FOKUS – Raksasa media sosial yang fokus pada profesional bisnis, LinkedIn, mengumumkan rencananya untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 716 karyawan. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap penurunan pendapatan perusahaan. LinkedIn, yang dikenal sebagai platform yang menghasilkan pendapatan melalui iklan dan juga melalui perusahaan yang menggunakan platform ini untuk merekrut karyawan, mempertimbangkan PHK sebagai langkah untuk memangkas biaya operasional.
CEO LinkedIn, Ryan Roslansky, menjelaskan bahwa PHK akan diberlakukan pada tim penjualan, operasi, dan divisi penunjang. Dengan demikian, perusahaan berharap dapat mengurangi beban biaya dan menjaga kelangsungan operasionalnya. Namun, LinkedIn juga berencana untuk menjalin kerjasama dengan vendor atau tim eksternal guna menangani posisi-posisi yang sudah ada atau yang akan dibuka di masa mendatang.
“Dalam menghadapi fluktuasi pasar dan permintaan pelanggan yang semakin beragam, serta untuk memberikan pelayanan yang lebih efektif bagi pasar yang terus tumbuh dan berkembang, kami akan memperluas penggunaan vendor,” kata Roslansky dalam keterangan yang dikutip dari Reuters.
Di sisi lain, Roslansky juga menyampaikan bahwa LinkedIn akan membuka 250 posisi pekerjaan baru. Hal ini memberikan peluang bagi karyawan yang terkena PHK untuk melamar di posisi-posisi tersebut, sehingga perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia yang berpotensi.
Selain pengumuman PHK, media sosial yang merupakan bagian dari Microsoft Corp tersebut juga mengumumkan rencananya untuk menghapus aplikasi pekerjaan yang beroperasi secara eksklusif di China, yakni InCareer. Alasan di balik keputusan ini adalah lingkungan yang “menantang”. InCareer dijadwalkan hanya akan beroperasi di China hingga 9 Agustus 2023.
“Dalam perjalanan kami sejauh ini, InCareer menghadapi persaingan yang sengit dan iklim ekonomi makro yang menantang, yang akhirnya membawa kami pada keputusan untuk menghentikan layanan ini,” tulis perusahaan dalam pernyataan resminya.
Meskipun demikian, LinkedIn menegaskan bahwa hanya operasi InCareer yang akan dihentikan, sementara kehadiran LinkedIn sebagai platform profesional tetap akan dipertahankan di China untuk membantu perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sana dalam merekrut karyawan.
Dengan adanya pengumuman ini, LinkedIn menunjukkan komitmen perusahaan untuk melakukan penyesuaian strategis guna menjaga keseimbangan keuangan dan beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah-ubah. Melalui penggunaan vendor dan pembukaan posisi pekerjaan baru, LinkedIn berharap dapat terus memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan memperkuat posisinya sebagai platform profesional yang dipercaya di tengah persaingan yang semakin ketat.