Cara Menonaktifkan Google AMP di WordPress tanpa Kehilangan SEO

Panduan SEO WordPress Terbaik untuk Pemula
WordPress

Bagi banyak pemilik situs web, Google AMP (Accelerated Mobile Pages) telah menjadi solusi andalan untuk meningkatkan kecepatan akses halaman di perangkat mobile dan memastikan pengalaman pengguna yang optimal. Namun, ada kalanya Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menonaktifkan AMP di situs WordPress Anda. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang cara menonaktifkan Google AMP di WordPress tanpa kehilangan SEO. Menonaktifkan AMP tidak harus berarti kehilangan lalu lintas atau ranking di mesin pencari. Dengan panduan yang tepat, Anda dapat menjaga performa SEO tetap optimal meskipun tanpa AMP.

Menggunakan AMP memang dapat membantu mempercepat waktu muat halaman, tetapi itu juga bisa membatasi desain dan fungsionalitas situs web Anda. Oleh karena itu, ada berbagai alasan mengapa Anda mungkin ingin menonaktifkan fitur ini. Beberapa kata kunci turunan yang relevan seperti cara menonaktifkan AMP WordPress, menghapus AMP di WordPress, dan tutorial menonaktifkan AMP akan kita bahas untuk memberikan panduan komprehensif bagi Anda yang ingin melakukan perubahan ini tanpa merusak kinerja SEO situs Anda.

Melalui artikel ini, Anda akan menemukan langkah-langkah praktis yang akan membantu Anda mengelola perubahan ini secara efektif, serta tips untuk mempertahankan optimasi SEO meskipun tanpa menggunakan AMP. Jadi, jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara menonaktifkan AMP tanpa kehilangan SEO, Anda berada di tempat yang tepat. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana cara menonaktifkan Google AMP di WordPress dengan tepat dan tetap mempertahankan kinerja situs Anda di mesin pencari.

Persiapan Awal

Backup Data Website Anda

Sebelum melakukan perubahan besar seperti menonaktifkan AMP, sangat penting untuk membuat cadangan (backup) dari semua data di situs WordPress Anda. Ini akan membantu Anda memulihkan situs ke kondisi sebelumnya jika terjadi kesalahan. Anda dapat menggunakan plugin backup seperti UpdraftPlus atau BackupBuddy untuk membuat backup data. Pastikan untuk menyimpan backup di lokasi yang aman, seperti cloud storage atau hard drive eksternal.

Memeriksa Penggunaan AMP Saat Ini

Untuk mengetahui halaman mana di situs Anda yang menggunakan AMP, Anda bisa menggunakan alat seperti Google Search Console atau plugin AMP Inspector. Dengan alat ini, Anda bisa melihat halaman mana saja yang diindeks sebagai halaman AMP dan memeriksa kinerjanya. Ini akan membantu Anda memahami dampak dari menonaktifkan AMP dan merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mempertahankan SEO.

Baca Juga:  Apa itu Otoritas Domain dan apakah itu memengaruhi Google?

Cara Menonaktifkan Plugin AMP di WordPress

Menonaktifkan AMP dari Plugin AMP for WP

Jika Anda menggunakan plugin AMP for WP, Anda dapat menonaktifkannya dengan langkah-langkah berikut:

  1. Masuk ke dashboard WordPress Anda.
  2. Pilih “Plugins” dari menu dan klik “Installed Plugins”.
  3. Cari plugin “AMP for WP” dan klik “Deactivate”.
  4. Setelah itu, Anda bisa menghapus plugin tersebut dengan mengklik “Delete”.

Pastikan untuk memeriksa pengaturan lain yang mungkin dipengaruhi oleh plugin ini untuk memastikan tidak ada konfigurasi yang perlu diperbarui.

Menonaktifkan AMP dari Plugin Official AMP for WordPress

Jika Anda menggunakan plugin resmi AMP for WordPress, berikut adalah cara untuk menonaktifkannya:

  1. Buka dashboard WordPress dan pergi ke “Plugins”.
  2. Temukan plugin “AMP” dan klik “Deactivate”.
  3. Setelah dinonaktifkan, Anda juga dapat menghapusnya dengan mengklik “Delete”.

Pastikan untuk memeriksa situs Anda setelah menonaktifkan plugin ini untuk memastikan semua halaman masih berfungsi dengan baik tanpa ada kesalahan.

Menghapus Kode AMP Secara Manual

Mengedit .htaccess untuk Menonaktifkan AMP

Untuk menonaktifkan AMP secara manual, Anda dapat mengedit file .htaccess di server web Anda. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Akses file .htaccess yang ada di direktori root situs WordPress Anda melalui FTP atau File Manager di cPanel.
  2. Tambahkan kode berikut untuk mengarahkan ulang halaman AMP ke halaman non-AMP:
    # Redirect AMP to Non-AMP
    RewriteEngine On
    RewriteCond %{REQUEST_URI} ^/(.*)\/amp [NC]
    RewriteRule ^(.*)/amp$ /$1 [R=301,L]
  3. Simpan perubahan dan pastikan tidak ada kesalahan pada file .htaccess Anda.

Mengedit Tema untuk Menghapus Integrasi AMP

Anda juga dapat mengedit file tema WordPress untuk menghapus kode yang terintegrasi dengan AMP. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka editor tema di dashboard WordPress Anda atau akses file tema melalui FTP.
  2. Cari file header.php atau functions.php di dalam folder tema aktif.
  3. Hapus atau komentari kode yang mengacu pada AMP seperti:
    add_filter('post_template', 'amp_template');
  4. Simpan perubahan dan periksa situs Anda untuk memastikan tidak ada elemen AMP yang tersisa.

Menyusun Ulang SEO Setelah Menonaktifkan AMP

Memastikan Redirect Halaman AMP ke Versi Non-AMP

Setelah menonaktifkan AMP, penting untuk memastikan bahwa semua halaman AMP Anda mengarahkan ke halaman non-AMP yang sesuai. Anda dapat menggunakan plugin seperti Redirection atau mengedit file .htaccess untuk mengarahkan lalu lintas dari halaman AMP ke halaman biasa. Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan plugin Redirection:

  1. Instal dan aktifkan plugin Redirection.
  2. Buka pengaturan plugin dan tambahkan redirect dari URL AMP ke URL non-AMP.
  3. Periksa kembali untuk memastikan semua redirect bekerja dengan baik dan tidak ada broken link.
Baca Juga:  Cara Memperbaiki Error ERR_CONNECTION_TIMED_OUT di WordPress

Mengevaluasi Kinerja SEO setelah Menonaktifkan AMP

Setelah Anda menonaktifkan AMP dan melakukan pengaturan ulang, evaluasi kinerja SEO situs Anda untuk memastikan tidak ada penurunan yang signifikan. Anda bisa menggunakan alat seperti Google Analytics, Google Search Console, dan alat SEO lainnya untuk mengevaluasi:

  • Perubahan lalu lintas organik.
  • Waktu muat halaman.
  • Bounce rate dan pageviews.

Jika Anda menemukan penurunan performa, pertimbangkan untuk melakukan optimasi lebih lanjut seperti meningkatkan kecepatan halaman dan memastikan konten tetap relevan dan berkualitas.

Alternatif Pengoptimalan Kecepatan Mobile Tanpa AMP

Menggunakan Plugin Caching

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kecepatan situs mobile tanpa menggunakan AMP adalah dengan menggunakan plugin caching seperti W3 Total Cache atau WP Super Cache. Plugin ini membantu menyimpan versi statis dari halaman web Anda sehingga dapat dimuat lebih cepat oleh pengguna. Pastikan untuk mengonfigurasi plugin ini dengan benar untuk mendapatkan hasil terbaik.

