Coaching adalah sebuah proses kemitraan di mana seorang coach bekerja bersama individu untuk menginspirasi pemikiran kreatif dan mendorong pengembangan diri. Tujuan utamanya adalah membantu individu memaksimalkan potensi pribadi dan profesional mereka, agar mereka dapat mencapai tujuan yang lebih tinggi dan lebih efektif dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui dialog yang mendalam dan reflektif, coaching mendorong klien untuk menemukan solusi, mengatasi hambatan, dan membuat keputusan yang lebih baik.
Daftar Isi:
Salah satu keterampilan utama dalam coaching adalah keterampilan mendengarkan dengan aktif atau sering kita sebut dengan menyimak. Namun, ada beberapa hal yang biasanya menghambat kita untuk menjadi pendengar aktif, salah satunya adalah “asumsi”. Asumsi ini terjadi ketika kita sudah mempunyai anggapan tertentu tentang suatu situasi yang belum tentu benar.
Baca juga: Tindakan Pak Rino Adalah Contoh Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional yang Tepat, Karena?
Pentingnya Mendengarkan Aktif dalam Coaching
Mendengarkan aktif berarti benar-benar memahami apa yang disampaikan oleh klien, tanpa adanya gangguan internal atau eksternal, serta mampu memberikan respon yang mendalam dan relevan. Salah satu penghambat utama dalam mendengarkan aktif adalah asumsi, di mana kita telah memiliki anggapan tertentu tentang situasi yang dihadapi klien yang belum tentu benar.
Soal Lengkap
Pertanyaan:
Salah satu keterampilan utama dalam coaching adalah keterampilan mendengarkan dengan aktif atau sering kita sebut dengan menyimak.
Ada beberapa hal yang biasanya menghambat kita untuk menjadi pendengar aktif, salah satunya adalah “asumsi” (sudah mempunyai anggapan tertentu tentang suatu situasi yang belum tentu benar).
Manakah dari pernyataan berikut ini yang dapat dilakukan Coach dalam mengatasi permasalahan tersebut?
a. “Sepertinya Bapak lemes banget menyampaikan masalah tersebut. Saya melihatnya seperti itu.”
b. “Barusan Ibu katakan kalau Ibu merasa buntu. Buntu yang seperti apa yang Ibu maksud? Bisa di ceritakan?”
c. “Kelihatanya ibu sangat antusias sekali ketika membahas topik tersebut. Apakah betul seperti itu Bu?”
d. “Barusan saya melihat ibu sepertanya yang sudah prustasi dan mau menyerah. Menurut hemat saya tetep semangat ya Bu”.
e. “Dari apa yang barusan Bapak ceritakan, saya menangkap ada rasa putus asa dalam diri bapak. Apakah betul seperti itu Pak?”
Jawaban:
b. “Barusan Ibu katakan kalau Ibu merasa buntu. Buntu yang seperti apa yang Ibu maksud? Bisa di ceritakan?”
Pembahasan
Mengapa Memilih Jawaban b?
Pernyataan ini memenuhi beberapa kriteria penting dalam mendengarkan aktif.
- Menggali Informasi Lebih Lanjut: Pernyataan ini menunjukkan bahwa coach telah memperhatikan apa yang dikatakan oleh klien, yaitu perasaan buntu yang dirasakan. Coach tidak langsung membuat asumsi atau interpretasi pribadi tentang apa yang dimaksud dengan “buntu”. Sebaliknya, coach mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong klien untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
- Menghindari Prasangka: Dengan mengajukan pertanyaan yang terbuka, coach menghindari perangkap asumsi yang mungkin tidak tepat. Pertanyaan ini bersifat eksploratif dan membuka ruang bagi klien untuk mengungkapkan lebih banyak informasi tentang perasaan mereka. Hal ini membantu klien merasa didengar dan dihargai, serta memberikan coach informasi yang lebih lengkap dan akurat untuk membantu klien menemukan solusi.
- Mendorong Keterlibatan Klien: Dalam coaching, penting untuk membantu klien menemukan jawabannya sendiri. Pertanyaan terbuka adalah alat yang sangat efektif untuk mencapai hal ini. Pernyataan ini mendorong klien untuk berpikir lebih dalam tentang perasaan mereka dan berbagi informasi yang mungkin belum mereka sadari sebelumnya.
Menghindari Pernyataan yang Membawa Asumsi
Pernyataan lain dalam daftar cenderung berisiko membawa asumsi pribadi coach ke dalam percakapan. Misalnya, pernyataan seperti “Sepertinya Bapak lemes banget” atau “Saya melihat ibu sepertinya sudah prustasi” dapat mengarahkan pembicaraan ke arah yang mungkin tidak sesuai dengan pengalaman sebenarnya dari klien. Hal ini dapat menyebabkan klien merasa disalahpahami atau bahkan tidak dihargai.
Baca juga: Pak Rino Adalah Guru Pembina OSIS Pada Suatu Hari Ada Kejadian Yaitu Bendahara OSIS (Tantri)
Kesimpulan
Dalam konteks coaching yang efektif, mengatasi hambatan mendengarkan aktif yang disebabkan oleh asumsi adalah penting. Pernyataan b adalah pilihan terbaik karena mengedepankan eksplorasi dan klarifikasi, dua elemen kunci dalam mendengarkan aktif yang membantu menciptakan pemahaman yang lebih dalam dan baik antara coach dan klien.
Disclaimer
Kebenaran jawaban di atas tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pelajar dan pengajar di sekolah dan kampus. Terus semangat dalam belajar dan mengajar!