Dalam dunia desain grafis, Adobe Photoshop sudah seperti “raja tanpa tandingan”. Hampir semua desainer profesional mengenalnya—mulai dari pengeditan foto, manipulasi gambar, hingga pembuatan layout iklan. Software ini sudah puluhan tahun menjadi standar industri kreatif di seluruh dunia.
Tapi… seiring waktu, muncul satu kenyataan yang tidak bisa diabaikan: tidak semua orang mampu membeli lisensi Photoshop. Bagi pelajar, desainer pemula, atau pelaku UMKM yang baru mulai belajar desain, biaya langganan Photoshop bisa terasa cukup berat.
- GIMP – Alternatif Open Source Terbaik untuk Photoshop
- 1. Kenapa GIMP Layak Disebut “Photoshop-nya Dunia Open Source”
- 2. Fitur Unggulan GIMP yang Wajib Kamu Coba
- 3. Kelebihan GIMP untuk Desainer Pemula
- 4. Kekurangan GIMP (dan Cara Mengatasinya)
- 5. Kesimpulan Singkat: Gratis, Kuat, dan Terus Berkembang
- Photopea – Aplikasi Mirip Photoshop PC Gratis Langsung di Browser
- 1. Pengalaman “Seperti Photoshop” Tanpa Instalasi
- 2. Fitur Utama Photopea yang Bikin Kagum
- 3. Keunggulan Photopea untuk Desainer Pemula
- 4. Kekurangan Photopea yang Perlu Diketahui
- 5. Kesimpulan: Photoshop Mini di Browser
- Krita – Software Alternatif Selain Photoshop yang Cocok untuk Ilustrasi dan Digital Painting
- 1. Dirancang oleh Seniman untuk Seniman
- 2. Fitur Unggulan Krita yang Wajib Kamu Tahu
- 3. Kenapa Krita Cocok untuk Pemula (dan Profesional Sekaligus)
- 4. Kekurangan Krita yang Perlu Diperhatikan
- 5. Kesimpulan: Kanvas Digital Gratis dengan Kualitas Studio
- Canva – Aplikasi Desain Grafis Gratis Paling Ramah Pemula di HP & PC
- 1. Desain Instan di HP dan PC
- 2. Fitur Canva yang Bikin Pemula Jadi Cepat Mahir
- 3. Keunggulan Canva Dibanding Photoshop untuk Pemula
- 4. Aplikasi Desain Grafis di HP yang Serbaguna
- 5. Kelemahan Canva yang Perlu Diketahui
- 6. Kesimpulan: Solusi Desain Cepat, Simple, dan Efisien
- Fotor – Aplikasi Online yang Cocok untuk Editing Cepat dan Konten Sosial Media
- 1. Fotor, Si Cepat untuk Desainer Modern
- 2. Fitur Unggulan Fotor yang Layak Dicoba
- 3. Kenapa Fotor Disukai Desainer Pemula
- 4. Kelemahan Fotor yang Perlu Diperhatikan
- 5. Kesimpulan: Solusi Cepat untuk Desain dan Editing Modern
- Luminar AI – Alternatif Cerdas dengan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Editing Foto Profesional
- 1. Konsep Luminar AI: Editing Foto Otomatis Berbasis Kecerdasan Buatan
- 2. Fitur Unggulan Luminar AI yang Wajib Kamu Coba
- 3. Keunggulan Luminar AI Dibanding Photoshop
- 4. Siapa yang Cocok Pakai Luminar AI
- 5. Kekurangan Luminar AI
- 6. Kesimpulan: Editing Foto Pintar, Cepat, dan Estetik
- Perbandingan & Rekomendasi Software Desain Grafis Terbaik untuk Pemula
- 1. Tabel Perbandingan Software Alternatif Photoshop
- 2. Rekomendasi Berdasarkan Kebutuhan Pengguna
- 3. Bagaimana Cara Memilih Software yang Tepat?
- 4. Kombinasi Ideal untuk Desainer Pemula
- 5. Kesimpulan: Semua Bisa Desain Tanpa Photoshop
- FAQ (Pertanyaan Umum Tentang Software Alternatif Selain Photoshop)
- 1. Apa saja software yang bisa menggantikan Photoshop untuk desain grafis?
- 2. Apakah ada aplikasi desain gratis yang setara dengan Photoshop?
- 3. Aplikasi mana yang paling cocok untuk pelajar atau pemula?
- 4. Bagaimana cara membuat desain grafis tanpa Photoshop?
