Selamat datang di artikel kami yang berjudul “Kosakata Bahasa Jawa Banten Abjad D, Mari Kita Pelajari dan Pahami dengan Mudah Bahasa Daerah Kita”. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beragam kata dan ungkapan dalam bahasa Jawa Banten yang dimulai dengan abjad D. Bahasa Jawa Banten adalah salah satu warisan budaya yang kaya dan penting untuk kita pelajari dan lestarikan. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang kosakata ini, kita dapat lebih menghargai dan memperkaya penggunaan bahasa daerah kita dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami kosakata Bahasa Jawa Banten dari abjad D tidak hanya akan memperkaya pengetahuan linguistik kita, tetapi juga mempererat hubungan kita dengan warisan budaya nenek moyang. Artikel ini dirancang untuk membantu Anda mengenali dan mengaplikasikan kosakata ini dengan mudah. Mari kita mulai dengan memperkenalkan beberapa kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari masyarakat Banten.
Dengan semangat melestarikan bahasa daerah, mari kita pelajari dan pahami bersama Kosakata Bahasa Jawa Banten Abjad D ini. Setiap kata yang kita pelajari bukan hanya menambah kosa kata kita, tetapi juga menjaga agar warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang. Mari kita mulai perjalanan kita untuk lebih dekat dengan bahasa Jawa Banten dan bersama-sama kita menjaga kelestariannya.
Baca juga: Kosakata Abjad E dalam Bahasa Jawa Banten Lengkap dengan Contoh Kalimatnya
Yuk, kita pelajari kosakata Bahasa Jawa Banten dari abjad D. Bahasa ini masih digunakan oleh masyarakat Banten dalam kehidupan sehari-hari. Melestarikan bahasa daerah adalah salah satu bentuk penghormatan kita terhadap warisan budaya leluhur. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi? Mari kita mulai belajar!
Kosakata Bahasa Jawa Banten Abjad D
1. Dableg
Dableg (dab.leg pemenggalan) → Tidak ambil pusing meskipun dimaki-maki, dinasihati, dsb; tebal telinga.
- Kalimat Jawa Banten: “Dasar dableg, wis diomongi pirang-pirang balen geh masih tetep ore nurut.”
- Kalimat Indonesia: “Dasar tebal telinga, sudah dinasehati berkali-kali juga masih tetap tidak menurut.”
2. Dadak
Dadak (da.dak pemenggalan) → Tidak ada rencana semula, tanpa diduga (diketahui, diperkirakan) sebelumnya; sekonyong-konyong; tiba-tiba.
- Kalimat Jawa Banten: “Akeh wong ninggal ngedadak.”
- Kalimat Indonesia: “Banyak orang meninggal mendadak.”
3. Dadar
Dadar (da.dar pemenggalan) → Telur dikocok (diaduk) bersama bumbu (bawang, merica, garam, dsb) kemudian digoreng, berbentuk pipih.
- Kalimat Jawa Banten: “Nong bise ore gawekaken dadar?”
- Kalimat Indonesia: “Neng bisa tidak membuatkan dadar?”
4. Dadas
Dadas (da.das pemenggalan) → (Banyak) lecet-lecet kulitnya.
- Kalimat Jawa Banten: “Wis dadas geh kulite masih ore kapok bae nunggang motor ngebut.”
- Kalimat Indonesia: “Sudah luka-luka begitu juga masih belum kapok naik motor ngebut.”
5. Dadung
Dadung (da.dung pemenggalan) → Tali/tambang besar untuk menambat kerbau; tali besar untuk menambat kapal.
- Kalimat Jawa Banten: “Kite tembene ngedeleng dadung kapal iku lewih gede sing tangan kite.”
- Kalimat Indonesia: “Saya baru melihat tali (pengikat) kapal itu lebih besar dari tangan saya.”
6. Dagleg
Dagleg (dag.leg pemenggalan) → Kotoran yang tebal menempel erat pada satu tempat dan susah menghilangkannya (seperti daki, lumpur yang sudah lama, dsb).
- Kalimat Jawa Banten: “Dakine ngedagleg ning gigir.”
- Kalimat Indonesia: “Dakinya menumpuk banyak di punggung.”
7. Dahar
Dahar (da.har pemenggalan) → Makan.
- Kalimat Jawa Banten: “Kule buton ayun pecil kule disungi kedaharan sing artos antuk korupsi.”
- Kalimat Indonesia: “Saya tidak ingin anak saya diberi makanan dari uang hasil korupsi.”
8. Daki
Daki (da.ki pemenggalan) → Kotoran sisa debu.
- Kalimat Jawa Banten: “Nong lamun adus, tangan sikile dikosok kare sabun endah dakine ilang.”
- Kalimat Indonesia: “Neng, kalau mandi tangan kakinya digosok dengan sabun supaya dakinya hilang.”
9. Dakom
Dakom (da.kom pemenggalan) → Tengkurap.
