja terlindungi. Berikut adalah beberapa teori yang mendasari konsep serikat pekerja:
C. Teori Keseimbangan Kekuatan (Theory of Countervailing Power)
Teori ini menyatakan bahwa serikat pekerja diperlukan untuk mengimbangi kekuatan pengusaha atau perusahaan dalam hubungan industrial. Tanpa serikat pekerja, pengusaha dapat menentukan kebijakan tanpa mempertimbangkan kepentingan pekerja.
D. Teori Ketergantungan Sumber Daya (Resource Dependency Theory)
Menurut teori ini, pekerja bergantung pada perusahaan untuk mendapatkan upah/gaji. Serikat pekerja berperan untuk memastikan hak-hak pekerja terpenuhi dan tidak dieksploitasi oleh perusahaan.
E. Teori Konflik Industrial (Industrial Conflict Theory)
Teori ini menjelaskan bahwa konflik antara pekerja dan pengusaha adalah tak terhindarkan. Serikat pekerja berperan penting dalam mengelola konflik untuk mencapai solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.
4. Teori Kemakmuran Umum
Teori ini beranggapan bahwa apa yang baik bagi serikat pekerja, baik pula bagi bangsa. Upah tinggi yang diperjuangkan serikat pekerja dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
F. Teori Pemasaran Tenaga Kerja (Labour Marketing Theory)
Teori ini menyatakan bahwa kondisi kerja pekerja ditentukan oleh kekuatan dan pengaruh pekerja di pasar tenaga kerja. Serikat pekerja dianggap sebagai agen ekonomi yang mempengaruhi pasar tenaga kerja.
G. Teori Produktivitas
Menurut teori ini, upah harus ditentukan berdasarkan produktivitas karyawan. Produktivitas yang lebih tinggi seharusnya mendapatkan upah yang lebih tinggi.
H. Teori Bargainning
Teori ini menyatakan bahwa tingkat upah ditentukan oleh kekuatan tawar-menawar kedua belah pihak. Serikat pekerja menggunakan kekuatan ekonominya untuk menuntut upah yang lebih tinggi.
I. Oposisi Loyal terhadap Manajemen
Teori ini menyarankan serikat pekerja untuk menolak tanggung jawab atas manajemen tetapi tetap memberikan oposisi yang loyal.
Dengan berbagai teori ini, serikat pekerja berfungsi sebagai penyeimbang kekuatan, pelindung hak pekerja, dan pengelola konflik dalam hubungan industrial.
Baca juga: Mengapa Negara Singapura Lebih Berfokus Pada Perdagangan dan Industri