Seni  

Seni Rupa Kontemporer di Indonesia: Sejarah, Tokoh, dan Contoh Karya

fokus edukasi
Pendidikan

Seni rupa kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh oleh modernisasi dan berkembang sesuai zaman. Kata “kontemporer” dalam konteks seni ini memiliki makna sesuatu yang sedang berlangsung dan tidak memiliki aturan yang mengikat. Seni rupa kontemporer, yang merupakan produk dari modernisasi dan berkembang di Barat sejak Perang Dunia II, kini berkembang pesat di Indonesia dan melibatkan beragam teknik dalam pembuatannya. Artikel ini akan membahas sejarah, ciri-ciri, fungsi, tokoh, dan contoh karya seni rupa kontemporer di Indonesia secara rinci.

Sejarah Seni Rupa Kontemporer di Indonesia

Pengertian Kontemporer

Secara bahasa, kontemporer memiliki makna modern atau masa kini. Seni kontemporer adalah seni yang diproduksi pada paruh kedua abad ke-20 atau pada abad ke-21. Seni kontemporer mencerminkan adanya kebebasan atau tidak terikat aturan dalam menentukan tema, media, atau teknik produksinya. Sehingga, karya-karya seniman kontemporer di dunia pun dipengaruhi oleh beragam budaya dan teknologi.

Awal Mula di Indonesia

Seni kontemporer mulai muncul di Indonesia pada sekitar tahun 1970-an. Gregorius Sidharta Soegijo, seorang seniman patung terkenal asal Yogyakarta, adalah tokoh yang memperkenalkan seni rupa kontemporer di Indonesia. Gregorius memelopori penggunaan istilah “seni kontemporer” untuk menamai karya-karyanya, yang mencerminkan kebebasan dalam berekspresi dan tidak terikat pada aturan atau norma tertentu. Beberapa karyanya yang terkenal di dunia adalah “Tangisan Dewi Betari” dan “Tonggak Samudra”.

Baca juga: Mengenal Ragam Seni Rupa Berdasarkan Dimensi, Fungsi, dan Masa

Ciri-Ciri Seni Rupa Kontemporer

Seni rupa kontemporer memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari bentuk seni lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri seni rupa kontemporer:

  1. Tidak Terikat Aturan: Seni kontemporer memberikan kebebasan penuh bagi senimannya untuk berekspresi tanpa batasan aturan atau norma tertentu.
  2. Berkembang Mengikuti Zaman: Seni kontemporer terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan teknologi.
  3. Meleburnya Batas-Batas Berbagai Macam Seni: Seni kontemporer sering menggabungkan berbagai bentuk seni, seperti seni rupa, musik, tari, dan teater, menjadi satu kesatuan.
  4. Cenderung Disukai Media Massa: Karena sifatnya yang inovatif dan eksperimental, seni kontemporer sering menjadi sorotan media massa.
  5. Bersifat Universal: Seni kontemporer tidak terbatas pada satu budaya atau wilayah tertentu, melainkan dapat dinikmati oleh masyarakat luas di berbagai belahan dunia.
BACA JUGA :  Soal PTS Seni Budaya Kelas 4 Semester 1 Kurikulum Merdeka

Fungsi Seni Rupa Kontemporer

Seni rupa kontemporer memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi individu dan fungsi sosial.

Fungsi Individu

Dalam fungsi individu, seni kontemporer digunakan untuk memenuhi unsur emosi dan kebutuhan estetika individu. Beberapa bentuk seni kontemporer yang memenuhi fungsi individu antara lain:

  • Busana: Seni kontemporer sering diintegrasikan dalam desain busana modern.
  • Perabot: Perabot rumah tangga dengan desain kontemporer yang estetis dan fungsional.
  • Musik: Genre musik eksperimental yang mencerminkan inovasi kontemporer.
  • Lukisan: Lukisan dengan gaya dan teknik yang inovatif dan tidak konvensional.
  • Tari: Tari kontemporer yang menggabungkan berbagai gerakan dan ekspresi.
  • Film: Film yang mengusung tema-tema kontemporer dan inovatif.

Fungsi Sosial

Dalam fungsi sosial, seni kontemporer dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Beberapa bentuk seni kontemporer yang memenuhi fungsi sosial antara lain:

  • Pertunjukan Musik: Konser musik yang menampilkan karya-karya kontemporer.
  • Tari: Pertunjukan tari kontemporer yang dapat dinikmati oleh publik.
  • Drama: Pementasan drama dengan tema dan teknik kontemporer.
  • Komedi: Pertunjukan komedi yang mengusung tema-tema kontemporer.
  • Poster dan Reklame: Media promosi dan informasi yang menggunakan desain kontemporer.

Tokoh Seni Rupa Kontemporer

Berikut adalah beberapa tokoh seni rupa kontemporer dari dunia dan Indonesia yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan seni kontemporer:

Tokoh Dunia

  1. Takashi Murakami: Seniman Jepang yang dikenal dengan gaya superflat dan karya-karya yang menggabungkan elemen pop art dan tradisi Jepang.
  2. Jenny Saville: Pelukis asal Inggris yang terkenal dengan lukisan figuratif besar yang mengeksplorasi tubuh manusia.
  3. David Hockney: Seniman Inggris yang terkenal dengan lukisan dan fotografi yang inovatif.
  4. Yayoi Kusama: Seniman Jepang yang dikenal dengan instalasi polka dot dan seni performance yang eksentrik.
  5. Jeff Koons: Seniman Amerika yang terkenal dengan karya-karya patung yang sering menggabungkan elemen pop culture dan objek sehari-hari.
BACA JUGA :  Kesenian Tradisional Khas Jawa Tengah: Mengungkap Keindahan Budaya yang Memukau

Tokoh Indonesia

  1. Gregorius Sidharta Soegijo: Seniman patung asal Yogyakarta yang memelopori seni rupa kontemporer di Indonesia.
  2. Heri Dono: Seniman yang dikenal dengan instalasi seni dan karya-karya yang menggabungkan elemen tradisional dan modern.
  3. Eddie Hara: Pelukis yang dikenal dengan gaya pop art dan warna-warna cerah.
  4. Tisna Sanjaya: Seniman yang dikenal dengan karya-karya seni grafis dan instalasi yang sering mengusung tema sosial dan lingkungan.
  5. Agus Suwage: Seniman yang dikenal dengan karya-karya seni lukis dan instalasi yang sering mengusung tema identitas dan budaya.
  6. Nindityo Adipurnomo: Seniman yang dikenal dengan karya-karya yang mengeksplorasi identitas budaya dan sosial.
  7. Arahmaiani: Seniman yang dikenal dengan karya-karya seni performance dan instalasi yang sering mengusung tema feminisme dan isu-isu sosial.
  8. Tita Rubi: Seniman yang dikenal dengan karya-karya seni rupa dan instalasi yang inovatif.

Contoh Seni Rupa Kontemporer

Ada beberapa contoh karya seni rupa kontemporer yang mencerminkan keberagaman dan inovasi dalam seni kontemporer, antara lain:

Seni Instalasi

Seni instalasi adalah jenis seni yang dibuat dengan menggabungkan karya dari dua dimensi, tiga dimensi, dan tidak terbatas, membentuk kesatuan baru. Jenis seni kontemporer ini biasanya ditampilkan saat pameran di galeri seni, karena terdiri dari beberapa benda yang harus dipasang dan disusun terlebih dulu. Contoh seni instalasi yang terkenal di Indonesia adalah karya-karya Heri Dono yang sering menggabungkan elemen tradisional dan modern.

Seni Rupa Video

Seni rupa video muncul pada tahun 1960-an, yang tidak hanya sebagai media berekspresi, tetapi juga bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Seni video saat ini sangat bergantung pada perkembangan dunia digital yang bisa dinikmati secara online melalui media sosial. Contoh seni rupa video yang terkenal adalah karya-karya Agus Suwage yang sering mengusung tema identitas dan budaya.

Seni Rupa Lingkungan

Seni rupa lingkungan dikembangkan melalui sebuah gerakan peduli lingkungan. Biasanya, media yang digunakan adalah bahan bekas seperti plastik dan botol. Gerakan seni rupa lingkungan pada perkembangannya menjadi suatu kampanye dalam rangka mengurangi sampah plastik. Contoh seni rupa lingkungan yang terkenal adalah karya-karya Tisna Sanjaya yang sering menggunakan bahan-bahan bekas untuk menciptakan karya seni yang mengusung pesan lingkungan.

BACA JUGA :  Pengertian Sudut Pandang: Jenis-jenis dan Contohnya

Seni Rupa Pertunjukan

Seni rupa pertunjukan berkembang sejak tahun 1960-an, yang menampilkan karya berkaitan dengan ekspresi, bunyi, dan gerakan, menjadi pertunjukan yang indah. Contoh seni rupa pertunjukan yang terkenal adalah karya-karya Arahmaiani yang sering mengusung tema feminisme dan isu-isu sosial dalam pertunjukannya.

Penutup

Seni rupa kontemporer di Indonesia merupakan hasil dari modernisasi dan perkembangan zaman yang melibatkan beragam teknik dan media. Dengan adanya tokoh-tokoh penting seperti Gregorius Sidharta Soegijo, Heri Dono, Eddie Hara, Tisna Sanjaya, Agus Suwage, Nindityo, Arahmaiani, dan Tita Rubi, seni rupa kontemporer di Indonesia terus berkembang dan memberikan kontribusi besar dalam dunia seni internasional. Seni kontemporer tidak hanya memberikan kebebasan berekspresi bagi individu, tetapi juga memiliki peran penting dalam fungsi sosial, menjadikannya bagian integral dari kehidupan masyarakat modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *