Lisa bekerja pada perusahaan yang bergerak di bidang retail di Kota Jakarta. Lisa sudah bekerja 20 tahun di perusahaan tersebut.
Daftar Isi:
Selama 20 tahun ini Lisa menempuh karir dari sejak staf paling bawah hingga saat ini dia menduduki manajer bagian pemasaran.
Pada beberapa waktu terakhir Lisa baru mengetahui terkait kondisi yang tidak sesuai didalam perusahaannya yaitu adanya pelanggaran pada upah yang didapatkan oleh sales kontrak yang diupah secara bulanan berdasarkan target penjualannya.
Terjadi pemotongan oleh masing-masing koordinator tim sales atas penjualan yang dilakukan oleh karyawan sales kontrak.
Sebagai seorang manajer tindakan apakah yang seharusnya Lisa lakukan? Bagaimana jika Lisa menyampaikan kondisi tersebut?
Mana yang lebih baik menyampaikan kondisi tersebut pada pimpinan level tertinggi atau menyampaikan keluar? Kaitkan dengan perilaku Whistle Blowing.
Jawaban:
Dalam dunia kerja, sering kali terjadi dilema etis yang membutuhkan penanganan bijak dari seorang manajer. Artikel ini akan membantu pengajar, guru, dan orang tua siswa memahami bagaimana langkah yang tepat bagi seorang manajer dalam menangani isu-isu ketidakadilan yang terjadi di tempat kerja, khususnya terkait sistem upah yang adil bagi para karyawan. Mari kita pahami skenario berikut ini yang dihadapi Lisa, seorang manajer pemasaran di sebuah perusahaan retail di Jakarta.
Kasus: Kondisi Ketidakadilan di Perusahaan Lisa
Lisa telah bekerja selama 20 tahun di sebuah perusahaan retail besar di Kota Jakarta dan saat ini menjabat sebagai manajer bagian pemasaran. Setelah bertahun-tahun meniti karier dari posisi staf hingga menjadi manajer, Lisa menyadari adanya ketidaksesuaian dalam sistem upah yang diterapkan kepada karyawan sales kontrak. Upah mereka dipotong oleh koordinator tim sales tanpa alasan yang jelas, yang berpotensi melanggar aturan ketenagakerjaan.
Sebagai seorang manajer, Lisa berada di posisi yang cukup berpengaruh untuk menangani masalah ini. Namun, ia juga dihadapkan pada pilihan sulit: apakah ia harus melaporkan pelanggaran ini secara internal kepada pimpinan perusahaan atau membawa permasalahan ini ke pihak eksternal sebagai bagian dari tindakan whistle blowing?
Sebagai seorang manajer tindakan apakah yang seharusnya Lisa lakukan? Bagaimana jika Lisa menyampaikan kondisi tersebut?
Langkah-Langkah yang Harus Dipertimbangkan oleh Lisa
1. Mengumpulkan Fakta dan Bukti
Langkah pertama yang perlu dilakukan Lisa adalah memastikan kebenaran dari informasi ini. Mengumpulkan bukti sangat penting untuk memastikan bahwa tindakannya memiliki dasar yang kuat dan sah. Bukti ini bisa berupa:
- Dokumen pembayaran
- Catatan upah yang menunjukkan potongan yang dilakukan
- Testimoni dari sales kontrak yang mengalami pemotongan upah
Bukti-bukti ini akan mendukung Lisa dalam melakukan pembicaraan dengan pihak atasan atau, jika diperlukan, dengan pihak luar yang berwenang.
2. Mengevaluasi Kebijakan Perusahaan
Setelah memiliki bukti yang cukup, Lisa sebaiknya meninjau kebijakan perusahaan terkait sistem upah dan penanganan pelanggaran. Dengan memahami aturan internal, Lisa dapat menilai apakah ada prosedur yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah ini secara internal.
3. Melaporkan secara Internal kepada Pimpinan Tertinggi
Melaporkan masalah ini kepada pimpinan tertinggi, seperti direktur atau bagian HRD, adalah langkah yang dapat menunjukkan niat baik Lisa. Melaporkan secara internal memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk:
- Meninjau ulang kebijakan yang ada
- Mengambil tindakan korektif terhadap pelanggaran
- Meningkatkan kepercayaan karyawan bahwa perusahaan menghargai hak-hak mereka
4. Menghindari Konflik dan Tetap Netral
Dalam menghadapi situasi ini, Lisa harus menjaga netralitas dan menghindari konflik pribadi dengan koordinator tim sales yang melakukan pemotongan upah. Sebagai manajer, fokus utama Lisa harus tetap pada memperbaiki praktik ketenagakerjaan yang adil, tanpa menyalahkan individu tertentu.
Risiko dan Manfaat Melaporkan sebagai Whistle Blower
Jika laporan internal tidak membuahkan hasil, Lisa dapat mempertimbangkan untuk melaporkan masalah ini ke pihak luar, suatu tindakan yang dikenal sebagai whistle blowing. Berikut adalah risiko dan manfaatnya:
Risiko Menjadi Whistle Blower
- Sanksi dari perusahaan, seperti kehilangan posisi atau jabatan.
- Tekanan dari rekan kerja atau pimpinan yang terlibat.
- Dampak negatif pada hubungan profesional di masa depan.
Manfaat Menjadi Whistle Blower
- Mendorong perubahan yang lebih besar di lingkungan kerja.
- Membantu memastikan keadilan bagi karyawan sales kontrak yang terkena dampak.
- Memastikan kepatuhan hukum jika masalah ini terabaikan oleh perusahaan.
Mana yang lebih baik menyampaikan kondisi tersebut pada pimpinan level tertinggi atau menyampaikan keluar? Kaitkan dengan perilaku Whistle Blowing.
Perbandingan Pilihan: Pelaporan Internal vs Eksternal
Pelaporan Internal kepada Pimpinan Tertinggi
- Kelebihan: Memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk mengatasi masalah tanpa eksposur publik. Menunjukkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
- Kekurangan: Jika perusahaan tidak merespons, upaya ini bisa sia-sia dan justru merugikan karyawan yang terdampak.
Pelaporan Eksternal sebagai Whistle Blower
- Kelebihan: Menjamin bahwa masalah ini akan ditangani secara independen dan tidak diabaikan. Menjaga hak-hak pekerja kontrak.
- Kekurangan: Potensi dampak negatif terhadap karier pribadi Lisa dan reputasi perusahaan, serta risiko munculnya suasana kerja yang kurang kondusif.
Kesimpulan: Langkah Terbaik untuk Lisa
FOKUS menyarankan agar Lisa mencoba melaporkan masalah ini secara internal terlebih dahulu. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk:
- Segera mengambil tindakan yang diperlukan
- Menjaga reputasi perusahaan tetap baik
- Melindungi hak-hak karyawan tanpa melibatkan pihak luar
Namun, jika perusahaan tidak mengambil langkah konkret setelah laporan internal, pelaporan eksternal atau whistle blowing mungkin perlu dipertimbangkan sebagai upaya terakhir. Sebagai tindakan etis, Lisa perlu memastikan bahwa tindakannya didukung dengan bukti yang cukup dan mengikuti prosedur yang berlaku.