FOKUS TEKNOLOGI ANDROID – Rooting adalah proses untuk mendapatkan akses penuh ke sistem dan fitur yang ada di ponsel Android. Dengan rooting, Anda bisa membuka fitur-fitur yang sebelumnya terkunci, menghapus aplikasi bawaan, mengganti firmware, mengubah tampilan antarmuka, dan melakukan banyak hal lainnya sesuai keinginan Anda.
Namun, rooting juga memiliki risiko dan dampak negatif, seperti kehilangan garansi, kerusakan sistem, atau bahkan mati total. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dan mengikuti langkah-langkah yang tepat untuk melakukan rooting dengan aman dan mudah.
Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara root Android dengan menggunakan aplikasi root Android atau PC. Kami juga akan memberikan tips dan trik untuk meningkatkan performa dan keamanan ponsel Anda setelah rooting.
Daftar Isi
Apa yang Dibutuhkan untuk Root Android?
Sebelum Anda mulai rooting, ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan terlebih dahulu, yaitu:
- Ponsel Android yang ingin di-root. Pastikan ponsel Anda memiliki baterai minimal 50% dan tidak sedang dalam mode pengisian daya.
- Kabel USB untuk menghubungkan ponsel Anda dengan PC (jika menggunakan metode PC).
- Aplikasi root Android yang sesuai dengan jenis ponsel Anda. Ada banyak aplikasi root Android yang tersedia di internet, seperti KingRoot, FramaRoot, Root Genius, iRoot, dan lain-lain. Anda bisa mencari aplikasi root Android yang cocok untuk ponsel Anda di forum XDA1 atau Google Play Store2.
- Backup data penting yang ada di ponsel Anda. Rooting bisa menyebabkan hilangnya data atau pengaturan yang ada di ponsel Anda. Oleh karena itu, sebaiknya Anda membuat backup data penting seperti kontak, pesan, foto, video, dokumen, dan lain-lain sebelum melakukan rooting. Anda bisa menggunakan aplikasi backup seperti Titanium Backup, Google Drive, Dropbox, atau lain-lain.
- Aktifkan mode pengembang (developer mode) dan USB debugging pada ponsel Anda. Mode pengembang adalah fitur tersembunyi yang memungkinkan Anda mengakses opsi lanjutan pada ponsel Anda. USB debugging adalah fitur yang memungkinkan PC mengenali ponsel Anda saat terhubung dengan kabel USB. Untuk mengaktifkan mode pengembang dan USB debugging, ikuti langkah-langkah berikut:
- Buka menu Pengaturan (Settings) pada ponsel Anda.
- Gulir ke bawah dan ketuk Tentang Ponsel (About Phone).
- Cari nomor versi (build number) pada daftar informasi ponsel.
- Ketuk nomor versi tujuh kali sampai muncul pesan “Anda sekarang adalah pengembang” atau “Mode pengembang telah diaktifkan”.
- Kembali ke menu Pengaturan (Settings) dan cari opsi Pengembang (Developer) atau Opsi Pengembang (Developer Options).
- Buka opsi Pengembang (Developer) dan geser tombol untuk mengaktifkannya.
- Cari opsi Debugging USB (USB Debugging) dan centang kotaknya untuk mengaktifkannya.
Cara Root Android dengan Aplikasi Root Android
Salah satu cara root Android yang mudah dan cepat adalah dengan menggunakan aplikasi root Android. Aplikasi root Android adalah aplikasi yang bisa melakukan rooting dengan sekali klik saja tanpa perlu menggunakan PC. Namun, tidak semua aplikasi root Android bisa bekerja pada semua jenis ponsel. Oleh karena itu, Anda perlu mencari aplikasi root Android yang sesuai dengan jenis ponsel Anda.
Berikut ini adalah contoh cara root Android dengan menggunakan aplikasi root Android KingRoot2:
- Unduh dan instal aplikasi KingRoot di ponsel Anda. Pastikan Anda mengizinkan instalasi dari sumber tidak dikenal (unknown sources) pada pengaturan keamanan (security settings) ponsel Anda.
- Buka aplikasi KingRoot dan ketuk tombol “Mulai Root” (Start Root) atau “Coba Root” (Try Root).
- Tunggu proses rooting berjalan. Jangan mematikan atau mengganggu ponsel Anda selama proses rooting.
- Setelah proses rooting selesai, Anda akan melihat pesan “Root Berhasil” (Root Successful) atau “Root Selesai” (Root Done) pada layar ponsel Anda.
- Restart ponsel Anda dan pastikan aplikasi KingUser atau KingRoot sudah muncul di daftar aplikasi. Aplikasi ini berfungsi untuk mengelola akses root pada ponsel Anda.
Cara Root Android dengan PC
Cara root Android lainnya adalah dengan menggunakan PC. Cara ini biasanya lebih aman dan efektif daripada menggunakan aplikasi root Android, karena PC memiliki daya komputasi yang lebih besar dan bisa melakukan rooting dengan lebih stabil. Namun, cara ini juga membutuhkan kabel USB dan aplikasi root PC yang sesuai dengan jenis ponsel Anda.
Berikut ini adalah contoh cara root Android dengan menggunakan aplikasi root PC iRoot2:
- Unduh dan instal aplikasi iRoot di PC Anda. Pastikan PC Anda terhubung dengan internet.
- Hubungkan ponsel Anda dengan PC menggunakan kabel USB. Pastikan mode pengembang (developer mode) dan USB debugging sudah diaktifkan pada ponsel Anda.
- Buka aplikasi iRoot dan tunggu sampai PC Anda mengenali ponsel Anda. Jika diminta, izinkan akses USB debugging pada ponsel Anda.
- Ketika ponsel Anda terdeteksi, klik tombol “Root” pada aplikasi iRoot.
- Tunggu proses rooting berjalan. Jangan mematikan atau mengganggu ponsel atau PC Anda selama proses rooting.
- Setelah proses rooting selesai, Anda akan melihat pesan “Root Berhasil” (Root Successful) atau “Root Selesai” (Root Done) pada layar PC Anda.
- Lepaskan kabel USB dan restart ponsel Anda. Pastikan aplikasi SuperSU atau iRoot sudah muncul di daftar aplikasi. Aplikasi ini berfungsi untuk mengelola akses root pada ponsel Anda.
Tips dan Trik Setelah Root Android
Setelah berhasil melakukan rooting, Anda bisa menikmati fitur-fitur yang sebelumnya tidak bisa diakses pada ponsel Android Anda. Namun, Anda juga perlu berhati-hati dan menjaga keamanan dan performa ponsel Anda agar tetap optimal. Berikut ini adalah beberapa tips dan trik yang bisa Anda lakukan setelah root Android:
- Gunakan aplikasi SuperSU atau KingUser untuk mengatur akses root pada ponsel Anda. Aplikasi ini bisa memberi tahu Anda jika ada aplikasi yang meminta akses root dan memungkinkan Anda untuk mengizinkan atau menolaknya. Jangan sembarangan memberi akses root kepada aplikasi yang tidak terpercaya, karena bisa membahayakan data atau sistem ponsel Anda.
- Gunakan aplikasi Greenify untuk menghemat baterai dan mempercepat ponsel Anda. Aplikasi ini bisa membantu Anda untuk menghentikan aplikasi yang berjalan di latar belakang dan menguras baterai atau memori ponsel Anda. Dengan Greenify, Anda bisa membuat daftar aplikasi yang ingin dihentikan secara otomatis ketika tidak digunakan.
- Gunakan aplikasi Titanium Backup untuk membuat backup data dan aplikasi pada ponsel Anda. Aplikasi ini bisa membantu Anda untuk membuat backup data penting seperti kontak, pesan, foto, video, dokumen, dan lain-lain secara mudah dan cepat. Selain itu, Titanium Backup juga bisa membantu Anda untuk menghapus aplikasi bawaan (bloatware) yang tidak berguna dan membebaskan ruang penyimpanan ponsel Anda.
- Gunakan aplikasi Xposed Framework untuk memodifikasi tampilan dan fitur pada ponsel Anda. Aplikasi ini bisa membantu Anda untuk mengubah warna menu, font custom, konfigurasi fisik, animasi, dan banyak hal lainnya sesuai keinginan Anda tanpa perlu mengganti firmware atau custom ROM. Xposed Framework juga memiliki banyak modul yang bisa menambahkan fitur-fitur baru pada ponsel Anda.
- Gunakan aplikasi Flashify untuk melakukan flashing firmware atau custom ROM pada ponsel Anda. Aplikasi ini bisa membantu Anda untuk melakukan flashing tanpa perlu masuk ke mode recovery atau bootloader pada ponsel Anda. Flashing adalah proses untuk mengganti sistem pada ponsel Anda dengan yang baru.