Anime  

One Piece 1092: Pertarungan Sengit di Onigashima

One Piece adalah salah satu manga dan anime terpopuler di dunia, yang menceritakan petualangan Monkey D. Luffy dan krunya, Bajak Laut Topi Jerami, dalam mencari harta karun legendaris One Piece. Manga ini telah berjalan sejak tahun 1997 dan telah mencapai lebih dari 1000 bab, sementara anime-nya telah tayang sejak tahun 1999 dan telah menghasilkan lebih dari 900 episode.

Salah satu daya tarik utama dari One Piece adalah cerita yang seru, penuh aksi, humor, dan emosi, yang mengikuti perkembangan karakter-karakternya seiring dengan berbagai konflik dan tantangan yang mereka hadapi. Salah satu arc atau saga yang sedang berlangsung saat ini adalah arc Wano, yang merupakan salah satu arc terbesar dan terpenting dalam sejarah One Piece.

Arc Wano mengisahkan tentang upaya Luffy dan sekutu-sekutunya untuk menggulingkan Kaido, salah satu dari empat Kaisar Bajak Laut yang menguasai lautan New World, dan Shogun Orochi, penguasa tirani dari negeri Wano. Arc ini juga mengungkapkan banyak rahasia dan misteri tentang dunia One Piece, seperti asal-usul Klan Kozuki, kekuatan Buah Iblis Kaido, hubungan antara Kaido dan Big Mom (Kaisar Bajak Laut lainnya), dan identitas dari Joy Boy, tokoh misterius yang berhubungan dengan One Piece.

Bab terbaru dari manga One Piece, yaitu bab 1092, baru saja dirilis pada tanggal 3 Oktober 2021. Bab ini merupakan kelanjutan dari bab sebelumnya, yang menampilkan pertarungan sengit antara Luffy dan Yamato melawan Kaido di atap Onigashima, markas besar Kaido yang sedang terbang menuju ibu kota Wano. Bab ini juga menampilkan adegan-adegan menarik dari pertarungan lainnya di bawah atap, seperti Zoro dan Sanji melawan King dan Queen (komandan tertinggi Kaido), serta Momonosuke yang berusaha menghentikan Onigashima dari jatuh.

Berikut adalah ringkasan dan ulasan dari bab 1092 One Piece:

Pertarungan di Atap Onigashima

Bab ini dimulai dengan adegan Yamato yang berhasil memblokir serangan Kaido dengan menggunakan teknik Raimei Hakke (Delapan Serangan Petir), yang merupakan teknik andalan ayahnya. Yamato kemudian mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan Kaido menghancurkan Wano dengan Onigashima, dan bahwa ia akan melindungi negeri itu sebagai putra Oden.

Kaido tampak terkejut dengan perkataan Yamato, dan menyindir bahwa Yamato tidak tahu apa-apa tentang Oden. Kaido mengatakan bahwa Oden adalah seorang pria yang hebat, yang memiliki tekad untuk membuka perbatasan Wano dan menjelajahi dunia. Kaido juga mengatakan bahwa Oden adalah salah satu dari sedikit orang yang mengetahui rahasia dunia ini, termasuk tentang Laugh Tale (pulau terakhir di Grand Line tempat One Piece berada) dan Poneglyph (batu bertuliskan bahasa kuno yang berisi sejarah dunia).

Kaido kemudian bertanya kepada Yamato apakah ia tahu apa yang akan terjadi jika perbatasan Wano dibuka. Yamato menjawab bahwa ia tidak tahu, tapi ia percaya pada keinginan Oden. Yamato juga mengatakan bahwa ia tidak peduli dengan rahasia dunia ini, karena ia hanya ingin menjadi orang bebas seperti Oden.

Kaido lalu mengejek Yamato sebagai anak bodoh yang hanya meniru Oden tanpa alasan. Kaido mengatakan bahwa Yamato tidak akan pernah bisa menjadi Oden, karena ia tidak memiliki darah Oden. Kaido juga mengatakan bahwa Yamato adalah anaknya, yang harus mewarisi kekuatan dan ambisinya sebagai Kaisar Bajak Laut.

Yamato menolak untuk menjadi anak Kaido, dan menyatakan bahwa ia akan melawan ayahnya sampai mati. Yamato kemudian menggunakan teknik Narikabura (Gigi Singa), yang merupakan teknik yang sama dengan yang digunakan Kaido untuk menghancurkan gunung. Yamato menyerang Kaido dengan penuh kekuatan, tapi Kaido berhasil menghindarinya dan membalasnya dengan teknik Boro Breath (Nafas Borealis), yang merupakan serangan naga berbentuk api.

Luffy, yang sedang beristirahat di samping Yamato, terkejut melihat serangan Kaido. Luffy kemudian bangkit dan bergabung dengan Yamato untuk melawan Kaido. Luffy menggunakan teknik Gomu Gomu no Kong Gun (Meriam Raja Kong), yang merupakan salah satu teknik Gear Fourth-nya, untuk menyerang Kaido dari arah berlawanan dengan Yamato.

Baca Juga:  30 Anime Romance School Rating Tinggi, Judul Terbaik yang Wajib Ditonton

Serangan Luffy dan Yamato berhasil mengenai Kaido secara bersamaan, dan membuatnya terpental ke belakang. Kaido tampak kesal dengan serangan itu, dan mengatakan bahwa ia akan mengakhiri pertarungan ini sekarang. Kaido kemudian mengubah bentuknya menjadi naga berukuran raksasa, dan bersiap untuk menggunakan teknik terkuatnya.

Pertarungan di Bawah Atap Onigashima

Sementara itu, di bawah atap Onigashima, pertarungan antara Zoro dan Sanji melawan King dan Queen juga semakin sengit. Zoro, yang menggunakan pedang Enma (salah satu pedang Oden yang diberikan oleh Hiyori, putri Oden), berhasil memotong sayap King, yang merupakan salah satu anggota suku Langit Kuno (Ancient Sky People), yang memiliki kemampuan untuk terbang dan mengubah bentuk menjadi pteranodon.

Queen, yang merupakan salah satu anggota suku Pleiosaur (Pleiosaur People), yang memiliki kemampuan untuk mengubah bentuk menjadi brachiosaurus, mencoba menyerang Zoro dari belakang dengan menggunakan teknik Brachio Bomber (Bomber Brachio), yang merupakan serangan berbentuk ledakan. Namun, Sanji, yang menggunakan baju besi Raid Suit (Baju Serbu) dari keluarganya, Vinsmoke Family, berhasil menyelamatkan Zoro dan menahan serangan Queen.

Sanji kemudian menyerang Queen dengan menggunakan teknik Diable Jambe (Kaki Iblis), yang merupakan teknik andalannya yang membuat kakinya menjadi panas dan menyala. Sanji mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan Queen menyentuh teman-temannya, dan bahwa ia akan menghancurkan Queen dengan tendangan-tendangannya.

Queen tampak tidak terkesan dengan serangan Sanji, dan mengatakan bahwa Sanji adalah anak haram dari Judge, mantan pemimpin Vinsmoke Family dan ilmuwan gila yang menciptakan baju besi Raid Suit. Queen juga mengatakan bahwa ia adalah salah satu murid dari Vegapunk, ilmuwan terhebat di dunia, yang juga pernah bekerja sama dengan Judge.

Queen kemudian mengungkapkan bahwa ia memiliki sesuatu yang disebut Plague Bullets (Peluru Wabah), yang merupakan peluru-peluru khusus yang dibuat oleh Vegapunk, yang dapat menyebarkan virus mematikan kepada siapa pun yang tertembak. Queen mengatakan bahwa ia akan menggunakan Plague Bullets untuk membunuh semua orang di Onigashima, termasuk Sanji dan Zoro.

Sanji dan Zoro tampak terkejut dengan pengakuan Queen, dan bertanya-tanya apa maksudnya. Mereka kemudian melihat bahwa Queen telah menembakkan Plague Bullets ke arah mereka, dan juga ke arah para samurai sekutu mereka. Mereka berusaha menghindari peluru-peluru itu, tapi beberapa dari mereka berhasil mengenai beberapa samurai.

Para samurai yang tertembak Plague Bullets segera merasakan efeknya. Mereka merasakan tubuh mereka menjadi panas dan melepuh, dan mulai menularkan virus itu kepada orang-orang di sekitar mereka. Mereka juga merasakan kesakitan yang luar biasa, dan berteriak-teriak minta tolong.

Sanji dan Zoro melihat keadaan para samurai itu dengan prihatin, dan menyadari bahwa mereka harus segera menghentikan Queen sebelum virus itu menyebar lebih luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *