Kegiatan yang Dapat Dilakukan untuk Mencapai Visi Sekolah Tersebut Berdasarkan Aset

Dalam mencapai visi sekolah yang diinginkan, sangat penting bagi sekolah untuk memanfaatkan aset yang dimiliki dengan pendekatan Asset-Based Thinking (pemikiran berbasis aset). Pendekatan ini menekankan penggunaan kekuatan dan potensi yang sudah ada dalam institusi untuk mencapai tujuan yang lebih besar, termasuk visi dan misi sekolah.

Artikel ini akan membahas kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai visi sekolah berdasarkan aset yang dimiliki sekolah, yang juga mencerminkan pendekatan Asset-Based Thinking. Mari kita tinjau lebih dalam soal ini, terutama jika Anda sebagai pengajar, guru, atau orang tua siswa ingin memahami cara efektif untuk mendukung pengembangan sekolah.

Apa Itu Pendekatan Asset-Based Thinking?

Pendekatan Asset-Based Thinking adalah strategi yang mengedepankan potensi, kekuatan, dan aset yang sudah dimiliki suatu organisasi atau komunitas. Alih-alih berfokus pada masalah atau kekurangan, pendekatan ini memanfaatkan apa yang telah dimiliki untuk mencapai visi dan misi sekolah.

Dalam konteks sekolah, pendekatan ini mengidentifikasi berbagai aset, seperti prestasi akademik, sarana dan prasarana, serta keanekaragaman siswa, sebagai modal utama dalam mengembangkan dan mencapai tujuan pendidikan.

Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai visi sekolah tersebut berdasarkan aset yang dimiliki sekolah yang mencerminkan pendekatan asset based thinking adalah …

Visi sekolah umumnya mencakup upaya menciptakan profil pelajar Pancasila yang berkarakter kuat dan memiliki kebhinekaan global. Untuk mendukung pencapaian visi ini, sekolah dapat melakukan berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan aset yang dimiliki. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan berdasarkan aset sekolah:

BACA JUGA :  Contoh Mengisi Laporan Tugas Tambahan Sebagai Pembina Ekstrakurikuler di PMM

Aset yang Dimiliki Sekolah

Sebelum membahas kegiatan, kita perlu memahami aset utama yang dapat digunakan untuk mencapai visi sekolah:

  1. Prestasi akademik siswa: Prestasi ini menunjukkan potensi dan kemampuan siswa yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
  2. Sarana dan prasarana yang sesuai standar: Fasilitas fisik yang memadai membantu mendukung kegiatan belajar mengajar.
  3. Sumber pembiayaan: Sekolah yang memiliki sumber dana dari BOS, RUTIN, dan BOS AFIRMASI dapat mengelola keuangan untuk mendukung kegiatan operasional.
  4. Keanekaragaman suku, ras, dan agama siswa: Keberagaman ini adalah kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan nilai toleransi dan persatuan di lingkungan sekolah.

Kegiatan yang Bisa Dilakukan

Berdasarkan aset-aset di atas, berikut adalah beberapa kegiatan yang mencerminkan pendekatan Asset-Based Thinking yang bisa dilakukan di sekolah:

  • Perayaan hari besar di sekolah: Mengadakan perayaan hari-hari besar nasional maupun keagamaan di sekolah menjadi cara untuk merayakan kebhinekaan dan memperkuat nilai-nilai persatuan di kalangan siswa. Kegiatan ini dapat memanfaatkan keanekaragaman suku, ras, dan agama siswa sebagai kekuatan untuk membangun rasa saling menghormati.
  • Rapat dengan komite sekolah dan stakeholder terkait pembiayaan sekolah: Pemanfaatan sumber daya dari BOS dan dana lainnya memerlukan perencanaan yang matang. Dengan mengadakan rapat bersama komite sekolah dan pihak-pihak terkait, sekolah dapat memastikan bahwa semua aset keuangan digunakan secara optimal untuk mendukung sarana dan prasarana serta kegiatan pendidikan lainnya.
  • Gotong royong kebersihan setiap Jumat: Menjaga kebersihan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah adalah kegiatan yang penting dan dapat dilakukan secara rutin melalui gotong royong. Ini tidak hanya membantu menjaga lingkungan belajar yang bersih, tetapi juga mengajarkan nilai kerja sama dan tanggung jawab kepada siswa.
  • In-House Training (IHT) untuk guru: Melalui pelatihan guru yang berkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi, sekolah dapat meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dalam menangani siswa dengan beragam gaya belajar dan kebutuhan. Ini penting untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan potensi mereka.
  • Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara rutin: Kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya mengembangkan prestasi akademik, tetapi juga memperkaya kemampuan sosial dan keterampilan siswa di bidang lain, seperti seni, olahraga, dan kepemimpinan. Kegiatan ini membantu membentuk siswa yang berkarakter dan berorientasi pada nilai-nilai Pancasila.
BACA JUGA :  Kunci Jawaban dan Penjelasan Lengkap Soal UAS Universitas Terbuka IPEM4214 Sistem Pemerintahan Daerah

Kesimpulan

Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai visi sekolah tersebut berdasarkan aset yang dimiliki sekolah yang mencerminkan pendekatan asset based thinking adalah …

Dengan menggunakan pendekatan Asset-Based Thinking, sekolah dapat memanfaatkan aset yang dimiliki untuk mencapai visinya. Kegiatan seperti perayaan hari besar, rapat dengan stakeholder, gotong royong kebersihan, pelatihan guru, dan kegiatan ekstrakurikuler adalah contoh-contoh konkret yang mencerminkan bagaimana pendekatan ini bisa diimplementasikan.

Penting untuk diingat bahwa setiap sekolah memiliki kondisi dan aset yang berbeda, sehingga kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan keadaan masing-masing sekolah. Dengan fokus pada kekuatan yang sudah ada, sekolah dapat lebih mudah mencapai visi mereka untuk menciptakan profil pelajar Pancasila yang berkarakter dan siap menghadapi dunia global.

FOKUS mengajak semua guru dan pengajar untuk selalu mencari cara kreatif dalam memanfaatkan potensi yang ada di sekolah, demi mewujudkan visi yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *