Dalam artikel ini, FOKUS akan mengulas secara lengkap kunci jawaban dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 4 Kurikulum Merdeka, khususnya untuk halaman 127. Materi ini mengajak siswa memahami lebih dalam tentang iman, akhlak Rasul, dan misi para Rasul yang diutus oleh Allah SWT.
Daftar Isi:
Artikel ini dapat dijadikan panduan bagi orang tua dan guru dalam membimbing siswa memahami materi dengan lebih baik. FOKUS mengingatkan agar siswa terlebih dahulu mencoba mengerjakan soal secara mandiri sebelum menggunakan kunci jawaban ini untuk memeriksa hasil mereka.
Iman artinya percaya. Berikan contoh perbedaan percaya dan tahu!
Dalam konteks agama, iman berarti mempercayai sesuatu tanpa harus melihat atau mengalami langsung. Iman ini melibatkan keyakinan dalam hati, yang dibuktikan melalui tindakan dan perilaku sehari-hari. Misalnya, iman kepada Allah berarti percaya kepada-Nya dengan sepenuh hati, meskipun kita tidak dapat melihat-Nya secara langsung.
Perbedaan Percaya dan Tahu
Berikut ini contoh yang sederhana namun mendalam tentang perbedaan antara percaya dan tahu:
- Jika sahabatmu berkata, “Di saku celanaku ada uang sepuluh ribu rupiah,” dan kamu mempercayainya tanpa melihat langsung, maka itu adalah percaya.
- Namun, jika kamu sudah melihat uang tersebut sebelumnya dan sahabatmu kemudian menyebutkan hal yang sama, kamu tidak lagi percaya, melainkan tahu bahwa uang itu memang ada di sakunya.
Ini menggambarkan bagaimana iman artinya percaya terhadap sesuatu yang belum tampak secara nyata, sedangkan tahu melibatkan pengalaman langsung atau bukti konkret.
Tulislah contoh meneladani sifat wajib rasul!
Allah SWT mengangkat seseorang menjadi rasul bukanlah tanpa alasan. Rasul dipilih karena memiliki akhlak yang baik, kejujuran, dan tanggung jawab besar dalam menyampaikan wahyu Allah. Mereka adalah sosok yang dipercaya untuk menjadi teladan bagi umat manusia dan membawa misi suci dari Allah SWT.
Beberapa Akhlak Baik Rasul yang Perlu Diteladani:
- Selalu berkata dan bertindak dengan benar.
- Menepati janji yang telah dibuat.
- Menjaga amanah atau titipan orang lain.
- Berani karena benar, dan rajin dalam belajar.
Para rasul bukan hanya bertugas menyampaikan wahyu, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana manusia harus menjalani kehidupan dengan akhlak mulia.
Contoh Meneladani Sifat Wajib Rasul
Sifat wajib rasul adalah karakteristik yang selalu melekat pada mereka dan harus kita teladani. Beberapa contohnya adalah:
- Berucap dan bertindak dengan benar: Rasul selalu menyampaikan kebenaran, baik dalam ucapan maupun tindakan.
- Menepati janji: Rasul selalu menepati apa yang telah dijanjikannya.
- Berani karena benar: Rasul tidak takut untuk menyampaikan kebenaran, meskipun dalam situasi yang sulit.
- Rajin belajar: Meneladani rasul berarti kita harus bersemangat dalam menuntut ilmu.
- Membantu orang lain: Jika sahabatmu bertanya soal pelajaran, bantulah mereka dengan senang hati.
Tulislah contoh menghindari sifat mustahil rasul!
Sifat mustahil rasul adalah kebalikan dari sifat wajib, yakni sifat yang tidak mungkin ada pada seorang rasul. Contoh-contoh sifat yang harus dihindari adalah:
- Tidak berkata dusta: Rasul selalu jujur, dan kita juga harus menjauhi kebohongan.
- Tidak berkhianat: Rasul selalu menjaga amanah, maka kita harus menjauhi pengkhianatan.
- Tidak malas belajar: Seorang rasul selalu belajar dan mendalami ilmu, begitu juga dengan kita.
- Tidak pelit ilmu: Rasul selalu berbagi ilmu dan tidak pernah menahan pengetahuan dari orang lain.
Apa Tujuan Diutusnya Rasul?
Rasul memiliki tugas mulia untuk membawa umat manusia ke jalan yang benar. Berikut ini adalah beberapa tujuan penting mengapa Allah mengutus rasul:
- Menyampaikan pesan dari Allah agar manusia selalu menyembah-Nya tanpa menyekutukan-Nya.
- Rasul juga membawa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
- Rasul memberikan peringatan kepada mereka yang melakukan perbuatan buruk, agar mereka bertaubat dan memperbaiki diri.
- Selain itu, para rasul diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, membimbing umat agar berperilaku sesuai dengan ajaran Islam.
Dengan demikian, peran rasul sangat sentral dalam menjaga dan menyebarkan nilai-nilai keimanan dan akhlak mulia di tengah masyarakat.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, kita dapat memahami bahwa iman artinya percaya. Mempercayai sesuatu yang belum tampak atau diketahui secara pasti adalah dasar dari iman, berbeda dengan “tahu” yang didasarkan pada bukti atau pengalaman langsung. Para rasul dipilih oleh Allah karena keistimewaan akhlak mereka, dan tugas mereka adalah menyampaikan wahyu serta menuntun umat manusia menuju kebaikan.
Sebagai pengajar, orang tua, atau pendidik, penting bagi kita untuk membantu anak-anak memahami nilai-nilai ini dan meneladani sifat-sifat baik rasul. Jangan lupa, gunakan artikel ini sebagai FOKUS untuk membimbing proses belajar, dan biarkan siswa mencoba menjawab terlebih dahulu sebelum memberikan panduan kunci jawaban.
Terus dorong anak-anak untuk percaya, belajar dengan giat, dan menjauhi sifat-sifat buruk yang bertentangan dengan ajaran rasul.