Cara Modifikasi Power Amplifier 400 Watt Menjadi 1000 Watt untuk Lapangan

Power amplifier adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk menguatkan sinyal audio dari sumber suara seperti mixer, gitar, atau mikrofon. Power amplifier biasanya digunakan untuk menggerakkan speaker agar menghasilkan suara yang keras dan jernih.

Namun, tidak semua power amplifier memiliki daya output yang besar. Ada power amplifier yang hanya mampu mengeluarkan daya 400 watt, misalnya. Jika Anda ingin menggunakan power amplifier seperti ini untuk lapangan, tentu saja Anda akan merasa kurang puas dengan kualitas suaranya.

Bagaimana jika Anda ingin meningkatkan daya output power amplifier Anda menjadi 1000 watt? Apakah itu mungkin dilakukan? Jawabannya adalah ya, Anda bisa melakukan modifikasi power amplifier 400 watt menjadi 1000 watt untuk lapangan.

Modifikasi power amplifier 400 watt menjadi 1000 watt untuk lapangan bukanlah hal yang sulit. Anda hanya perlu menambahkan beberapa komponen dan mengubah sedikit rangkaian power amplifier Anda. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan suara yang lebih keras, bass yang lebih nendang, dan lemparan suara yang lebih jauh.

Namun, sebelum Anda melakukan modifikasi power amplifier 400 watt menjadi 1000 watt untuk lapangan, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yaitu:

  • Pastikan Anda memiliki pengetahuan dasar tentang elektronika dan rangkaian power amplifier.
  • Pastikan Anda memiliki alat-alat yang dibutuhkan untuk modifikasi, seperti solder, timah, obeng, tang, multimeter, dan sebagainya.
  • Pastikan Anda memilih komponen yang sesuai dengan spesifikasi power amplifier Anda, seperti trafo, transistor final, kapasitor, resistor, dan sebagainya.
  • Pastikan Anda melakukan modifikasi dengan hati-hati dan teliti agar tidak terjadi kesalahan atau kerusakan pada power amplifier Anda.

Jika Anda sudah mempersiapkan semua hal di atas, maka Anda siap untuk melakukan modifikasi power amplifier 400 watt menjadi 1000 watt untuk lapangan. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Langkah 1: Membuka Casing Power Amplifier

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membuka casing power amplifier Anda. Casing power amplifier biasanya terbuat dari besi atau alumunium yang dilapisi cat. Untuk membukanya, Anda perlu melepas beberapa baut yang ada di bagian atas, bawah, samping, dan belakang casing.

Setelah casing terbuka, Anda akan melihat rangkaian power amplifier di dalamnya. Rangkaian power amplifier terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:

  • Trafo: berfungsi untuk mengubah tegangan AC dari sumber listrik menjadi tegangan DC yang dibutuhkan oleh rangkaian.
  • Filter: berfungsi untuk menyaring arus DC agar lebih halus dan stabil.
  • Driver: berfungsi untuk menguatkan sinyal audio dari input sebelum dikirim ke transistor final.
  • Transistor final: berfungsi untuk menguatkan sinyal audio dari driver hingga mencapai daya output yang diinginkan.
  • Speaker protector: berfungsi untuk melindungi speaker dari lonjakan arus atau tegangan yang bisa merusaknya.

Langkah 2: Menambahkan Trafo Tambahan

Langkah kedua yang harus Anda lakukan adalah menambahkan trafo tambahan pada rangkaian power amplifier Anda. Trafo tambahan ini berfungsi untuk meningkatkan tegangan DC yang masuk ke transistor final. Dengan begitu, daya output power amplifier akan meningkat.

Trafo tambahan yang harus Anda gunakan adalah trafo CT (Center Tap) dengan spesifikasi sebagai berikut:

  • Daya: minimal 20 ampere
  • Tegangan primer: sesuai dengan tegangan listrik di rumah Anda (220 volt atau 110 volt)
  • Tegangan sekunder: sesuai dengan tegangan DC maksimal transistor final Anda
Baca Juga:  Cara Membuat Power Amplifier, Komponen, dan Biaya

Untuk mengetahui tegangan DC maksimal transistor final Anda, Anda bisa melihat datasheetnya di internet. Misalnya, jika transistor final Anda adalah Sanken 2SC2922, maka tegangan DC maksimalnya adalah 180 volt. Jadi, Anda bisa menggunakan trafo CT dengan tegangan sekunder 90-0-90 volt.

Untuk menambahkan trafo tambahan, Anda perlu menghubungkan kabel-kabelnya dengan cara sebagai berikut:

  • Hubungkan kabel primer trafo tambahan dengan saklar on/off dan sekring yang ada di power amplifier Anda.
  • Hubungkan kabel sekunder trafo tambahan dengan kabel sekunder trafo utama yang ada di power amplifier Anda. Pastikan polaritasnya sama, yaitu kabel positif dengan positif, dan kabel negatif dengan negatif.
  • Hubungkan kabel tengah (CT) trafo tambahan dengan ground power amplifier Anda.

Langkah 3: Mengganti Transistor Final

Langkah ketiga yang harus Anda lakukan adalah mengganti transistor final pada rangkaian power amplifier Anda. Transistor final adalah komponen yang paling berpengaruh terhadap daya output power amplifier. Jika Anda ingin meningkatkan daya output power amplifier Anda, Anda harus mengganti transistor final dengan yang lebih kuat.

Transistor final yang harus Anda gunakan adalah transistor final yang sesuai dengan spesifikasi trafo tambahan yang Anda gunakan. Transistor final harus memiliki daya, arus, dan tegangan yang lebih besar dari trafo tambahan. Selain itu, transistor final juga harus memiliki impedansi yang sesuai dengan speaker yang Anda gunakan.

Untuk mengetahui spesifikasi transistor final yang Anda butuhkan, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

  • Daya = Tegangan x Arus
  • Arus = Daya / Tegangan
  • Tegangan = Daya / Arus
  • Impedansi = Tegangan / Arus

Misalnya, jika Anda menggunakan trafo tambahan dengan daya 20 ampere dan tegangan sekunder 90-0-90 volt, maka spesifikasi transistor final yang Anda butuhkan adalah sebagai berikut:

  • Daya = 90 x 20 = 1800 watt
  • Arus = 1800 / 90 = 20 ampere
  • Tegangan = 1800 / 20 = 90 volt
  • Impedansi = 90 / 20 = 4,5 ohm

Jadi, Anda bisa menggunakan transistor final dengan daya minimal 1800 watt, arus minimal 20 ampere, tegangan minimal 90 volt, dan impedansi sekitar 4 ohm. Contoh transistor final yang bisa Anda gunakan adalah Toshiba 2SC5200.

Untuk mengganti transistor final, Anda perlu melakukan langkah-langkah berikut:

  • Lepaskan transistor final lama dari heatsink (pendingin) yang ada di power amplifier Anda. Biasanya, transistor final diikat dengan baut atau sekrup.
  • Pasang transistor final baru di heatsink yang sama. Pastikan arah kaki-kakinya sesuai dengan rangkaian power amplifier Anda.
  • Solder kaki-kaki transistor final baru dengan kabel-kabel yang ada di rangkaian power amplifier Anda. Pastikan solderan Anda rapi dan kuat agar tidak mudah lepas atau korslet.

Anda bisa melihat gambar penggantian transistor final di bawah ini

Langkah 4: Menambahkan Kapasitor Tambahan

Langkah keempat yang harus Anda lakukan adalah menambahkan kapasitor tambahan pada rangkaian power amplifier Anda. Kapasitor tambahan ini berfungsi untuk menyimpan dan melepaskan arus DC secara cepat dan stabil. Dengan begitu, power amplifier Anda akan lebih responsif dan tidak mudah drop saat dimainkan.

Kapasitor tambahan yang harus Anda gunakan adalah kapasitor elektrolit dengan spesifikasi sebagai berikut:

  • Kapasitansi: minimal 10.000 microfarad
  • Tegangan: sesuai dengan tegangan DC maksimal transistor final Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *