Tujuh Syarat Untuk Membuat Umpan Balik yang Efektif – Kreitner & Kinicki

fokus edukasi
Pendidikan

1. Relevansi: Sasaran yang Tepat

Umpan balik harus terfokus pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ini membantu penerima umpan balik untuk melihat hubungan langsung antara kinerja mereka dan tujuan yang ingin dicapai.

Contoh: Alih-alih mengatakan “Kamu tidak cukup kreatif,” berikan umpan balik yang lebih spesifik seperti “Ide-idemu dalam presentasi kemarin kurang orisinal. Coba lakukan brainstorming dengan tim lain untuk mendapatkan lebih banyak inspirasi.”

2. Kejelasan: Pesan yang Mudah Dipahami

Pesan umpan balik harus jelas dan mudah dimengerti. Hindari bahasa yang rumit atau abstrak yang dapat membingungkan penerima umpan balik.

Contoh: Sebagai gantinya, hindari mengatakan “Kamu perlu meningkatkan ketrampilan presentasimu.” Berikan umpan balik yang lebih konkret seperti “Kamu berbicara terlalu cepat dan tidak menggunakan kontak mata saat presentasi. Cobalah untuk memperlambat tempo bicara dan lebih sering melihat ke arah audiens.”

3. Deskripsi: Fakta Bukan Penilaian

Umpan balik harus berfokus pada deskripsi perilaku konkret, bukan penilaian subjektif. Ini membantu penerima umpan balik untuk lebih memahami apa yang diamati atau diukur.

Contoh: Alih-alih mengatakan “Kamu tidak bekerja keras,” berikan umpan balik yang lebih spesifik seperti “Aku perhatikan kamu sering terlambat datang ke kantor dan tidak menyelesaikan tugas tepat waktu.”

4. Bukti: Mendukung dengan Fakta

Umpan balik yang efektif harus didukung oleh bukti atau data yang kuat. Hal ini membantu penerima umpan balik untuk memahami alasan di balik pesan yang disampaikan.

Contoh: Sebagai contoh, alih-alih mengatakan “Kamu tidak mencapai target penjualanmu,” berikan umpan balik yang lebih spesifik seperti “Kamu hanya mencapai 70% dari target penjualanmu bulan ini. Kamu perlu meningkatkan strategi penjualanmu untuk mencapai target di bulan depan.”

5. Ketepatan Waktu: Tindakan yang Cepat

Umpan balik harus disampaikan sesegera mungkin setelah perilaku yang diamati terjadi. Semakin cepat umpan balik diberikan, semakin efektif dalam membantu penerima untuk melakukan perbaikan.

Contoh: Jika Anda melihat seorang rekan kerja membuat kesalahan, berikan umpan balik langsung saat itu juga. Jangan menunggu sampai beberapa hari kemudian.

6. Fokus: Tepat Sasaran

Umpan balik yang efektif harus difokuskan pada beberapa area atau aspek kinerja yang spesifik. Hindari memberikan umpan balik yang terlalu umum atau mengandung terlalu banyak informasi.

Contoh: Alih-alih mengatakan “Kamu perlu meningkatkan kinerjamu secara keseluruhan,” berikan umpan balik yang lebih spesifik seperti “Kamu perlu meningkatkan akurasi laporanmu dan menyelesaikan tugas tepat waktu.”

BACA JUGA :  Jelaskan Instrumen-instrumen Kebijakan Moneter Apa Saja yang Digunakan

7. Perbandingan: Melihat Kemajuan

mpan balik yang efektif harus menyertakan perbandingan antara kinerja saat ini dengan kinerja sebelumnya atau standar yang telah ditetapkan. Ini membantu penerima umpan balik untuk melihat kemajuan mereka dari waktu ke waktu.

Contoh: Sebagai alternatif, hindari mengatakan “Kamu sudah bekerja lebih baik,” dan berikan umpan balik yang lebih spesifik seperti “Kamu telah meningkatkan akurasi laporanmu dari 80% menjadi 95% bulan ini. Teruslah berusaha untuk mencapai target 100% di bulan depan.”

Mengubah Umpan Balik Menjadi Senjata Ampuh

Dengan menerapkan tujuh kunci utama yang telah dibahas, Anda dapat mengubah umpan balik menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Umpan balik yang efektif dapat membantu:

  • Meningkatkan motivasi dan keterlibatan: Karyawan akan merasa lebih termotivasi dan terlibat dalam pekerjaan mereka ketika menerima umpan balik konstruktif dan positif.
  • Meningkatkan kinerja: Umpan balik yang tepat dapat membantu karyawan mengidentifikasi kekurangan mereka dan melakukan perbaikan.
  • Mengembangkan keterampilan: Umpan balik membantu karyawan untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam pekerjaan mereka.
  • Membangun hubungan: Umpan balik yang efektif memperkuat hubungan antara karyawan dan manajer mereka.
  • Menciptakan budaya belajar: Umpan balik membantu menciptakan budaya di mana karyawan terus-menerus berusaha untuk meningkatkan diri.

Dengan menerapkan tujuh syarat untuk umpan balik yang efektif, Anda membuka pintu menuju kinerja yang luar biasa bagi individu dan organisasi. Ingatlah bahwa umpan balik yang efektif bukan hanya sekadar memberikan informasi, tetapi juga membangun kepercayaan, meningkatkan motivasi, dan menciptakan budaya pembelajaran yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah menjelaskan secara rinci tujuh syarat yang diajukan oleh Kreitner & Kinicki (2001) untuk menciptakan umpan balik yang efektif. Syarat-syarat tersebut mencakup relevansi, kemudahan dipahami, deskriptif, dapat diverifikasi, tepat waktu, terbatas, dan komparatif. Setiap syarat tersebut memiliki peran penting dalam memastikan bahwa umpan balik yang diberikan tidak hanya informatif, tetapi juga mampu memotivasi penerima untuk melakukan perbaikan.

  1. Relevansi umpan balik dengan tujuan yang telah ditetapkan memastikan bahwa informasi yang disampaikan dapat langsung terkait dengan kinerja yang diharapkan.
  2. Kemudahan dipahami memastikan bahwa umpan balik disampaikan dengan bahasa yang jelas dan sederhana, sehingga penerima dapat dengan mudah memahami pesan yang ingin disampaikan.
  3. Deskriptif umpan balik memberikan fokus pada perilaku konkret yang diamati, bukan sekadar penilaian subjektif, sehingga penerima dapat lebih mudah mengidentifikasi area perbaikan.
  4. Dapat diverifikasi, dengan menyediakan bukti atau data yang mendukung pernyataan, memperkuat kepercayaan penerima umpan balik untuk menerima dan bertindak berdasarkan informasi yang diberikan.
  5. Tepat waktu, umpan balik yang diberikan sesegera mungkin setelah perilaku yang diamati terjadi akan lebih efektif dalam membantu penerima untuk memperbaiki kinerja mereka.
  6. Terbatas pada beberapa area kinerja yang spesifik, agar penerima umpan balik dapat lebih fokus dan efektif dalam melakukan perbaikan.
  7. Komparatif, dengan memberikan perbandingan antara kinerja saat ini dengan standar atau kinerja sebelumnya, dapat memberikan motivasi tambahan untuk meningkatkan kinerja.
BACA JUGA :  Apa yang Dimaksud Dengan Sensus? Buatlah Contohnya!

Penerapan ketujuh syarat ini dalam memberikan umpan balik akan membantu organisasi atau individu untuk belajar, berkembang, dan meningkatkan kualitas kinerja mereka secara signifikan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat mengoptimalkan efektivitas umpan balik sebagai alat penting dalam manajemen kinerja dan pengembangan profesional.

Dengan demikian, penting untuk terus meningkatkan praktik-praktik dalam memberikan umpan balik yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Kreitner & Kinicki. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas kinerja, tetapi juga membangun budaya organisasi yang proaktif dan adaptif terhadap perubahan.

Umpan Balik yang Efektif: FAQ

Bagaimana tujuh syarat yang diajukan oleh Kreitner & Kinicki (2001) dapat membantu dalam membuat umpan balik yang lebih efektif?

Syarat-syarat yang diajukan oleh Kreitner & Kinicki, seperti relevansi, kemudahan dipahami, dan komparatif, memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana umpan balik harus disampaikan untuk mencapai hasil yang maksimal.

Mengapa relevansi umpan balik begitu penting?

Relevansi umpan balik memastikan bahwa informasi yang disampaikan terkait langsung dengan tujuan atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga penerima umpan balik dapat dengan jelas melihat kinerja mereka dalam konteks yang tepat.

Apa yang dimaksud dengan umpan balik deskriptif?

Umpan balik deskriptif berfokus pada perilaku konkret yang diamati atau diukur, bukan sekadar penilaian subjektif atau umpan balik evaluatif, sehingga membantu penerima umpan balik untuk mengidentifikasi area perbaikan dengan lebih jelas.

Bagaimana cara memastikan umpan balik disampaikan secara tepat waktu?

Umpan balik sebaiknya disampaikan sesegera mungkin setelah perilaku yang diamati terjadi, untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan masih relevan dan dapat memberikan dampak yang signifikan.

Apakah umpan balik yang komparatif penting?

Ya, umpan balik yang komparatif memberikan perbandingan antara kinerja saat ini dengan standar atau kinerja sebelumnya, yang dapat memberikan motivasi tambahan untuk penerima umpan balik untuk meningkatkan kinerja mereka.

BACA JUGA :  Suatu Perencanaan Akan Selalu Dikaitkan dengan Suatu Pengelolaan atau Manajemen

Mengapa umpan balik harus terbatas pada beberapa area kinerja yang spesifik?

Umpan balik yang terbatas membantu penerima umpan balik untuk lebih fokus dalam melakukan perbaikan, daripada mencoba menangani semua masalah sekaligus, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai hasil yang lebih signifikan.

Bagaimana cara memastikan umpan balik dapat diverifikasi?

Umpan balik harus didukung dengan bukti atau data yang jelas dan dapat diverifikasi, untuk memberikan kepercayaan kepada penerima umpan balik bahwa pernyataan yang disampaikan didasarkan pada fakta yang nyata.

Apakah umpan balik yang sulit dipahami akan efektif?

Umpan balik sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan konkret, agar penerima umpan balik dapat dengan mudah memahami pesan yang ingin disampaikan, menghindari kebingungan atau interpretasi yang salah.

Bagaimana cara menangani umpan balik yang tidak relevan?

Umpan balik yang tidak relevan dengan tujuan atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya dapat mengurangi efektivitasnya. Penting untuk memastikan bahwa umpan balik disusun dengan mempertimbangkan konteks yang tepat.

Mengapa penting untuk mengikuti kerangka kerja Kreitner & Kinicki dalam memberikan umpan balik?

Kerangka kerja Kreitner & Kinicki memberikan panduan yang terbukti untuk menciptakan umpan balik yang efektif, membantu organisasi atau individu untuk belajar, berkembang, dan meningkatkan kualitas kinerja mereka secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *