Sejarawan Arnold Toynbee berpendapat bahwa peradaban besar muncul dan tenggelam bergantung pada kemampuan manusia untuk menghadapi berbagai tantangan serta memunculkan kreativitas. Konsep ini menawarkan perspektif menarik bagi para pengajar, guru, dan orang tua siswa dalam memahami bagaimana peradaban bisa berkembang atau bahkan runtuh.
Daftar Isi:
Dalam artikel ini, FOKUS akan mengupas salah satu peradaban besar yang pernah ada di dunia, menganalisis karakteristiknya, serta mengevaluasi sejauh mana teori Toynbee tentang kreativitas berperan dalam keberhasilan atau kegagalan peradaban tersebut.
Soal Lengkap
Sejarawan Arnold Toynbee berpendapat bahwa peradaban muncul dan tenggelam berdasarkan kemampuan manusia untuk menghadapi tantangan dan memunculkan kreativitas.
Dalam diskusi ini, ikuti petunjuk berikut:
- Pilihlah satu peradaban besar yang pernah ada di dunia.
- Deskripsikan karakteristik utama peradaban tersebut, termasuk aspek sosial, politik, dan budayanya.
- Analisis bagaimana peradaban ini menghadapi tantangan-tantangan besar dalam periode kritisnya dan bagaimana kreativitas atau kurangnya kreativitas dalam mengatasi tantangan tersebut mempengaruhi nasibnya.
- Diskusikan apakah Anda setuju dengan pandangan Toynbee bahwa peradaban tenggelam karena kegagalan dalam memunculkan kreativitas, atau apakah ada faktor lain yang juga berperan dalam keruntuhan peradaban tersebut.
- Gunakan contoh konkret dan referensi untuk mendukung argumen Anda.
Karakteristik Peradaban Besar yang Dipilih
Untuk memahami konsep Toynbee, FOKUS akan mengulas Peradaban Sunda di Nusantara, yang dikenal dengan identitas budaya khas dan sistem sosial yang kuat. Peradaban ini berkembang pesat terutama di wilayah barat Pulau Jawa, sekarang dikenal sebagai Jawa Barat dan Banten.
Karakteristik Utama Peradaban Sunda
1. Aspek Sosial:
Masyarakat Sunda dikenal dengan budaya agraris yang sangat menghargai alam. Mereka menganut prinsip “Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh” atau saling menyayangi, belajar, dan mengasuh. Prinsip ini membentuk pola sosial masyarakat yang kuat dan harmonis.
2. Aspek Politik:
Peradaban Sunda memiliki pemerintahan berbentuk kerajaan dengan Kerajaan Sunda Pajajaran sebagai yang paling terkenal. Dipimpin oleh raja yang dihormati dan dipercaya, kerajaan ini menjalankan sistem pemerintahan yang terstruktur dan efektif.
3. Aspek Budaya:
Budaya Sunda dikenal kaya dengan seni dan sastra yang unik. Contohnya adalah alat musik angklung, kecapi suling, dan tari Jaipong. Sastra Sunda juga berkembang pesat, dengan karya seperti naskah Carita Parahyangan dan Kidung Sunda.
Tantangan yang Dihadapi Peradaban Sunda
Peradaban Sunda mengalami berbagai tantangan besar, baik dari luar maupun dari dalam. Salah satu tantangan yang paling signifikan adalah ancaman dari kerajaan lain, seperti Kerajaan Majapahit. Pertempuran antara kedua kerajaan ini berdampak besar bagi masyarakat Sunda, namun mereka tetap berhasil mempertahankan identitas budayanya.
Selain ancaman dari luar, masuknya agama Islam ke Jawa Barat juga menguji kemampuan adaptasi budaya Sunda. Masyarakat Sunda berhasil menunjukkan kreativitas mereka dengan mengintegrasikan ajaran Islam tanpa menghilangkan tradisi lokal.
Kreativitas dalam Menghadapi Tantangan
FOKUS melihat bagaimana Peradaban Sunda berhasil menunjukkan kreativitas dalam menghadapi berbagai perubahan. Saat terancam, mereka beradaptasi dan mempertahankan bahasa serta budaya. Hingga kini, bahasa Sunda tetap diajarkan dan digunakan sehari-hari, mencerminkan kelanggengan identitas yang kuat.
Pandangan Toynbee: Kreativitas sebagai Kunci Kelangsungan Peradaban
Pandangan Toynbee bahwa kreativitas menentukan keberhasilan atau kegagalan peradaban terlihat relevan di sini. Peradaban Sunda bisa mempertahankan identitas budaya mereka berkat kreativitas dan kemampuan beradaptasi yang tinggi. Namun, faktor kolonialisme Belanda yang kemudian hadir menjadi tantangan yang lebih besar dan sulit diatasi, menunjukkan bahwa faktor eksternal juga memiliki dampak besar.
Kesimpulan: Pembelajaran dari Peradaban Sunda
Peradaban Sunda memberi contoh bagaimana kreativitas dan kekuatan identitas budaya bisa menjadi landasan kuat untuk bertahan. Meskipun teori Toynbee menggarisbawahi pentingnya kreativitas, faktor eksternal seperti kolonialisme tidak bisa diabaikan sebagai penyebab perubahan besar. Pandangan ini memperlihatkan bahwa kekuatan budaya bisa mendukung kelangsungan peradaban di tengah tantangan zaman.
Itulah pembahasan Sejarawan Arnold Toynbee berpendapat bahwa peradaban muncul dan tenggelam berdasarkan kemampuan manusia untuk menghadapi tantangan dan memunculkan kreativitas.