Sebuah artefak berbentuk manusia singa dengan tinggi 31 cm ditemukan di sebuah gua di Indonesia dan diperkirakan sudah ada sejak zaman es. Penemuan ini membuka wawasan baru tentang peradaban manusia di masa lalu dan menegaskan bahwa manusia setengah singa pernah hidup di dunia.
Daftar Isi:
Detail Penemuan
Artefak Manusia Singa
Para peneliti dari British Museum mengungkapkan bahwa artefak ini dibuat menggunakan gading Mammoth dan memerlukan waktu 400 jam untuk membuatnya. Artefak ini ditemukan oleh sekelompok arkeolog yang telah bekerja bertahun-tahun untuk mengidentifikasinya.
- Bahan: Gading Mammoth
- Waktu Pembuatan: 400 jam
- Lokasi Penemuan: Gua di Indonesia
- Perkiraan Usia: Zaman Es
Proses Identifikasi
Proses identifikasi dilakukan menggunakan bantuan peralatan prasejarah seperti potongan batu api dan peralatan zaman es. Hal ini membantu peneliti memahami teknik pembuatan artefak tersebut.
Fungsi dan Makna Artefak
Para peneliti meyakini bahwa artefak ini digunakan dalam seremonial dan upacara keagamaan. Ukiran pada patung yang mengalami keausan menunjukkan bahwa patung ini sering berpindah tangan dalam upacara.
- Ukiran Rumit: Membuktikan bukan sekadar hiasan rumah
- Keausan Ukiran: Menandakan sering digunakan dalam upacara
Perspektif Arkeolog
Menurut Adam Brumm, seorang arkeolog dari Griffith University Australia, artefak ini kemungkinan besar merupakan khayalan masyarakat dan kepercayaan agama pada masa lalu. Manusia singa dianggap sebagai penggambaran therianthrope tertua, atau sosok setengah manusia setengah hewan.
“Therianthrope adalah kemampuan manusia membayangkan keberadaan makhluk gaib, sesuatu yang tidak ada di kehidupan nyata,” kata Brumm.
Penemuan Lain di Sekitar Gua
Peneliti semakin yakin bahwa artefak ini merupakan properti ritual keagamaan karena di sekitar gua ditemukan gigi rubah kutub yang berlubang dan tanduk rusa. Penemuan ini mendukung teori bahwa manusia pada zaman itu percaya pada manusia setengah hewan.
Migrasi dan Budaya
Belum diketahui secara pasti suku apa yang membuat patung kuno tersebut. Namun, kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi tempat migrasi berbagai etnis seperti Afrika, Cina, dan Eropa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penemuan artefak tua di wilayah tersebut.
- Suku Pembuat: Belum diketahui (Indonesia asli, Afrika, atau Australia)
- Migrasi Etnis: Afrika, Cina, Eropa
Bukti Peradaban Maju
Banyak bangunan tua seperti candi dan prasasti yang menjadi bukti keberadaan peradaban manusia di masa lalu. Sebelumnya, peneliti Australia juga menemukan lukisan kuno di dalam gua di Sulawesi yang mengubah pandangan sejarah tentang asal-usul kreativitas manusia.
Penutup
Penemuan artefak manusia singa ini memperkuat pandangan bahwa peradaban manusia di Asia lebih maju dibandingkan tempat lain. Masih banyak peninggalan purba yang belum ditemukan di Indonesia. Sayangnya, penemuan ini dilakukan oleh peneliti asing, sehingga artefak ini mungkin tidak bisa tetap tinggal di Indonesia.
Semoga kedepannya peneliti asli Indonesia dapat menemukan dan membuktikan kebenaran sejarah peradaban masa lalu, sehingga dapat menjadi daya tarik Indonesia di mata dunia.