- Kalimat Jawa Banten: “Ane calon lakine teke masih ngedakom bae, mane ditemoni.”
- Kalimat Indonesia: “Ada calon suaminya datang masih tengkurap saja, ke sana ditemui.”
10. Dalan
Dalan (da.lan pemenggalan) → Jalan.
- Kalimat Jawa Banten: “Dalan ning Kote Serang seiki wis macet pisan.”
- Kalimat Indonesia: “Jalan di Kota Serang sangat macet.”
11. Dalang
Dalang (da.lang pemenggalan) → Orang yang memainkan wayang.
- Kalimat Jawa Banten: “Bapane kuwen dalang kondang.”
- Kalimat Indonesia: “Ayahnya itu dalang terkenal.”
12. Dalaran
Dalaran (da.la.ran pemenggalan) → Sebab.
- Kalimat Jawa Banten: “Dalaran ora duwe duwit, sekolane melaku bae.”
- Kalimat Indonesia: “Disebabkan tidak punya uang, ke sekolahnya jalan kaki saja.”
13. Dalih
Dalih (da.lih pemenggalan) → Alasan (yang dicari-cari) untuk membenarkan suatu perbuatan yang salah.
- Kalimat Jawa Banten: “Aje gelati dalih sing macem-macem, sing penting wong kono sanggup ore?”
- Kalimat Indonesia: “Jangan mencari alasan yang macam-macam, yang penting kamu sanggup tidak?”
14. Damel
Damel (da.mel pemenggalan) → Kerja.
- Kalimat Jawa Banten: “Kule damel ning pabrik besi Cilegon.”
- Kalimat Indonesia: “Aku kerja di pabrik besi Cilegon.”
15. Dampal
Dampal (dam.pal pemenggalan) → Bagian telapak kaki yang paling dekat dengan mata kaki.
- Kalimat Jawa Banten: “Suwarge iku ane ning dampal sikil ibu.”
- Kalimat Indonesia: “Sorga itu ada di telapak kaki ibu.”
16. Damu
Damu (da.mu pemenggalan) → Tiup, meniup.
- Kalimat Jawa Banten: “Lamun bener sire wong sakti, cobe bise ore ngedamu ban mobil sampe atos.”
- Kalimat Indonesia: “Kalau benar kamu orang sakti, coba bisa tidak meniup ban mobil sampai keras.”
17. Dandan-dandan
Dandan-dandan (dan-dan-dan-dan pemenggalan) → Perbaikan-perbaikan (rumah, dsb); bersolek.
- Kalimat Jawa Banten: “Dipit, enggo kelambi baru. arep diajak abah ming umahe embah ning Majalawang.”
- Kalimat Indonesia: “Berdandan dulu, pakai baju baru. mau diajak ayah ke rumah embah di Majalawang.”
18. Dangder
Dangder (dang.der pemenggalan) → Singkong; ubi kayu.
- Kalimat Jawa Banten: “Maune dangder kiyen arep diaci, tapine akeh tamu digodogi bae, sampe tinggal sing kari-kari.”
- Kalimat Indonesia: “Tadinya singkong mau dibuat tepung, tetapi banyak tamu sehingga direbus saja, sampai tinggal sisa.”
19. Dawe
Dawe (da.we pemenggalan) → Panjang: jarak dari ujung ke ujung.
- Kalimat Jawa Banten: “Dawe taline rong meter.”
- Kalimat Indonesia: “Panjang talinya dua meter.”
20. Dedaki
Dedaki (de.da.ki pemenggalan) → Daki: kotoran sisa debu.
- Kalimat Jawa Banten: “Nong lamun adus, tangan sikile dikosok kare sabun endah dakine ilang.”
- Kalimat Indonesia: “Neng, kalau mandi tangan kakinya digosok dengan sabun supaya dakinya hilang.”
21. Dedalan
Dedalan (de.da.lan pemenggalan) → Jalan raya.
- Kalimat Jawa Banten: “Aje mengan ning dedalan, akeh mobil.”
- Kalimat Indonesia: “Jangan bermain di jalan raya, banyak mobil.”
22. Dedeg
Dedeg (de.deg pemenggalan) → Tegap.
- Kalimat Jawa Banten: “Awake mang Kaswi dedeg.”
- Kalimat Indonesia: “Badan mang Kaswi tegap.”
23. Dekem
Dekem (de.kem pemenggalan) → Keadaan duduk berjongkok: menempatkan badan dengan cara melipat kedua lutut, bertumpu pada telapak kaki, pantat tidak menempel ke tanah.
- Kalimat Jawa Banten: “Lamun arep mangan ragem dodok bae ning klase, aje ngedekem mekonon.”
- Kalimat Indonesia: “Kalau mau makan bersama duduk di tikar, jangan jongkok begitu.”
24. Dekil
Dekil (de.kil pemenggalan) → Sangat kotor; berdaki.
- Kalimat Jawa Banten: “Kelambi wis dekil mekonon masih dienggo bae.”
- Kalimat Indonesia: “Baju sudah kotor begitu masih dipakai saja.”
25. Dekok
Dekok (de.kok pemenggalan) → Cekung, menjorok ke dalam.
- Kalimat Jawa Banten: “Mobil iki ditonjok bocah sampe dekok.”
- Kalimat Indonesia: “Mobil ini dipukul anak-anak sampai cekung.”
26. Dekor
Dekor (de.kor pemenggalan) → Hias, menghias: menghias panggung sehingga terlihat indah dan serasi.
- Kalimat Jawa Banten: “Panggung wis didekor.”
- Kalimat Indonesia: “Panggung sudah didekor.”
27. Deku
Deku (de.ku pemenggalan) → Duduk dengan kedua kaki dilipat ke samping (seperti pada duduk tahiyat akhir).
- Kalimat Jawa Banten: “Sikile ngedeku bae.”
- Kalimat Indonesia: “Kakinya melipat aja.”
28. Dekukul
Dekukul (de.ku.kul pemenggalan) → Tunduk, kepalanya menunduk.
- Kalimat Jawa Banten: “Ane tamu jeh ngedekukul bae, disuguhi geh.”
- Kalimat Indonesia: “Ada tamu juga (kamu diam) menunduk saja, (kenapa tdk diberi) suguhan.”
29. Deleng
Deleng (de.leng pemenggalan) → Dilihat.
- Kalimat Jawa Banten: “Nong, ngepe kasure aje ning latar, isin kedeleng wong.”
- Kalimat Indonesia: “Neng, menjemur kasurnya jangan di halaman, malu terlihat orang.”
30. Delman
Delman (del.man pemenggalan) → Kereta beroda dua yang ditarik kuda.
- Kalimat Jawa Banten: “Ibu lunge ming pasar kare si ani nunggang delman.”
- Kalimat Indonesia: “Ibu mau ke pasar dengan si ani naik delman.”
31. Delong
Delong (de.long pemenggalan) → Melotot.
- Kalimat Jawa Banten: “Matane mendelong ore kicep-kicep hagum ngedeleng gajah sing semono gedene.”
- Kalimat Indonesia: “Matanya melotot tidak berkedip kagum melihat gajah begitu besarnya.”
32. Deluang
Deluang (de.lu.ang pemenggalan) → Kertas.
- Kalimat Jawa Banten: “Bebungkus deluang niku seniki pun jarang, kekatahane ngengge plastik saos.”
- Kalimat Indonesia: “Membungkus dengan kertas sekarang ini sudah jarang, kebanyakan memakai plastik saja.”
33. Dempel
Dempel (dem.pel pemenggalan) → Berkumpul.
- Kalimat Jawa Banten: “Buwah sing dempelan kuwen aje diembil dipit, endah kon mateng ning wit.”
- Kalimat Indonesia: “Kumpulan mangga yang itu jangan diambil dulu, biar matang di pohon.”
34. Demplon
Demplon (dem.plon pemenggalan) → Cantik dan montok.
- Kalimat Jawa Banten: “Subhanallah, wong wadon kuwen mekonon demplone, kaye bidadari ning dongeng Jaka Tarub bae.”
- Kalimat Indonesia: “Subhanallah, gadis itu begitu cantik dan montoknya, seperti bidadari dalam dongeng Jaka Tarub saja.”
35. Dengkul
Dengkul (deng.kul pemenggalan) → Lutut.
- Kalimat Jawa Banten: “Dengkul kite meh lare.”
- Kalimat Indonesia: “Lututku sakit.”
36. Derebe (h)
Derebe (h) (de.re.be (h) pemenggalan) → Orang yang mempunyai; yang memiliki.
- Kalimat Jawa Banten: “Percobian niki kangge ngebuktikaken yen udare nik derebe bobot.”
- Kalimat Indonesia: “Percobaan ini untuk membuktikan bahwa udara itu mempunyai berat.”
37. Dipaido
Dipaido (di.pa.i.do pemenggalan) → Disalahkan.
- Kalimat Jawa Banten: “Lunge merene kiyen wewarah ore ming abah, kita ore pengen engkone dipaido.”
- Kalimat Indonesia: “Pergi ke sini itu izin tidak ke abah, saya tidak mau nanti disalahkan.”
38. Disangkluk
Disangkluk (di.sang.kluk pemenggalan) → Dipijit perutnya untuk mengembalikan sesuatu ke tempatnya.
- Kalimat Jawa Banten: “Weteng kule mual pengen disangkluk.”
- Kalimat Indonesia: “Perutku mual pingin dipijat.”
Baca juga: Bahasa Jawa Banten dengan Abjad L Pada Kosakata Bahasa Jawa Banten
Itulah beberapa kosakata dalam bahasa Jawa Banten yang mudah dipelajari. Semoga kita semua dapat terus melestarikan dan mewarisi bahasa daerah kita dengan baik. Tetap semangat belajar, ya!