Mengoptimalkan Gambar dan Konten

Optimasi gambar dan konten sangat penting untuk memastikan halaman Anda dimuat dengan cepat di perangkat mobile. Anda bisa menggunakan alat seperti TinyPNG atau Smush untuk mengompresi gambar. Selain itu, pastikan untuk mengoptimalkan konten dengan menggunakan format teks yang ringan dan mengurangi penggunaan elemen multimedia yang berat.


Tips dan Trik Mengelola SEO Tanpa AMP

Menjaga Kecepatan Website Tanpa AMP

Optimasi Desain dan Konten Website

Untuk menjaga kecepatan website tanpa AMP, pastikan desain dan konten situs Anda dioptimalkan. Gunakan desain yang sederhana dan minimalkan penggunaan elemen yang memerlukan waktu lama untuk dimuat, seperti video dan animasi. Konten yang dioptimalkan juga penting, pastikan untuk menggunakan format teks yang ringan dan meminimalkan penggunaan gambar yang besar.

Pemanfaatan CDN (Content Delivery Network)

CDN, atau Content Delivery Network, adalah jaringan server yang tersebar di berbagai lokasi untuk mengirimkan konten situs web Anda lebih cepat kepada pengguna berdasarkan lokasi geografis mereka. Menggunakan CDN seperti Cloudflare atau Amazon CloudFront dapat meningkatkan kecepatan akses situs Anda, terutama untuk pengguna dari lokasi yang jauh dari server utama Anda.

Baca Juga:  Cara mengoptimalkan blog dengan Google Analytics

Memaksimalkan User Experience di Mobile

Desain Responsif untuk Semua Perangkat

Desain responsif adalah kunci untuk memberikan pengalaman pengguna yang baik di perangkat mobile. Pastikan bahwa situs Anda menggunakan tema atau framework yang responsif sehingga dapat menyesuaikan tampilan dengan berbagai ukuran layar. Ini tidak hanya membantu SEO tetapi juga meningkatkan keterlibatan pengguna.

Menggunakan AMP Alternatif: PWA (Progressive Web App)

PWA, atau Progressive Web App, adalah teknologi yang memungkinkan situs web berfungsi seperti aplikasi mobile, dengan fitur seperti notifikasi push dan akses offline. PWA dapat menjadi alternatif yang lebih fleksibel dibandingkan AMP, karena tidak membatasi desain dan fungsi situs Anda. Anda bisa menggunakan plugin seperti Super Progressive Web Apps untuk mengintegrasikan PWA di WordPress.


Rangkuman Proses Menonaktifkan AMP

Keuntungan dan Kerugian Menonaktifkan AMP

Menonaktifkan AMP memiliki beberapa keuntungan, seperti peningkatan fleksibilitas dalam desain dan fungsionalitas situs. Namun, ada juga kerugian seperti potensi penurunan kecepatan halaman di perangkat mobile dan perubahan dalam kinerja SEO. Penting untuk mempertimbangkan baik keuntungan maupun kerugian ini sebelum memutuskan untuk menonaktifkan AMP.

Rekomendasi untuk Mengelola SEO Tanpa AMP

Praktik Terbaik untuk SEO di Mobile

Untuk menjaga SEO tetap optimal tanpa menggunakan AMP, fokuslah pada pengoptimalan kecepatan halaman, desain responsif, dan konten berkualitas tinggi. Gunakan alat seperti Google PageSpeed Insights untuk memantau dan meningkatkan kecepatan halaman Anda. Selain itu, pastikan untuk terus memperbarui konten Anda agar tetap relevan dan bermanfaat bagi pengguna.


Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menonaktifkan Google AMP di WordPress tanpa harus kehilangan performa SEO yang telah Anda bangun. Pastikan untuk selalu melakukan evaluasi dan optimasi berkelanjutan untuk menjaga kualitas dan kinerja situs web Anda di mesin pencari.


Artikel ini mencakup semua aspek penting untuk menonaktifkan AMP di WordPress tanpa mengorbankan SEO dan memberikan solusi serta tips untuk menjaga kinerja situs tetap optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *