FOKUS TEKNO – Mata uang kripto, juga dikenal sebagai aset digital atau cryptocurrency, adalah bentuk uang digital yang menggunakan teknologi enkripsi untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit baru.
Satoshi Nakamoto, seorang pengembang anonim, dianggap sebagai pencipta Bitcoin, mata uang kripto pertama yang diluncurkan pada tahun 2009. Bitcoin menjadi sangat populer pada awal 2010-an dan menarik minat dari banyak investor dan pelaku bisnis. Selama beberapa tahun berikutnya, banyak mata uang kripto baru diluncurkan, termasuk Litecoin, Ripple, dan Ethereum.
Mata uang kripto mendapatkan popularitasnya karena beberapa alasan. Pertama, mereka menawarkan transaksi yang lebih cepat dan lebih aman dibandingkan dengan transaksi keuangan tradisional. Kedua, mereka menghilangkan perantara keuangan, seperti bank dan lembaga keuangan lainnya, yang memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima uang secara langsung.
Seiring dengan popularitasnya, mata uang kripto juga menghadapi banyak tantangan dan kritik. Karena penggunaannya yang anonim dan terdesentralisasi, mata uang kripto sering digunakan untuk kegiatan ilegal, seperti pencucian uang dan perdagangan narkoba. Selain itu, mereka juga rentan terhadap manipulasi pasar dan volatilitas harga yang tinggi.
Meskipun demikian, mata uang kripto terus berkembang dan menarik minat dari banyak investor dan pengguna di seluruh dunia. Banyak perusahaan besar dan bank-bank mulai mempertimbangkan penggunaan teknologi blockchain dan mata uang kripto untuk mengembangkan sistem pembayaran dan keuangan yang lebih efisien dan aman.
30 Jenis Mata Uang Kripto yang Paling Sering Ditransaksikan
Ada ribuan jenis mata uang kripto yang beredar di pasar saat ini, namun di antaranya yang paling dikenal dan umum digunakan adalah sebagai berikut:
Bitcoin (BTC)
Bitcoin adalah mata uang kripto pertama yang diperkenalkan pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Bitcoin memiliki kapitalisasi pasar tertinggi di antara semua mata uang kripto.
Ethereum (ETH)
Ethereum adalah platform blockchain terbesar kedua setelah Bitcoin. Selain sebagai mata uang digital, Ethereum juga digunakan untuk membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Binance Coin (BNB)
Binance Coin adalah token yang dikeluarkan oleh Binance Exchange, salah satu bursa terbesar di dunia. BNB dapat digunakan untuk membayar biaya transaksi di platform Binance dan juga dapat digunakan sebagai alat investasi.
Ripple (XRP)
Ripple adalah perusahaan teknologi yang mengembangkan protokol pembayaran terdesentralisasi yang digunakan oleh bank-bank besar di seluruh dunia. XRP adalah mata uang kripto yang digunakan dalam protokol ini.
Dogecoin (DOGE): Dogecoin awalnya dibuat sebagai lelucon, namun kemudian menjadi populer karena dukungan dari beberapa selebriti terkenal dan aktivis pasar.
Cardano (ADA)
Cardano adalah platform blockchain yang dikembangkan oleh Charles Hoskinson, salah satu pendiri Ethereum. ADA adalah mata uang digital yang digunakan di platform ini.
Tether (USDT)
Tether adalah mata uang kripto yang nilainya diikat pada nilai dolar AS, sehingga dianggap sebagai stablecoin. Tether digunakan sebagai alternatif untuk menyimpan uang di bank atau sebagai pengganti dolar AS dalam perdagangan kripto.
Litecoin (LTC)
Litecoin adalah mata uang kripto yang diciptakan oleh Charlie Lee pada tahun 2011. Litecoin berbasis pada kode sumber Bitcoin dan memiliki beberapa perbedaan dalam hal kecepatan transaksi dan biaya.
Polkadot (DOT)
Polkadot adalah platform blockchain yang dirancang untuk menghubungkan beberapa blockchain ke dalam satu jaringan yang terhubung. DOT adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Chainlink (LINK)
Chainlink adalah platform jaringan oracle terdesentralisasi yang menghubungkan blockchain dengan data di luar jaringan, seperti data harga pasar atau cuaca. LINK adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Bitcoin Cash (BCH)
Bitcoin Cash adalah cabang dari Bitcoin yang diciptakan pada tahun 2017 dengan tujuan untuk meningkatkan kecepatan transaksi dan biaya yang lebih rendah.
Stellar (XLM)
Stellar adalah platform blockchain terdesentralisasi yang dirancang untuk menghubungkan bank-bank dan lembaga keuangan. XLM adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Uniswap (UNI)
Uniswap adalah protokol pertukaran terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk menukar berbagai jenis mata uang kripto tanpa perantara. UNI adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Solana (SOL)
Solana adalah platform blockchain yang dirancang untuk meningkatkan skala dan kecepatan transaksi. SOL adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Filecoin (FIL)
Filecoin adalah platform penyimpanan awan terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan data secara aman dan terenkripsi di seluruh jaringan. FIL adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
ChainGuardian (CGG)
ChainGuardian adalah platform blockchain untuk game yang memungkinkan para pemain untuk memiliki dan memperdagangkan karakter, senjata, dan aset lainnya. CGG adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
VeChain (VET)
VeChain adalah platform blockchain yang fokus pada manajemen rantai pasokan dan memastikan keaslian produk. VET adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Aave (AAVE)
Aave adalah platform keuangan terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk meminjam dan meminjamkan uang tanpa perantara. AAVE adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
EOS (EOS)
EOS adalah platform blockchain yang dirancang untuk memfasilitasi pembuatan aplikasi terdesentralisasi dan kontrak pintar. EOS digunakan untuk membayar biaya transaksi di platform ini.
Tezos (XTZ)
Tezos adalah platform blockchain yang memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi terdesentralisasi dan kontrak pintar. XTZ adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Theta (THETA)
Theta adalah platform video streaming terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk membagikan dan menonton video. THETA adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Zcash (ZEC)
Zcash adalah mata uang kripto yang mengutamakan privasi dengan menggunakan teknologi zero-knowledge proof untuk menyembunyikan alamat pengirim dan penerima dalam transaksi.
Cosmos (ATOM):
Cosmos adalah platform blockchain yang memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi terdesentralisasi dan membangun jaringan blockchain yang saling terhubung. ATOM adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Maker (MKR)
Maker adalah platform keuangan terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk menghasilkan stablecoin bernama Dai. MKR adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Polygon (MATIC):
olygon (sebelumnya Matic Network) adalah platform blockchain yang dirancang untuk meningkatkan skala dan kecepatan transaksi di Ethereum. MATIC adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
SushiSwap (SUSHI)
SushiSwap adalah protokol pertukaran terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk menukar berbagai jenis mata uang kripto tanpa perantara. SUSHI adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Compound (COMP)
Compound adalah platform keuangan terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk meminjam dan meminjamkan uang tanpa perantara. COMP adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Synthetix (SNX)
Synthetix adalah platform keuangan terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan memperdagangkan aset sintetis. SNX adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini.
Basic Attention Token (BAT)
Basic Attention Token adalah mata uang kripto yang digunakan di platform Brave Browser, yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan imbalan dalam bentuk token BAT dengan melihat iklan yang relevan.
Compound Dai (cDAI)
cDAI adalah stablecoin yang dibuat di atas platform keuangan terdesentralisasi Compound, yang memungkinkan pengguna untuk memperoleh bunga dengan menyetor DAI. cDAI dapat ditukarkan kembali dengan DAI pada kurs 1:1.
Itulah beberapa jenis mata uang kripto lainnya yang cukup populer dan digunakan di pasar saat ini. Namun, perlu diingat bahwa nilai mata uang kripto sangat fluktuatif dan dapat berubah dengan cepat, sehingga selalu penting untuk melakukan riset dan memahami risiko sebelum memutuskan untuk berinvestasi di dalamnya.