Biografi Nikola Tesla dan Sejarah Penemuan Arus Listrik AC DC

ilustrasi suasana belajar dikelas
ilustrasi suasana belajar dikelas

Berdirinya Tesla Electric Company

Pada bulan April 1887, Nikola Tesla, bersama Alfred S. Brown dan Charles F. Peck, mendirikan Tesla Electric Company di 9 Liberty Street, Manhattan. Dalam kemitraan ini, mereka sepakat untuk membagi keuntungan secara merata, di mana masing-masing mendapatkan sepertiga, sedangkan sepertiga lainnya dialokasikan untuk pengembangan perusahaan. Tesla bekerja tanpa henti di laboratorium baru ini, berfokus pada pengembangan motor listrik, generator, dan perangkat baru lainnya. Brown dan Peck tidak hanya menanggung semua biaya, tetapi juga memberikan saran untuk memudahkan penggunaan alat-alat yang diciptakan Tesla, agar lebih praktis dan mudah dipasarkan.

Pengembangan Motor AC

Pada akhir 1887, Tesla berhasil mengembangkan motor AC (arus bolak-balik) yang telah lama ia impikan. Meskipun AC sudah dikenal sebelumnya, Tesla merancang sistem listrik AC yang lebih terintegrasi, terdiri dari generator, motor, saluran transmisi, dan perangkat lainnya. Sistem ini menawarkan alternatif yang lebih efisien dibandingkan dengan listrik DC (arus searah) yang pada saat itu dikuasai oleh Edison. Tesla mematenkan motor AC ini, dan pencapaian ini segera menjadikannya pusat perhatian di dunia teknologi.

BACA JUGA :  Daftar Raja-Raja Mataram Islam dan Tahunnya

Paten dan Kemitraan dengan George Westinghouse

Pada tahun 1888, Tesla mendapatkan banyak paten untuk inovasi-inovasinya. Media mulai meliput fitur canggih dari sistem kelistrikan yang ia kembangkan. William Arnold Anthony, seorang fisikawan terkenal, mengundang Tesla untuk mendemonstrasikan motor AC di hadapan American Institute of Electrical Engineers.

Salah satu pengusaha yang terkesan dengan presentasi tersebut adalah George Westinghouse, penemu sistem kelistrikan di Boston yang telah melakukan penelitian tentang sistem AC sebelumnya. Meskipun Westinghouse sudah berpengalaman dengan sistem AC, sistem yang dikembangkan Tesla jauh lebih baik. Westinghouse kemudian mengajak Tesla untuk bekerja sama, menandai titik awal persaingan antara Tesla dan Edison yang dikenal sebagai War of Currents atau Perang Arus.

Perang Arus: AC vs. DC

Perang Arus adalah konflik besar antara Nikola Tesla yang mendukung sistem AC dan Thomas Edison yang mendukung sistem DC. Dari akhir 1880-an hingga awal 1890-an, tiga perusahaan besar terlibat dalam persaingan ini: Westinghouse Electric Company, Edison Electric Light Company, dan Thomson-Houston Electric Company. Masing-masing perusahaan berusaha mendominasi industri listrik yang sangat padat modal.

Pendekatan Edison dan Kelemahan DC

Edison, yang telah sukses sebagai penemu dan pengusaha, menganjurkan penggunaan arus searah (DC) karena percaya sistem ini lebih aman dan mudah dikendalikan. Perusahaan Edison telah memasang jaringan DC di berbagai kota di Amerika dan bertekad untuk melanjutkan dominasi mereka.

Sebaliknya, Tesla melihat banyak kelemahan dalam sistem DC. Salah satu masalah utamanya adalah sulitnya mengubah arus searah menjadi tegangan yang berbeda. Tesla yakin bahwa arus bolak-balik (AC) lebih efisien dan lebih murah untuk transmisi jarak jauh. AC dapat dengan mudah dinaikkan atau diturunkan tegangannya menggunakan transformator, memungkinkan pengiriman listrik jarak jauh dengan kehilangan energi minimal.

BACA JUGA :  Berikan Pandangan Anda Mengenai Keterlibatan ICC Dalam Kasus Kemerdekaan Timor Timur

Pertarungan AC dan DC

Perang Arus semakin memanas saat kedua belah pihak bersaing langsung untuk memasang sistem listrik di seluruh Amerika. Edison menggunakan berbagai taktik, termasuk kampanye negatif yang mencoba menunjukkan bahwa sistem AC berbahaya, bahkan memperlihatkan eksperimen di mana hewan disetrum menggunakan listrik AC untuk menyebarkan ketakutan.

Namun, Tesla dan Westinghouse terus mendorong sistem AC mereka. AC terbukti lebih unggul dalam efisiensi transmisi listrik jarak jauh, terutama ketika Tesla berhasil memenangkan kontrak untuk menyuplai listrik di Pameran Dunia Chicago 1893 serta proyek besar Pembangkit Listrik Tenaga Air Niagara. Akhirnya, AC menjadi standar sistem listrik global, dan perang arus dimenangkan oleh Tesla dan Westinghouse.

Kampanye Anti-AC oleh Edison

Dalam usaha melindungi kepentingan bisnisnya, Edison meluncurkan kampanye agresif untuk mendiskreditkan sistem AC. Salah satu cara paling kontroversial adalah dengan menyetrum anjing dan kuda di depan umum untuk menunjukkan bahwa AC bisa mematikan. Taktik ini dimaksudkan untuk menimbulkan ketakutan di masyarakat dan mengklaim bahwa arus AC tidak aman.

Respon Tesla

Tesla tidak tinggal diam. Sebagai tanggapan, ia melakukan demonstrasi spektakuler untuk membuktikan keamanan sistem AC. Dalam salah satu demonstrasi publik, Tesla berdiri di atas panggung dan membiarkan tubuhnya dialiri listrik tegangan tinggi, menunjukkan bahwa arus AC, meskipun menggunakan tegangan tinggi, dapat ditransmisikan dengan aman melalui tubuh manusia tanpa menimbulkan kerusakan, asalkan frekuensi dan parameternya diatur dengan benar. Demonstrasi ini memukau publik dan menunjukkan efisiensi serta keamanan AC.

Baca juga: Potensi Dampak Monopoli Listrik PLN, Sebuah Analisis Mendalam

Puncak Perang Arus di Pameran Dunia Chicago 1893

Pada Pameran Dunia Chicago 1893, yang berlangsung saat puncak Perang Arus, Tesla dan Westinghouse berhasil memenangkan kontrak untuk menyuplai listrik di pameran tersebut. Di sinilah mereka menggunakan kesempatan untuk memamerkan kekuatan dan efisiensi sistem AC di skala besar. Keberhasilan ini menandai kemenangan besar bagi Tesla dan Westinghouse dalam persaingan mereka melawan Edison.

BACA JUGA :  Apa yang Menyebabkan Munculnya Nasionalisme di Asia dan Afrika?

Lanjutkan membaca bagian 4 : Kebakaran Laboratorium Tesla

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *