EdukasiPsikologi

Prioritaskan Kesehatan Mental: Kisah Siti Resign dari Stasiun Manggarai karena Tekanan

×

Prioritaskan Kesehatan Mental: Kisah Siti Resign dari Stasiun Manggarai karena Tekanan

Sebarkan artikel ini
Inilah 6 Negara dengan Penduduk Orang Indonesia Terbanyak

Kisah Siti, seorang karyawan yang mengundurkan diri dari pekerjaannya di Stasiun Manggarai karena tertekan oleh kerumunan dan fasilitas yang tidak memadai, menjadi pengingat penting bagi kita semua tentang pentingnya kesehatan mental dalam kehidupan profesional.

Kerasnya Stasiun Manggarai Mendorong Pengunduran Diri: Situasi di Stasiun Manggarai yang penuh sesak dan fasilitas yang tidak berfungsi dengan baik, seperti lift yang sering mati, membuat Siti merasa stres dan tidak aman. Hal ini mendorongnya untuk mengambil keputusan besar, yaitu mengundurkan diri dari pekerjaannya dan mencari pengalaman baru di bidang lain.

Baca juga: Demi Kesehatan Mental, Siti Resign dari Pekerjaan Tetapnya: Analisis Level Kebutuhan Hierarki Motivasinya

Kebutuhan Keamanan dan Keseimbangan Emosional: Keputusan Siti untuk memprioritaskan kesehatan mentalnya menunjukkan bahwa dia memahami pentingnya keseimbangan antara kebutuhan fisik dan mental. Dia menyadari bahwa pekerjaannya di Stasiun Manggarai tidak hanya membahayakan kesehatan fisiknya, tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan mentalnya.

DEMI KESEHATAN MENTAL, SITI RESIGN UNTUK HINDARI KERASNYA STASIUN MANGGARAI

Kerasnya Stasiun Manggarai dirasakan salah satu karyawan yang sampai mengundurkan diri atau resign dari pekerjaannya karena tidak kuat melawan ganasnya kerumunan penumpang KRL atau Commuter Line saat dan setelah jam pulang kerja.

Kemudian, Siti juga menilai waktu antar kereta sangat terbatas untuk bisa naik kereta tepat waktu.

Kadang kala, fasilitas di Stasiun Manggarai juga tidak berfungsi, seperti lift.

Saat ini, Siti rela mengundurkan diri dan mencoba pengalaman baru dengan bekerja di bidang yang lain. Padahal, saat ini dirinya telah bekerja sebagai pegawai tetap.

Menurut Siti, kesehatan mental sangat penting, sehingga dirinya memilih mengembangkan karir di jalur yang beda, dibanding harus berdesak-desakan di Stasiun Manggarai.

BACA JUGA:  Pengertian Teks Eksposisi - Brainly

Berdasarkan kasus di atas, berikan analisa Anda:

Persyaratan apa saja yang harus Siti penuhi untuk mencapai kebutuhan tersebut dan kaitkan jawaban Anda dengan teori?

Contoh Jawaban

Baca juga: REPORT ON HIGH EMPLOYEE TURNOVER RATES AT ABC CORPORATION, Identifikasi Bagian Laporan yang Ditandai oleh

Persyaratan untuk Mencapai Kebutuhan Siti

Berdasarkan teori kebutuhan manusia Maslow, Siti perlu memenuhi beberapa persyaratan untuk mencapai kebutuhan akan keamanan dan keseimbangan emosionalnya:

Keamanan Fisik: Siti membutuhkan pekerjaan baru yang memberikan lingkungan kerja yang aman dan terhindar dari bahaya fisik. Hal ini dapat berarti mencari pekerjaan di kantor yang jauh dari keramaian atau memilih pekerjaan di bidang yang tidak melibatkan aktivitas fisik yang berat.
Keamanan Mental: Siti membutuhkan pekerjaan dengan lingkungan kerja yang minim stres dan jam kerja yang teratur. Hal ini akan membantunya untuk menjaga keseimbangan mental dan emosionalnya.
Fasilitas yang Memadai: Siti membutuhkan pekerjaan dengan fasilitas yang memadai dan terawat dengan baik. Hal ini akan membuatnya merasa nyaman dan aman saat bekerja.

Hubungan Baik dengan Rekan Kerja dan Atasan: Siti membutuhkan pekerjaan dengan rekan kerja dan atasan yang suportif dan memiliki hubungan yang baik. Hal ini akan membantunya untuk membangun rasa kebersamaan dan mengurangi stres dalam bekerja.

Mencari Keseimbangan dan Menjaga Kesehatan Mental: Keputusan Siti untuk mengundurkan diri merupakan langkah berani yang menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan mentalnya.

Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu memprioritaskan kesehatan mental di tengah kesibukan dan tuntutan pekerjaan.

Dengan memenuhi kebutuhan keamanan dan keseimbangan emosional, kita dapat mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dalam karir dan kehidupan pribadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *