Mengubah Kelemahan Kemitraan Menjadi Kekuatan: Strategi Jitu UMKM Pertanian
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana cara mengatasi kelemahan kemitraan dalam UMKM pertanian?
Daftar Isi:
Kolaborasi antara petani dan industri besar, seperti yang terjadi dalam kemitraan strategis petani rempah dan PT. Sido Muncul Tbk, memang menawarkan banyak manfaat. Namun, tak jarang kemitraan ini juga memiliki kelemahan yang dapat menghambat kemajuan usaha para petani.
Baca juga: Apa Bentuk Pemanfaatan Cuaca dan Iklim di Bidang Pertanian
Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah strategis yang dapat diambil oleh UMKM pertanian untuk mengatasi kelemahan kemitraan dan mengubahnya menjadi kekuatan yang mendorong kemajuan usaha.
Kami akan membahas:
- Membangun kekuatan kolektif melalui koperasi atau kelompok tani.
- Meningkatkan kapasitas dengan pelatihan dan edukasi.
- Memperkuat regulasi dan perlindungan hukum.
- Dengan menerapkan strategi-strategi ini, UMKM pertanian dapat membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan
- industri besar dan membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian.
Mari bersama-sama kita dukung kemajuan UMKM pertanian di Indonesia!
Untuk teman-teman yang penasaran, yuk simak contoh jawaban berikut ini.
Soal Lengkap
KEMENKOPUKM BANGUN KEMITRAAN STRATEGIS PETANI REMPAH DAN USAHA BESAR
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama PT. Sido Muncul Tbk sepakat membangun kemitraan strategis antara petani rempah dengan usaha besar termasuk Sido Muncul sebagai produsen jamu.
“Para petani dan koperasi petani menjadi rantai pasok industri atau supply chain, khususnya untuk Sido Muncul,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
MenKopUKM Teten yang berdialog usai langsung para petani rempah dan koperasi petani, di kawasan pabrik Sido Muncul, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah itu menyampaikan kerja sama yang disepakati mencakup kesepakatan petani rempah dan koperasi petani dengan Sido Muncul sebagai offtaker bagi produk rempah yang dihasilkan para petani.
Ditegaskannya, bila produk petani sudah terjamin mutunya maka semakin mudah untuk diserap offtaker.
Selain itu, pihak perbankan juga lebih ringan dalam memberikan pembiayaan di tingkat onfarm (petani). Misalnya, melalui KUR Kluster yang plafondnya bisa mencapai Rp500 juta.
“Koperasi petani juga kita perkuat permodalannya lewat dana bergulir LPDB-KUMKM.
Bisa sebagai offtaker, atau untuk membeli mesin-mesin pengolahan rempah dan herbal agar berstandar Sido Muncul,” tuturnya.
Kerja sama juga mencakup soal pemberian akses bagi para petani untuk bisa memanfaatkan hasil riset dan penelitian rempah Sido Muncul di Pusat Penelitian Rempah Indonesia (PPRI) dan pembibitan.
Teten pun meyakini kerja sama seperti antara petani dengan usaha besar akan memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM karena menciptakan konsep kemitraan usaha besar (industri berbahan baku lokal) dan UMKM dari mulai penyediaan bahan baku hingga masuk rantai pasok industri.
“Model bisnis seperti ini yang bakal memperkuat fondasi industri nasional. Seperti halnya di Jepang, bahan baku industri otomotif di sana dipasok oleh UMKM,” jelasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT. Sido Muncul Irwan Hidayat menambahkan, dalam kerja sama tersebut KemenkopUKM berperan sebagai koordinator, sedangkan Sido Muncul memegang peran teknis produksi dari pengolahan bahan baku hingga pengemasan.
“Hasil riset dan penelitian rempah yang kami lakukan di Sido Muncul akan dibagikan kepada koperasi-koperasi petani untuk dimanfaatkan,” ucap Irwan.
Lebih dari itu, para UMKM pelaku usaha makanan dan minuman khususnya yang berbahan baku herbal/rempah akan mendapatkan bantuan teknis produksi, hingga cara pengemasan, termasuk uji stabilitas produk yang dilakukan di laboratorium Sido Muncul.
“Para pelaku UMKM juga bisa belajar langsung dalam hal proses produksi di Sido Muncul.
Harapannya, kelas produk UMKM bisa meningkat, sehingga kepercayaan masyarakat juga ikut naik,” tambahnya.
Sumber:
https://www.antaranews.com/berita/3672393/kemenkopukm-bangun-kemitraan-strategis-petani-rempah-dan-usaha-besar
Berdasarkan studi kasus di atas, berikan analisa:
Jika Anda sebagai UMKM pertanian, bagaimana langkah yang akan Anda lakukan untuk mengatasi kelemahan kemitraan jenis tersebut?
Contoh Jawaban
Mengubah Kelemahan Kemitraan Menjadi Kekuatan: Strategi Jitu UMKM Pertanian
Sebagai seorang berpengalaman di bidang agrikultur, saya sering dihadapkan dengan berbagai pertanyaan seputar UMKM pertanian. Salah satu yang paling sering ditanyakan adalah bagaimana mengatasi kelemahan kemitraan yang kerap kali menghambat kemajuan usaha.
Baru-baru ini, saya meneliti kemitraan strategis antara petani rempah dan PT. Sido Muncul Tbk, sebuah inisiatif yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM). Kemitraan ini, meskipun memiliki tujuan mulia, tak luput dari kelemahan yang dapat menghambat kemajuan para petani.
Memahami hal ini, saya ingin membagikan langkah-langkah strategis yang dapat diambil oleh UMKM pertanian untuk mengatasi kelemahan kemitraan dan mengubahnya menjadi kekuatan yang mendorong kemajuan usaha.