- Kualitas Pengawasan:
- Sistem franchising memiliki kelemahan dalam pengawasan kualitas.
- Terkadang pemegang franchising asing mungkin tidak memperhatikan kualitas sesuai dengan standar perusahaan pemilik merek dagang.
- Kualitas yang rendah dapat menyebabkan penurunan penjualan dan reputasi perusahaan.
- Keterbatasan Pengalaman dan Pasar:
- Franchising mengurangi kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba di negara dengan tingkat persaingan tinggi.
- Perusahaan tidak dapat mengakses pengalaman dan pasar secara langsung seperti dalam model lisensi.
Kesimpulan
Strategi franchising yang dipilih oleh McDonald’s Indonesia memiliki keunggulan dalam pengurangan biaya dan risiko, serta bantuan dan pengawasan. Namun, perlu diperhatikan kualitas pengawasan agar reputasi perusahaan tetap terjaga. Semoga artikel ini bermanfaat sebagai referensi belajar.