Doa Islami

Jangan Khawatirkan Rezekimu, Allah Sudah Jamin Rezeki Setiap Hamba-Nya

×

Jangan Khawatirkan Rezekimu, Allah Sudah Jamin Rezeki Setiap Hamba-Nya

Sebarkan artikel ini
Niat dan Tata Cara Sholat Ghaib Lengkap Beserta Doanya
Jessica Mila - Gambar Ilustrasi Sholat

FOKUS ISLAMI – Manusia merupakan yang sempurna, namun Allah menyebutkan manusia dijaminkan rezekinya. Bahkan binatang yang kotor akan dijamin rezekinya apalagi manusia.

Bagaimana Allah SWT membagikan rezeki adalah jika kita bertawakkal sebenar-benarnya tawakkal, seperti seekor burung diberi rezeki. Burung diberikan rezekinya dengan terbang dengan perut kosong dan pulang dalam keadaan perut kenyang.

Selama ini tidak ada burung yang tidak mau terbang kareena khawatir dapat rezeki atau tidak. Padahal, Allah SWT hanya memberikan mereka dua hal, yakni paruh dan cakar. Dengan dua hal itu burung bisa mencari makan.

Maka dari itu, Islam mengajarkan bagaimana seorang mukmin yang kuat otak,fisik dan finansial. Kita tinggal mengikuti saja sesuai dengan ketentuan yang dibawa Nabi Muhammad SAW, termasuk dalam hal mencari rezeki. Jika sudah mengikuti sunnah Rasulullah dengan cara yang halal, maka dia adalah termasuk umat Nabi Muhammad SAW.

“Orang beriman tidak pernah berputus asa karena mereka memandang hakikat yang datang dari Allah SWT,”

Jika rezeki seseorang sangatlah susah, kemudian mengalihkannya dengan narkoba, khamr, dan pergaulan bebas, maka ia hanya sedang mengalihkan masalah kecil menjadi masalah besar. Dia menjelaskan rezeki dibagi menjadi dua bagian, yakni pemberian Allah SWT dan rezeki yang diusahakan.

“Meski rezeki adalah pemberian Allah, jangan membuat manusia tidak mau berusaha”

Rezeki itu bukan hanya uang

Ada yang menganggap rezeki itu hanya uang, ada pula yang beranggapan rezeki adalah hal-hal baik yang dapat dinikmati. Apapun definisi tentang rezeki, kita patut bersyukur atas rezeki yang kita miliki, dan semoga tuhan memberikan rezeki yang lebih banyak lagi.

“Sungguh merasa kekurangan bukan karena Allah mengurangi rezeki kita tapi nafsu kita yang tak pernah merasa cukup dengan karunia pemberiannya.”

Rezeki secara bahasa berasal dari akar kata razaqa yang artinya a’thâ (memberi) dan ar-rizqu artinya al-‘atha’ (pemberian). Bentuk rezeki pun juga bermacam-macam, bukan hanya harta tetapi kesehatan, ilmu, umur yang manfaat dan anak sholeh pun juga termasuk harta.

Riwayat dari Abdullah bin Sikhir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Manusia selalu mengatakan, “Hartaku… hartaku…” Padahal hakikat dari hartamu –wahai manusia– hanyalah apa yang kamu makan sampai habis, apa yang kamu gunakan sampai rusak, dan apa yang kamu sedekahkan, sehingga tersisa di hari kiamat”. (HR. Ahmad nomor 16305, Muslim nomor 7609).

Menurut hadits di atas, rezeki itu adalah apa yang dimakan, digunakan, disedekahkan, dan yang masih berada dalam tangan kita belum tentu rezeki bagi kita. Karena itu sebanyak apapun hartanya di tabungan, sekaya apapun seseorang di dunia ini, dia tidak akan mampu melampaui jatah rezekinya. Allah telah menjamin rezeki semua makhluk, baik makhluk yang ada di darat maupun di lautan. Hal ini sesuai dengan firman Allah.

BACA JUGA:  Bacaan Tasbih Malaikat: Cara Mengamalkannya, Keutamaan, dan Manfaatnya

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

“Tidak ada satupun yang bergerak di muka bumi ini kecuali Allah yang menanggung rezekinya”. (QS. Hud: 6)

Sebagai seorang hamba Allah, kita harus yakin bahwa rezeki akan mendatangi kita, bahkan lebih cepat daripada ajal mendatangi seseorang, dengan kata lain selama orang itu masih hidup maka rezekinya juga akan terus mengalir. Hak ini pernah disampaikan oleh Rasulullah.

“Sesungguhnya rezeki akan mencari seorang hamba sebagaimana ajal yang akan mencarinya”. (H.R. Ibn Hibban)

Dalam riwayat lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Baihaqi dalam Sunan al-Kubro nomor 9640, dishahihkan Hakim dalam Al-Mustadrak nomor 2070 dan disepakati Adz-Dzahabi).

Cara Menjemput Rezeki

Dari penjelasan hakikat rezeki di atas, maka sudah seharusnya kita tetap berikhtiar dan tidak berpangku tangan. Berikut cara menjemput rezeki

Berusaha semaksimal mungkin.

Allah telah memberikan banyak nikmat kepada kita, salah satunya akal. Pergunakanlah akal kalian untuk mengenali diri, potensi dan bakat. Sehingga dari pengenalan diri itu dapat memunculkan ide-ide menarik, inovasi baru, dan berakhir pada terbukanya jalan rezeki kita.

Dalam hal ini Allah berfirman dalam surah an-Najm ayat ke-39.

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

“Dan bahwasannya seorang manusia tiada memeroleh selain apa yang telah diusahakannya.”

Takwa, mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“…. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq:2-3)

Jika kita selalu memegang teguh apa yang diperintahkan Allah, maka Allah juga akan memberikan kita rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Hal ini merupakan tanda kecintaan Allah kepada hambanya yang senantiasa meningkatkan iman dan takwa.

BACA JUGA:  Perbedaan Nabi dan Rasul dari Wahyu dan Tugasnya, Perlu Diketahui

Bersyukur

Orang-orang yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah dan mendapat rezeki yang lebih banyak. Itulah Janji Allah! Orang yang pandai bersyukurlah yang dapat hidup bahagia, sejahtera dan tentram.

Sedangkan bentuk bersyukur ada beberapa macam, contohnya dengan menginfakkan rezeki kita, menolong orang lain dan menjalin silaturrahim. Hal ini sesuai dengan ajaran rasulullah saw yaitu, dari Abu Hurairah, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda:

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“ Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya “. (QS. Saba’: 39)

Dari Abu Hurairah, Nabi memberitahukan kepadanya:

“Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam, berinfaklah, niscaya Aku berinfak (memberi rezeki) kepadamu”. (HR Muslim)

“Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturrahim”. (HR. Al-Bukhari)

Berdoa dan beristighfar

Dari Abdullah bin Abbas ia berkata, Rasulullah bersabda

“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka”.

Berikut doa-doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Artinya:“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي

Artinya: “Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.”

Ayat tentang menjemput rezeki

Tugas manusia adalah berusaha dan terus bekerja dengan sebaik-baiknya. Nah, beberapa ayat Al-Quran tentang rezeki berikut akan membuatmu lebih semangat dan tenang dalam menantikan rezeki Allah SWT. Yuk, simak!

BACA JUGA:  Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir Lengkap: Panduan Praktis untuk Ramadhan

1. Surat Ibrahim ayat 34

وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ

Wa ātākum ming kulli mā sa`altumụh, wa in ta’uddụ ni’matallāhi lā tuḥṣụhā, innal-insāna laẓalụmung kaffār.

Artinya: Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).

2. Surat Hud ayat 6

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Wa mā min dābbatin fil-arḍi illā ‘alallāhi rizquhā wa ya’lamu mustaqarrahā wa mustauda’ahā, kullun fī kitābim mubīn.

Artinya: Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

3. Surat An-Najm ayat 39-41

Ayat 39

وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ

Wa al laisa lil-insāni illā mā sa’ā.

Artinya: dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,

Ayat 40

وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰىۖ

Wa anna sa’yahụ saufa yurā.

Artinya: dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya),

Ayat 41

ثُمَّ يُجْزٰىهُ الْجَزَاۤءَ الْاَوْفٰىۙ

Summa yujzāhul-jazā`al-aufā.

Artinya: kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.

4. Surat Nuh ayat 10-12

Ayat 10

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ

Fa qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārā.

Artinya: maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun,

Ayat 11

يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ

Yursilis-samā`a ‘alaikum midrārā.

Artinya: niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,

Ayat 12

وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ

Wa yumdidkum bi`amwāliw wa banīna wa yaj’al lakum jannātiw wa yaj’al lakum an-hārādan.

Artinya: Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”

5. Surat At-Talaq ayat 3

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal ‘alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja’alallāhu likulli syai`ing qadrādan.

Artinya: Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.

Surat apa yang memberikan rezeki?

Surat Al Waqiah dikenal sebagai salah satu surat dalam Al Quran dengan keutamaan memperlancar rezeki bagi para pembacanya.

Waallahu a’lam bi showab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *