Biografi Nikola Tesla dan Sejarah Penemuan Arus Listrik AC DC

ilustrasi suasana belajar dikelas
ilustrasi suasana belajar dikelas

Nikola Tesla: Tahun Pertama di Universitas Teknologi Graz dan Awal Karier

Pada tahun 1875, setelah melarikan diri dari wajib militer, Nikola Tesla berhasil mendaftar di Universitas Teknologi Graz di Austria dengan beasiswa militer. Tahun pertamanya di universitas menandai awal dari perjalanan luar biasa Tesla dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Tesla menunjukkan dedikasi yang luar biasa terhadap studinya—tidak pernah absen, selalu meraih nilai tertinggi, dan bahkan berhasil lulus dua kali ujian yang diwajibkan. Rutinitasnya sangat disiplin; Tesla bangun setiap hari pada pukul 3 pagi dan belajar hingga pukul 11 malam, bahkan saat hari libur.

Selain prestasi akademiknya, Tesla juga aktif dalam kegiatan sosial di kampus. Ia mendirikan klub budaya Serbia, yang menambah pengakuannya sebagai salah satu siswa yang berpengaruh di universitas. Pihak fakultas bahkan mengirim surat pujian kepada ayah Tesla, menyebutkan bahwa ia adalah “bintang peringkat pertama” di kampus, menggarisbawahi potensi besarnya.

Konflik Akademis dan Penurunan Prestasi

Namun, kejayaan akademis Tesla tidak berlangsung lama. Pada tahun keduanya, ia mulai berdebat dengan salah satu profesornya mengenai desain dinamo Gramme, sebuah mesin listrik yang saat itu dianggap standar. Tesla mengidentifikasi berbagai kekurangan dalam desain tersebut, yang memicu perdebatan sengit. Konflik ini berdampak serius pada studinya, hingga menyebabkan Tesla kehilangan beasiswa militer.

Frustrasi yang dialami Tesla mengarahkannya ke perjudian, dan ia menjadi kecanduan. Pada satu titik, Tesla bahkan mempertaruhkan seluruh uang saku dan uang kuliahnya dalam permainan kartu. Kebiasaan berjudi membuatnya semakin terpuruk, hingga Tesla lebih sering menghabiskan waktu di kafe daripada di perpustakaan. Ketidakhadirannya dalam ujian di tahun ketiga membuat universitas akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan Tesla pada tahun 1878.

BACA JUGA :  Makna Kemerdekaan dan Arti Proklamasi bagi Bangsa Indonesia Dalam Berbagai Bidang

Melarikan Diri ke Maribor dan Awal Karier sebagai Juru Gambar

Setelah dikeluarkan, Tesla memutuskan untuk meninggalkan kehidupannya yang penuh tekanan di Graz. Ia memutuskan semua komunikasi dengan keluarganya dan melarikan diri ke Maribor, yang sekarang menjadi bagian dari Slovenia. Di sana, Tesla bekerja sebagai juru gambar dengan gaji sekitar 60 florin per bulan. Meski pekerjaan ini jauh dari ambisinya, Tesla tetap melakukannya untuk bertahan hidup. Pada waktu luangnya, ia terus mempertahankan kebiasaannya bermain kartu di jalanan, membawa sisa-sisa kecanduannya dari universitas.

Meskipun hidupnya tampak stagnan, hasrat Tesla terhadap teknologi tidak pernah benar-benar padam. Namun, kehidupan di Maribor semakin rumit ketika ayahnya, Milutin Tesla, pergi menemui Tesla pada Maret 1879, memohon agar ia kembali ke rumah. Tesla tetap menolak meski ayahnya bersikeras. Tak lama setelah itu, Tesla ditahan oleh otoritas lokal karena tidak memiliki izin tinggal yang sah. Pada 24 Maret 1879, Tesla dipulangkan ke Gospić di bawah pengawasan polisi.

Deportasi, Gangguan Saraf, dan Kematian Ayahnya

Deportasi ini menambah tekanan pada Tesla. Tak lama setelah itu, ia mengalami gangguan saraf yang membuat kondisinya semakin memburuk. Lebih menyakitkan lagi, hanya sebulan setelah Tesla dipulangkan, ayahnya meninggal dunia pada 17 April 1879. Penyebab kematiannya tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa sumber menyebutkan bahwa Milutin meninggal karena stroke. Peristiwa ini merupakan pukulan telak bagi Tesla, yang saat itu tengah berada dalam kondisi mental yang sangat rentan.

Kembali Mengajar dan Dukungan Keluarga

Setelah kematian ayahnya, Tesla kembali ke kota asalnya dan mulai mengajar di sekolah lamanya di Gospić. Pekerjaan ini memberikan Tesla stabilitas sementara, tetapi keluarganya melihat bahwa potensi besar yang dimiliki Tesla terlalu berharga untuk disia-siakan hanya sebagai seorang guru. Mereka ingin Tesla melanjutkan pendidikannya dan memanfaatkan bakatnya secara maksimal. Dua paman Tesla mengumpulkan dana agar Tesla bisa melanjutkan pendidikannya di Praha pada Januari 1880.

Perjuangan di Praha dan Keputusan Pindah ke Budapest

Sayangnya, saat Tesla tiba di Praha, ia terlambat untuk mendaftar di Universitas Charles Ferdinand. Meskipun begitu, Tesla tetap ingin belajar, dan ia memutuskan untuk menghadiri kuliah filsafat sebagai auditor, meskipun ia tidak terdaftar secara resmi di universitas dan tidak mendapatkan nilai. Situasi ini menambah kegelisahan Tesla, yang akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Praha setelah setahun tanpa gelar.

BACA JUGA :  Tema Hari Kesaktian Pancasila 2024 dan Rangkaian Upacaranya

Pada tahun 1881, pada usia 25 tahun, Tesla pindah ke Budapest, Hungaria, di mana ia menemukan peluang kerja yang lebih menjanjikan. Keputusan ini membuka babak baru dalam karier Tesla sebagai seorang penemu, meskipun jalan yang ia tempuh penuh dengan rintangan dan tantangan.

Awal Karir Nikola Tesla di Budapest dan Perpindahan ke Paris

Setelah tiba di Budapest, Nikola Tesla mulai bekerja di bawah bimbingan Tivadar Puskás, seorang penemu yang dikenal sebagai pelopor sentral telepon di Budapest Telephone Exchange. Pada saat Tesla bergabung, perusahaan tersebut sedang dalam tahap pembangunan, sehingga ia sementara bekerja sebagai juru telegraf. Beberapa bulan kemudian, ketika Budapest Telephone Exchange mulai beroperasi, Tesla dipromosikan menjadi kepala listrik.

Inovasi Awal di Budapest

Selama masa kerjanya di Budapest, Tesla membuat berbagai perbaikan pada peralatan stasiun pusat, termasuk menyempurnakan telepon repeater atau penguat daya. Ini adalah salah satu pencapaian awalnya yang menunjukkan kecerdasan dan kemampuannya dalam memecahkan masalah teknis. Pencapaian ini memperkuat reputasi Tesla sebagai seorang inovator yang menjanjikan di bidang teknik listrik.

Pindah ke Paris dan Bergabung dengan Edison Continental Company

Pada tahun 1882, Tivadar Puskás memberikan kesempatan baru kepada Tesla untuk bekerja di Continental Edison Company di Paris, salah satu perusahaan milik Thomas Alva Edison. Di Paris, Tesla bekerja di Société Electrique Edison, yang bertanggung jawab untuk memasang sistem pencahayaan di kota.

Selama bekerja di perusahaan ini, Tesla mendapatkan banyak pengalaman praktis, terutama dalam pemasangan lampu pijar di seluruh Paris menggunakan sistem listrik skala besar. Kemampuannya dalam menyelesaikan masalah teknis menarik perhatian manajemen perusahaan, yang kemudian meminta Tesla untuk merancang dan membangun versi yang lebih baik dari dinamo dan motor yang digunakan dalam sistem listrik mereka.

Penemuan Motor Induksi Pertama Tesla

Pada tahun 1883, setelah jam kerja di Strasbourg, Tesla berhasil membangun motor induksi pertamanya. Penemuan ini merupakan revolusi yang akan membentuk dasar bagi sistem kelistrikan masa depan. Tesla terus berinovasi di berbagai anak perusahaan Edison yang tersebar di Prancis dan Jerman. Motor induksi ini adalah langkah awal menuju pengembangan sistem arus bolak-balik (AC), yang kelak mengubah wajah dunia kelistrikan.

BACA JUGA :  Kehidupan Politik dan Ekonomi Kerajaan Mataram Islam

Pindah ke Amerika Serikat dan Bekerja untuk Edison

Keberhasilan Tesla di Paris menarik perhatian Charles Batchelor, manajer Edison yang bertanggung jawab atas instalasi di Paris. Pada tahun 1884, Batchelor kembali ke Amerika Serikat untuk mengelola Edison Machine Works di New York City dan mengundang Tesla untuk ikut bersamanya. Pada usia 28 tahun, Tesla merasa ini adalah kesempatan yang tak boleh dilewatkan.

Setelah pindah ke Amerika, Tesla mulai bekerja di Edison Machine Works sebagai insinyur. Meskipun awalnya diberikan tugas-tugas sederhana, ia segera mendapatkan tugas yang lebih rumit berkat kecerdasannya yang menonjol. Salah satu momen penting adalah ketika Tesla berhasil memperbaiki dinamo yang rusak di kapal SS Oregon. Keberhasilan ini menarik perhatian Thomas Edison dan memberi Tesla pengakuan lebih.

Hubungan yang Buruk dengan Edison

Meskipun Edison terkesan dengan kerja keras dan kecerdasan Tesla, hubungan mereka tidak berjalan mulus. Edison pernah menjanjikan Tesla $50,000 jika ia berhasil memperbaiki desain dinamo DC yang digunakan perusahaan tersebut. Tesla menerima tantangan ini dan menghabiskan berbulan-bulan untuk bereksperimen. Ketika Tesla akhirnya berhasil, dan meminta uang yang dijanjikan, Edison menolak dengan sinis, menyatakan bahwa Tesla tidak memahami humor Amerika.

Perlakuan ini sangat mengecewakan Tesla. Merasa dipermainkan dan tidak dihargai, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan Edison. Selama enam bulan bekerja di sana, Tesla menyadari perbedaan mendalam antara dirinya dan Edison, terutama dalam hal pendekatan terhadap sains dan teknologi.

Baca juga: Mengapa Pembangkit Listrik dari Sumber Energi Terbarukan Harus Terus Dikembangkan?

Masa Sulit Setelah Meninggalkan Edison

Setelah meninggalkan Edison, Tesla mengalami masa-masa sulit. Ia hidup dengan mengandalkan sisa tabungan dan bahkan bekerja sebagai kuli menggali parit di Pittsburgh dengan upah hanya $2 per hari. Selama masa-masa sulit ini, Tesla merasa kecewa dengan dirinya dan dengan sistem pendidikan yang telah ia jalani, merasa bahwa pengetahuannya seolah menjadi bahan olok-olok.

Perubahan Keberuntungan melalui Dukungan Alfred S. Brown

Namun, keberuntungan mulai berpihak pada Tesla ketika seorang mandor yang bekerja bersamanya memperkenalkan Tesla kepada Alfred S. Brown. Brown, yang berpengalaman dalam mendirikan perusahaan dan mengurus hak paten, melihat potensi besar dalam Tesla dan memutuskan untuk mendukungnya. Brown bersama Charles F. Peck, seorang pengacara di New York, menjadi mentor dan mitra bisnis Tesla. Mereka sepakat untuk mendukung Tesla secara finansial dan mengelola aspek manajerial paten dari penemuan-penemuannya.

Lanjutkan membaca ke bagian 3 : Berdirinya Tesla Electric Company

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *