Karya sastra peninggalan masa kesultanan Islam di Indonesia berupa kitab-kitab yang berisi masalah gaib, ramalan tentang hari baik atau buruk, dan makna atau simbol tertentu yang dihadapi manusia adalah …
Daftar Isi:
FOKUS kali ini akan membahas salah satu soal yang sering muncul dalam pembelajaran sejarah dan sastra, terutama yang berkaitan dengan peninggalan budaya masa kesultanan Islam di Indonesia. Artikel ini ditujukan bagi para pengajar, orang tua, dan siapa pun yang ingin memperkaya wawasan seputar karya sastra kuno.
Soal
Karya sastra peninggalan masa kesultanan Islam di Indonesia berupa kitab-kitab yang berisi masalah gaib, ramalan tentang hari baik atau buruk, dan makna atau simbol tertentu yang dihadapi manusia adalah …
A. Primbon
B. Babad
C. Suluk
D. Hikayat
Jawaban: C. Suluk
Pembahasan
Untuk memahami jawaban atas pertanyaan ini, mari kita telaah lebih dalam setiap pilihan yang disajikan dan mengapa suluk adalah jawaban yang paling tepat.
1. Primbon (Pilihan A)
Primbon adalah bentuk karya sastra tradisional yang berisi berbagai pengetahuan praktis dan ramalan. Dalam primbon, kita akan menemukan banyak panduan, seperti perhitungan hari baik dan buruk, ramalan jodoh, hingga waktu yang baik untuk melakukan aktivitas tertentu. Meskipun primbon mencakup unsur ramalan dan terkadang hal-hal gaib, karya ini lebih berfokus pada kebutuhan praktis dalam kehidupan sehari-hari, bukan pada aspek spiritual mendalam. Dengan demikian, primbon bukan jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini.
2. Babad (Pilihan B)
Babad merupakan karya sastra yang berbentuk sejarah, biasanya mengisahkan perjalanan kerajaan, peristiwa penting, dan tokoh-tokoh tertentu dalam sejarah. Babad ditulis dalam bentuk prosa naratif yang menyusun fakta atau peristiwa sejarah tanpa banyak membahas ramalan atau dunia gaib. Maka, meskipun babad memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, karya ini tidak sesuai dengan kriteria soal di atas.
3. Suluk (Pilihan C) – Jawaban yang Tepat
Suluk adalah pilihan yang paling tepat karena kitab-kitab suluk mengandung ajaran spiritual, filosofi hidup, dan simbolisme yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan hal-hal gaib. Suluk sering kali ditulis dalam bentuk puisi atau prosa dan penuh dengan simbol-simbol yang digunakan untuk mengajarkan konsep spiritual atau tasawuf. Karya ini tidak hanya menyampaikan pesan moral tetapi juga menjadi panduan bagi mereka yang ingin memperdalam pemahaman tentang hubungan manusia dengan Tuhan serta makna kehidupan yang lebih dalam.
Pada masa kesultanan Islam, suluk memiliki peran yang sangat penting sebagai media pengajaran ajaran tasawuf yang menekankan pencerahan batin dan penghayatan hidup beragama. Itulah sebabnya, suluk menjadi bagian dari tradisi budaya dan spiritual yang penting pada masa tersebut.
4. Hikayat (Pilihan D)
Hikayat adalah cerita atau kisah yang sering kali mengangkat tema kepahlawanan, petualangan, atau pelajaran moral. Karya ini biasanya berbentuk naratif dan menekankan unsur cerita dengan karakter dan alur yang kuat, tanpa keterkaitan langsung dengan ramalan atau simbol gaib yang mendalam. Meskipun hikayat mengandung nilai sastra yang kaya, ia tidak cocok dengan deskripsi yang disajikan dalam soal ini.
Kesimpulan
Dari keempat pilihan di atas, jawaban yang paling tepat adalah C. Suluk. Suluk sebagai karya sastra peninggalan masa kesultanan Islam di Indonesia berisi ajaran-ajaran spiritual, panduan hidup, serta simbol-simbol yang mendalam dan kadang-kadang mencakup ramalan serta makna gaib tertentu. Oleh karena itu, suluk sangat relevan dalam konteks budaya dan spiritual masyarakat pada masa kesultanan Islam di Indonesia.
Kata Kunci: karya sastra masa kesultanan Islam, suluk, primbon, babad, hikayat, peninggalan budaya
Suluk adalah karya sastra peninggalan masa kesultanan Islam di Indonesia yang berisi ajaran spiritual, filosofi hidup, dan simbol-simbol tertentu, termasuk ramalan dan makna gaib yang dihadapi manusia.