Kisah Nabi Saleh adalah salah satu cerita inspiratif dari zaman dahulu yang menyimpan banyak hikmah dan pelajaran. Diceritakan dalam Al-Qur’an, kisah ini mengisahkan perjuangan Nabi Saleh dalam membimbing kaumnya, Tsamud, menuju jalan kebenaran. Kisah ini sangat cocok untuk dibagikan kepada anak-anak, mengajarkan mereka tentang keteguhan iman, keberanian, dan kesabaran.
Daftar Isi
Kehidupan Makmur Kaum Tsamud
Kekayaan dan Kemegahan Kaum Tsamud
Dahulu kala, hidup sebuah kaum yang dikenal sebagai kaum Tsamud. Mereka tinggal di lembah-lembah yang subur dan memiliki kekayaan melimpah. Rumah-rumah mereka megah, dipahat langsung dari gunung-gunung batu yang tinggi. Mereka adalah keturunan dari Nabi Nuh dan dikenal dengan kemampuan luar biasa dalam arsitektur.
Keingkaran dan Penyembahan Berhala
Namun, di balik kemakmuran itu, kaum Tsamud lupa bersyukur kepada Allah dan malah menyembah berhala. Mereka membuat patung-patung seperti Wad, Jad, Had, Manat, dan Lata sebagai sesembahan. Nabi Saleh diutus oleh Allah untuk mengajak mereka meninggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah Allah Yang Maha Esa.
Nabi Saleh dan Dakwahnya
Seruan Kebenaran
Nabi Saleh adalah sosok yang bijaksana dan penuh kasih sayang. Dengan penuh kesabaran, ia mengajak kaum Tsamud untuk beribadah kepada Allah. Namun, kaum Tsamud menolak dengan tegas. “Kami tidak akan meninggalkan ajaran nenek moyang kami!” seru mereka. Bahkan, mereka menolak percaya kepada ajaran yang dibawa oleh Nabi Saleh.
Tantangan untuk Mukjizat
Meskipun hanya sedikit yang mengikutinya, Nabi Saleh tidak putus asa. Suatu hari, kaum Tsamud menantangnya untuk menunjukkan mukjizat sebagai bukti kenabiannya. Atas izin Allah, Nabi Saleh menunjukkan mukjizat berupa unta betina yang besar keluar dari celah bebatuan. Nabi Saleh berpesan kepada mereka, “Kalian jangan mengganggu unta itu dengan gangguan apa pun, atau kalian akan ditimpa azab.”
Mukjizat Unta Betina dan Keimanan
Kehadiran Unta Mukjizat
Unta betina tersebut hidup di tengah-tengah kaum Tsamud. Setiap dua hari sekali, unta itu datang ke sumber air untuk minum. Keberadaan unta ini menarik perhatian dan membuat sebagian dari kaum Tsamud mulai mempercayai kenabian Nabi Saleh. Pengikutnya semakin bertambah, dan banyak yang mulai mengakui ajarannya.
Kekhawatiran Para Pembesar
Namun, hal ini membuat para pembesar kaum Tsamud cemas. Mereka khawatir pengikut Nabi Saleh akan semakin bertambah. Dengan penuh kecemasan, mereka merencanakan untuk melenyapkan unta betina tersebut. “Tapi bagaimana jika kita celaka nantinya?” tanya salah satu pembesar. “Kita suruh orang lain untuk melakukannya,” jawab yang lain.
Baca juga: Kisah Nabi Saleh Lengkap dari Lahir sampai Wafat
Rencana Jahat dan Akhir yang Tragis
Konspirasi Pembunuhan Unta
Setelah berembuk, akhirnya terpilihlah Masda bin Mahraj dan Qudaf bin Salif untuk melaksanakan rencana jahat tersebut. Mereka dijanjikan imbalan besar jika berhasil membunuh unta mukjizat itu. Dengan tujuh kawan lainnya, mereka menunggu saat yang tepat.
Ketika unta tersebut keluar dari mata air, Masda memanah kakinya hingga tersungkur. Qudaf dan yang lain segera menyembelih unta itu hingga mati. Mereka bersorak gembira, “Kita berhasil membunuhnya!” Para pembesar Tsamud pun bersuka cita, berpikir bahwa ancaman telah berlalu.
Peringatan Nabi Saleh dan Azab yang Datang
Setelah unta itu dibunuh, kaum Tsamud menantang Nabi Saleh. “Hai, Saleh! Datangkanlah ancaman yang kau katakan kepada kami jika kau benar-benar orang yang diutus Allah,” ejek mereka. Nabi Saleh menjawab dengan tegas, “Aku sudah melarang kalian untuk tidak mengganggu unta itu. Tapi, mengapa kalian malah membunuhnya? Berbahagialah dalam tiga hari, dan setelah itu azab Allah akan datang pada kalian.”
Selama tenggat waktu tersebut, Nabi Saleh terus mengingatkan kaum Tsamud untuk bertaubat. Namun, mereka tetap menolak dan malah merencanakan untuk membunuh Nabi Saleh dan pengikutnya. Tetapi, Allah menggagalkan rencana jahat mereka.
Azab Allah Menimpa Kaum Tsamud
Datangnya Bencana yang Mengerikan
Pada hari ketiga, langit tiba-tiba gelap, angin bertiup kencang, dan petir menyambar-nyambar dengan suara menggelegar. Suasana menjadi mencekam, dan kaum kufur Tsamud bergetar ketakutan. Petir terus menyambar hingga tak satu pun yang tersisa. Istana-istana megah mereka runtuh, tidak mampu menyelamatkan mereka dari azab Allah.
Kesedihan Nabi Saleh
Nabi Saleh dan para pengikutnya selamat dari azab tersebut. Namun, Nabi Saleh bersedih melihat kaumnya yang hancur. Dengan penuh kepiluan, beliau berkata, “Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah Allah kepadamu. Aku telah menasihatimu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat.”
Pelajaran dari Kisah Nabi Saleh
Kisah Nabi Saleh mengajarkan banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil:
- Kesabaran dan Keteguhan Iman: Nabi Saleh menunjukkan bahwa keteguhan iman dan kesabaran dalam berdakwah adalah kunci dalam menghadapi ujian.
- Keberanian dalam Menghadapi Kesulitan: Meskipun ditentang, Nabi Saleh tetap berani menyuarakan kebenaran.
- Akibat Kesombongan dan Keingkaran: Kisah ini mengingatkan kita akan bahaya kesombongan dan keingkaran terhadap kebenaran.
- Keajaiban sebagai Bukti Kebenaran: Mukjizat unta betina adalah bukti bahwa Allah memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang beriman.
Kisah ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik, mengingatkan kita untuk selalu bersyukur dan beriman kepada Allah serta menghindari kesombongan. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan menjadi lebih baik.