Asal Usul Nama Banten
Nama Banten memiliki beberapa makna yang berbeda. Salah satu arti yang menonjol adalah ‘katiben inten’ yang berarti kejatuhan intan, merujuk pada sejarah masyarakat Banten yang awalnya menyembah berhala sebelum memeluk agama Buddha. Ada juga yang mengatakan bahwa nama Banten berasal dari kata ‘bantahan’, mencerminkan perlawanan masyarakat terhadap peraturan Belanda pada masa itu.
Pelabuhan yang Ramai dan Awal Penyebaran Islam
Pada awalnya, Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai dan dikunjungi oleh pedagang dari berbagai wilayah. Namun, kondisi ini berubah dengan datangnya penjajah yang berusaha menguasai Banten. Pada tahun 1524, para pedagang Islam mulai berdatangan dan menyebarkan agama Islam di Banten.
Daftar Isi
Berdirinya Kadipaten Banten
Kadipaten Banten di Surasowan didirikan pada 8 Oktober 1526. Pada tahun 1552 hingga 1570, Maulana Hasanudin memperluas Surasowan dan menjadi Sultan Banten pertama.
Kejayaan Kesultanan Banten
Pada abad ke-16 hingga ke-17, di bawah kepemimpinan Sultan Maulana Hasanudin dan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten berkembang pesat menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara serta pusat kerajaan Islam dan perdagangan nusantara.
Akhir Pemerintahan Kesultanan Banten
Pemerintahan kesultanan Banten berakhir dengan Sultan Muhammad Rafiudin, Sultan Banten ke-20 yang berkuasa dari tahun 1813 hingga 1820. Namun, semangat perjuangan mereka terus berlanjut hingga berhasil mengusir penjajah dari Banten.
Baca juga: 6 Golok Senjata Tradisional Banten Warisan Budaya Indonesia
Perjuangan Menuju Pembentukan Provinsi Banten
Setelah kemerdekaan Indonesia, muncul keinginan rakyat Banten untuk membentuk provinsi sendiri. Keinginan ini pertama kali muncul pada tahun 1953. Pada tahun 1963, dibentuklah panitia provinsi Banten di pendopo Kabupaten Serang. Dalam pertemuan dengan DPR Gotong Royong, mereka sepakat untuk memperjuangkan terbentuknya provinsi Banten. Pada 25 Oktober 1970, sidang pleno musyawarah besar Banten mengesahkan presidium panitia pusat Provinsi Banten.
Era Reformasi dan Terwujudnya Provinsi Banten
Meskipun perjuangan untuk membentuk Provinsi Banten belum terwujud selama masa Orde Baru, era reformasi membawa angin demokrasi dan isu otonomi daerah yang memperkuat perjuangan masyarakat Banten. Pada 18 Juli 1999, diadakan deklarasi rakyat Banten di alun-alun Serang. Sejak saat itu, berbagai subkomite pembentukan provinsi Banten mulai dibentuk untuk memperkuat dukungan.
Akhirnya, setelah melalui perjuangan panjang, pada 4 Oktober 2000, Paripurna DPR-RI mengesahkan RUU Provinsi Banten menjadi Undang-Undang No. 23 tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Banten.
Kesimpulan
Sejarah berdirinya Provinsi Banten adalah kisah panjang perjuangan dan tekad kuat masyarakatnya. Dari pelabuhan yang ramai, penyebaran Islam, hingga akhirnya menjadi provinsi yang otonom, Banten menunjukkan semangat perlawanan dan keinginan untuk berdiri sendiri.