- 5. Apakah Luminar AI bisa menggantikan Photoshop sepenuhnya?
- 6. Apakah software alternatif seperti GIMP dan Krita bisa digunakan untuk pekerjaan profesional?
- 7. Apakah semua software alternatif ini legal digunakan?
- 8. Software mana yang paling ringan untuk laptop spek rendah?
- Penutup: Dunia Desain Grafis Tidak Lagi Terbatas pada Photoshop
Selain itu, Photoshop juga menuntut spesifikasi komputer yang tinggi. Laptop atau PC dengan RAM terbatas sering kali kesulitan menjalankannya dengan lancar. Hasilnya, banyak kreator muda akhirnya mencari jalan alternatif — software lain yang lebih ringan, gratis, tapi tetap powerful untuk membuat karya visual berkualitas.
Kabar baiknya, kini ada banyak software alternatif selain Photoshop untuk desain grafis pemula yang hadir dengan fitur-fitur canggih tanpa harus merogoh kocek dalam. Beberapa di antaranya bahkan open source, berbasis AI, atau bisa dijalankan langsung di browser tanpa instalasi.
Lewat artikel ini, kita akan mengulas secara lengkap berbagai aplikasi desain grafis di HP maupun PC yang bisa kamu coba. Mulai dari yang paling mirip Photoshop seperti GIMP dan Photopea, hingga aplikasi kreatif seperti Canva, Krita, dan Fotor.
Baca juga: Perbedaan Adobe Illustrator vs Adobe Photoshop
Tujuannya sederhana: membantu kamu menemukan alat terbaik untuk belajar desain grafis, sesuai kebutuhan, kemampuan perangkat, dan gaya kreatifmu sendiri.
Karena pada akhirnya, kreativitas bukan ditentukan oleh software mahal — tapi oleh ide dan semangat untuk berkarya.
GIMP – Alternatif Open Source Terbaik untuk Photoshop
Kalau ada satu software yang paling sering disebut sebagai pengganti Photoshop gratis, jawabannya hampir pasti GIMP — singkatan dari GNU Image Manipulation Program.
Selama lebih dari dua dekade, GIMP sudah jadi andalan banyak fotografer, desainer grafis, hingga ilustrator digital di seluruh dunia. Software ini dikembangkan oleh komunitas open source global, dan bisa kamu gunakan tanpa biaya lisensi sepeser pun.
1. Kenapa GIMP Layak Disebut “Photoshop-nya Dunia Open Source”
GIMP bukan sekadar software edit foto biasa. Ia memiliki struktur layer, filter, dan toolset yang sangat mirip dengan Photoshop. Pengguna lama Photoshop bahkan sering bilang bahwa berpindah ke GIMP hanya butuh sedikit adaptasi.
Fitur-fitur utamanya mencakup:
- Layer dan mask editing, seperti di Photoshop.
- Healing, clone, dan dodge tools untuk retouch foto.
- Color correction & adjustment yang presisi.
- Custom brushes dan plugin eksternal untuk memperluas kemampuan.
- Compatibility file PSD, sehingga kamu bisa membuka dan mengedit file Photoshop langsung di GIMP.
Yang membuatnya luar biasa, semua fitur itu hadir secara gratis dan legal, tanpa subscription atau watermark.
2. Fitur Unggulan GIMP yang Wajib Kamu Coba
Selain alat dasar pengeditan gambar, GIMP punya banyak fitur canggih yang kadang justru lebih fleksibel dibanding Photoshop, seperti:
- Plugin Eksternal (Add-ons):
GIMP mendukung ribuan plugin buatan komunitas — mulai dari efek filter hingga automasi pengolahan gambar. Ada juga plugin “Resynthesizer” yang berfungsi seperti Content Aware Fill di Photoshop. - Script-Fu & Python-Fu:
Buat kamu yang suka ngulik, GIMP bisa diotomatisasi dengan script berbasis Python. Artinya, kamu bisa bikin workflow kustom untuk mempercepat pekerjaan desain. - Custom Interface:
Tampilan GIMP bisa disesuaikan total: warna tema, posisi toolbar, bahkan layout jendela — bikin nyaman untuk gaya kerja masing-masing desainer. - Multi-platform Support:
GIMP bisa dijalankan di Windows, macOS, dan Linux tanpa perbedaan fitur signifikan. Ini jarang ditemukan di software desain lainnya.
3. Kelebihan GIMP untuk Desainer Pemula
Untuk pelajar dan desainer baru, GIMP sangat ideal karena:
- Tidak perlu lisensi atau aktivasi — cukup unduh dan pakai.
- Banyak tutorial gratis di YouTube dan komunitas desain.
- Fitur lengkap tanpa batasan versi “trial”.
- Bisa dijalankan di laptop spesifikasi menengah.
Selain itu, komunitas GIMP Indonesia juga cukup aktif di forum dan media sosial, jadi kalau kamu butuh bantuan teknis, banyak orang siap membantu.
4. Kekurangan GIMP (dan Cara Mengatasinya)
Tentu, tidak ada software yang sempurna. Beberapa hal yang sering dikeluhkan pengguna GIMP antara lain:
- UI terasa kurang modern dibanding Photoshop.
- Tidak semua plugin Photoshop bisa dijalankan langsung.
- Beberapa shortcut berbeda dengan Adobe, sehingga butuh waktu adaptasi.
Tapi hal-hal ini bisa diakali. Kamu bisa menginstal theme pack “Photoshop-like GIMP” agar tampilannya mirip Photoshop, atau mengubah shortcut-nya di pengaturan agar sesuai kebiasaan Adobe.
5. Kesimpulan Singkat: Gratis, Kuat, dan Terus Berkembang
Jika kamu sedang mencari aplikasi desain grafis untuk PC yang gratis, powerful, dan fleksibel, maka GIMP adalah pilihan terbaik.
Dengan dukungan komunitas yang luas dan pembaruan rutin, GIMP bukan hanya alternatif sementara — tapi bisa menjadi alat utama untuk berkarya profesional tanpa biaya lisensi mahal.
“GIMP membuktikan bahwa kreativitas tidak harus datang dari software berbayar.”
Baca juga: Trik dan fitur Rahasia Desain Photoshop Keren
Photopea – Aplikasi Mirip Photoshop PC Gratis Langsung di Browser
Bayangin kalau kamu bisa pakai Photoshop tanpa harus install apa pun, tanpa login Adobe, dan tanpa bayar.
Itulah yang dilakukan oleh Photopea — sebuah web-based editor yang tampilannya nyaris identik dengan Photoshop, lengkap dengan panel layer, toolbar, dan workspace yang sudah familiar.
Photopea bisa dijalankan langsung di browser seperti Chrome, Edge, atau Firefox, dan mendukung hampir semua format gambar profesional.
Cukup buka situsnya di photopea.com, kamu langsung bisa mulai mengedit foto, membuat desain poster, atau bahkan membuka file PSD dari klien — tanpa perlu aplikasi tambahan.
1. Pengalaman “Seperti Photoshop” Tanpa Instalasi
Photopea sengaja dirancang agar pengguna Photoshop merasa langsung nyaman. Layout-nya sangat mirip:
- Di sisi kiri ada toolbar utama (move, brush, pen, clone, crop, dan lain-lain).
- Di kanan ada panel layer, channel, dan history.
- Di bagian atas terdapat menu filter, select, dan image adjustment.
Semua itu membuat Photopea jadi solusi instan buat kamu yang ingin:
- Edit foto ringan di laptop sekolah atau warnet.
- Buka file PSD tanpa Photoshop.
- Desain cepat untuk konten media sosial.
Menariknya, semua itu bisa dilakukan langsung di browser, bahkan bisa disimpan offline lewat cache jika koneksi internet sempat terputus.
2. Fitur Utama Photopea yang Bikin Kagum
Jangan remehkan ukurannya yang ringan. Photopea punya segudang fitur yang bisa menandingi software desktop:
- Dukungan Multi-format:
Bisa membuka dan menyimpan file dalam format PSD, XCF (GIMP), Sketch, XD, AI, SVG, dan PDF. - Layer, Mask, dan Blending Mode:
Semua fitur dasar Photoshop seperti layer blending, mask, adjustment, dan smart object bisa digunakan penuh. - Filter dan Efek Cepat:
Termasuk Gaussian Blur, Drop Shadow, Outer Glow, dan Liquify. - Text Tool & Font Integration:
Bisa menggunakan font dari sistem komputer atau font online via Google Fonts. - Export Cepat:
Simpan hasil desain ke PNG, JPG, GIF, atau PSD hanya dengan beberapa klik.
3. Keunggulan Photopea untuk Desainer Pemula
Kenapa Photopea sangat direkomendasikan buat pemula?
- Gratis dan tanpa registrasi.
Cukup buka situsnya, langsung bisa pakai. - Ringan dan universal.
Jalan di semua OS — Windows, macOS, Linux, bahkan Chromebook. - Mirip Photoshop.
Buat kamu yang belajar desain di sekolah tapi belum bisa beli lisensi Adobe, Photopea bisa jadi “alat latihan” paling realistis. - Tidak butuh spesifikasi tinggi.
Laptop dengan RAM 2 GB pun masih sanggup menjalankannya.
Selain itu, Photopea juga punya fitur “Auto Save to Browser”, jadi kalau browser kamu tertutup, desainnya bisa dipulihkan lagi saat dibuka ulang. Fitur simpel tapi sangat berguna buat pelajar yang sering lupa menyimpan 😅.
4. Kekurangan Photopea yang Perlu Diketahui
Meski luar biasa, Photopea tetap punya beberapa batasan:
- Karena berbasis web, performanya tergantung pada koneksi internet dan kecepatan browser.
- Beberapa fitur canggih seperti “Neural Filters” di Photoshop belum tersedia.
- Ada iklan kecil di sisi kanan (bisa dihilangkan kalau upgrade ke versi premium, tapi versi gratis sudah sangat memadai).
5. Kesimpulan: Photoshop Mini di Browser
Photopea membuktikan bahwa desain profesional bisa dilakukan dari mana saja — bahkan tanpa menginstal software.
Buat pelajar, kreator konten, atau desainer pemula yang sering berpindah perangkat, Photopea adalah solusi praktis, ringan, dan efisien.
“Photopea adalah Photoshop versi hemat, tapi fungsinya bukan versi ringan.”
Baca juga: 30 Tutorial Adobe Photoshop yang Menakjubkan untuk Pemula
Krita – Software Alternatif Selain Photoshop yang Cocok untuk Ilustrasi dan Digital Painting
Kalau kamu lebih sering menggambar digital, melukis karakter, atau membuat komik, maka Krita adalah salah satu software desain grafis gratis terbaik yang wajib kamu coba.
Krita dikembangkan oleh komunitas seniman open-source dan sudah dikenal luas di kalangan digital artist profesional — bahkan banyak animator 2D yang menggunakannya untuk produksi nyata.
Yang bikin keren, Krita sepenuhnya gratis dan tanpa batasan fitur. Nggak ada watermark, nggak ada trial — kamu bisa pakai semua fiturnya sepuasnya.
1. Dirancang oleh Seniman untuk Seniman
Krita bukan sekadar editor gambar; ia dibuat khusus untuk menggambar dan melukis digital.
Interface-nya bisa disesuaikan total sesuai kebutuhan kamu. Misalnya:
- Menyembunyikan panel yang nggak penting untuk fokus ke kanvas.
- Menyimpan preset kuas favorit.
- Menyesuaikan workspace untuk sketsa, mewarnai, atau rendering.
Tampilannya memang mirip Photoshop, tapi nuansa dan workflow-nya lebih fokus pada seni lukis digital, bukan manipulasi foto.
Buat kamu yang terbiasa corat-coret manual di buku gambar, Krita bakal terasa seperti kanvas digital yang nyata.
2. Fitur Unggulan Krita yang Wajib Kamu Tahu
Berikut beberapa fitur profesional yang bikin Krita disukai banyak kreator digital:
- Brush Engine Super Lengkap:
Lebih dari 100 jenis kuas digital, dari kuas tinta, pastel, airbrush, hingga tekstur realistis.
Kamu juga bisa bikin kuas sendiri dan menyimpannya sebagai preset. - Stabilizer dan Assist Tool:
Bikin garis lebih halus dan stabil — sangat berguna buat ilustrator pemula yang belum terbiasa menggambar di layar. - Layer & Mask Seperti Photoshop:
Mendukung layer blending, transparency mask, filter mask, dan bahkan vector layer. - Color Management Profesional:
Krita punya color picker, color wheel, dan mode warna yang mendukung CMYK & HDR — jarang banget ditemukan di software gratis. - Onion Skin Animation:
Fitur keren buat animator 2D: bisa melihat bayangan frame sebelumnya, jadi kamu bisa menggambar gerakan halus dan realistis.
3. Kenapa Krita Cocok untuk Pemula (dan Profesional Sekaligus)
- Gratis 100% tanpa embel-embel trial.
Semua fiturnya langsung aktif setelah diunduh. - Mendukung pen tablet seperti Wacom atau XP-Pen.
Tekanan kuas dan responsnya sangat natural. - Interface fleksibel dan ringan.
Bisa dijalankan di laptop menengah tanpa nge-lag. - Ada komunitas global dan tutorial resmi.
Kamu bisa belajar langsung dari seniman digital lain lewat forum, YouTube, atau situs resmi Krita.
Banyak seniman profesional yang awalnya belajar digital art dari Krita, lalu tetap menggunakannya meski sudah punya akses ke software premium.
4. Kekurangan Krita yang Perlu Diperhatikan
Meski powerful, Krita bukan tanpa batasan:
- Tidak sekuat Photoshop untuk foto editing atau desain grafis berbasis teks.
- Tidak ada versi mobile (khusus PC dan tablet grafis).
- Beberapa efek lanjutan (seperti 3D texturing atau AI filter) belum tersedia.
Namun, buat kamu yang fokus pada melukis digital, ilustrasi, dan komik, kekurangan ini hampir tidak terasa.
5. Kesimpulan: Kanvas Digital Gratis dengan Kualitas Studio
Krita adalah bukti bahwa software gratis pun bisa sekelas profesional.
Bahkan banyak seniman yang memilih Krita bukan karena gratisnya, tapi karena fiturnya lebih alami dan responsif untuk menggambar digital.
“Kalau Photoshop itu alat serbaguna, Krita adalah kuas digital bagi para seniman modern.”
Baca juga: Pengertian Vector dan Bitmap dalam Desain Grafis
Canva – Aplikasi Desain Grafis Gratis Paling Ramah Pemula di HP & PC
Kalau kamu baru mulai belajar desain grafis, mungkin nama Canva sudah sering kamu dengar.
Canva bisa dibilang adalah “gerbang pertama” bagi banyak orang yang ingin membuat desain profesional tanpa harus memahami teknik desain yang kompleks.
Dengan tampilan yang sederhana dan ribuan template siap pakai, Canva memungkinkan siapa pun — bahkan tanpa pengalaman desain — untuk membuat poster, pamflet, kartu ucapan, hingga konten media sosial dengan hasil yang terlihat profesional.
1. Desain Instan di HP dan PC
Salah satu keunggulan Canva adalah fleksibilitasnya.
Kamu bisa menggunakannya di browser PC/laptop atau aplikasi mobile Android dan iOS.
Semua desain tersimpan otomatis di cloud, jadi bisa dilanjutkan kapan pun dan di mana pun.
Cocok banget buat:
- Pelajar yang perlu bikin tugas desain atau presentasi.
- UMKM yang pengen bikin konten promosi Instagram.
- Freelancer yang butuh desain cepat untuk klien.
Kamu bahkan bisa mulai mendesain di HP saat di bus, lalu lanjutkan di laptop di rumah — tanpa kehilangan progres.
2. Fitur Canva yang Bikin Pemula Jadi Cepat Mahir
Meski terkesan simpel, Canva punya banyak fitur yang bikin desain jadi cepat, rapi, dan tetap kreatif:
- Ribuan Template Gratis:
Dari desain poster, infografik, kartu nama, hingga resume, semua bisa kamu edit sesuai kebutuhan. - Drag and Drop Editor:
Nggak perlu hapal shortcut atau tool rumit — tinggal seret elemen ke kanvas dan atur sesuai selera. - Perpustakaan Elemen Desain:
Tersedia ikon, foto, font, dan ilustrasi dalam jumlah ribuan. Sebagian besar bisa digunakan gratis. - Kolaborasi Real-time:
Kamu bisa mengundang teman atau rekan tim untuk mengedit desain bersama. - Export Multi-format:
Simpan hasil desain ke PNG, JPG, PDF, atau MP4 untuk konten video.
3. Keunggulan Canva Dibanding Photoshop untuk Pemula
| Aspek | Canva | Photoshop |
|---|---|---|
| Harga | Gratis (dengan opsi Pro) | Berbayar (lisensi Adobe) |
| Platform | Bisa di HP & browser | Hanya desktop |
| Kebutuhan belajar | Sangat mudah | Cukup rumit untuk pemula |
| Template siap pakai | Ribuan | Tidak tersedia |
| Kolaborasi tim | Ada | Tidak langsung |
Canva bukan pengganti Photoshop 100%, tapi jadi alternatif paling ideal bagi pemula yang ingin fokus pada hasil desain, bukan teknisnya.
4. Aplikasi Desain Grafis di HP yang Serbaguna
Buat kamu yang sering desain lewat HP, Canva versi mobile adalah penyelamat.
Kamu bisa:
- Edit foto dengan filter dan efek.
- Tambah teks dan elemen dekoratif.
- Sesuaikan ukuran otomatis untuk Instagram, TikTok, atau YouTube Thumbnail.
Dan yang paling keren — fitur AI Canva seperti Magic Eraser dan Text to Image memungkinkan kamu membuat desain otomatis hanya dari perintah teks.
Misalnya: ketik “buat poster kafe estetik warna cokelat pastel,” dan Canva langsung menghasilkan desainnya.
5. Kelemahan Canva yang Perlu Diketahui
Walaupun sangat praktis, Canva juga punya keterbatasan:
- Template populer sering digunakan banyak orang (jadi desain bisa terlihat “mirip”).
- Beberapa fitur canggih dan elemen premium hanya tersedia di versi Canva Pro.
- Tidak sefleksibel Photoshop dalam photo retouching atau image manipulation.
Tapi untuk kebutuhan desain cepat dan hasil profesional, versi gratis Canva sudah lebih dari cukup.
6. Kesimpulan: Solusi Desain Cepat, Simple, dan Efisien
Canva adalah software alternatif selain Photoshop yang paling ramah pemula.
Dengan kombinasi template, antarmuka intuitif, dan dukungan lintas platform, Canva membantu siapa pun menghasilkan desain berkualitas tanpa harus jadi ahli desain dulu.
“Kalau Photoshop itu ruang kerja desainer profesional, Canva adalah jalan cepat menuju hasil keren dalam hitungan menit.”
Fotor – Aplikasi Online yang Cocok untuk Editing Cepat dan Konten Sosial Media
Kalau kamu butuh alat desain cepat dan praktis buat mempercantik foto, bikin banner, atau mengedit konten promosi media sosial, maka Fotor adalah salah satu pilihan terbaik.
Software ini bisa diakses langsung lewat browser atau diunduh sebagai aplikasi untuk PC dan HP.
Fotor dikenal dengan antarmuka yang sederhana, hasil profesional, dan adanya fitur berbasis AI (Artificial Intelligence) yang mempercepat proses editing.
Dengan kata lain, kamu bisa bikin foto yang estetik dan menarik hanya dalam beberapa klik saja.
1. Fotor, Si Cepat untuk Desainer Modern
Sama seperti Photopea, Fotor juga berbasis web. Tapi fokus utamanya bukan pada desain kompleks — melainkan peningkatan kualitas foto dan pembuatan konten visual cepat.
Kamu bisa mengaksesnya di fotor.com tanpa perlu registrasi rumit.
Setelah terbuka, kamu tinggal unggah foto, lalu mulai mengedit dengan fitur otomatis seperti:
- Auto Enhance untuk memperbaiki pencahayaan dan warna.
- AI Background Remover untuk menghapus latar belakang dengan sekali klik.
- AI Retouch untuk memoles wajah, memperhalus kulit, dan memperbaiki detail foto potret.
Fotor juga punya ratusan template untuk media sosial, seperti postingan Instagram, banner YouTube, hingga thumbnail TikTok — semua bisa disesuaikan dengan gaya kamu.
2. Fitur Unggulan Fotor yang Layak Dicoba
Berikut fitur-fitur andalan Fotor yang sering dipakai oleh desainer pemula dan content creator:
- Photo Editor AI:
Fotor bisa otomatis menganalisis foto dan menyesuaikan pencahayaan, kontras, serta saturasi dengan satu tombol. - Collage Maker:
Bikin kolase foto dengan berbagai gaya grid dan layout kekinian. - Design Templates:
Ribuan template siap pakai untuk iklan, banner, kartu ucapan, dan CV. - HDR Effects:
Efek HDR (High Dynamic Range) membuat foto jadi lebih hidup dan tajam. - AI Background Remover:
Fitur favorit buat bikin konten produk atau e-commerce dengan latar transparan. - Batch Processing:
Edit banyak foto sekaligus — cocok untuk kamu yang harus mengedit ratusan foto dalam waktu singkat.
3. Kenapa Fotor Disukai Desainer Pemula
Ada beberapa alasan kenapa Fotor sering jadi pilihan utama bagi pelajar dan pemula:
- Tidak perlu install software besar.
Semuanya bisa dikerjakan langsung di browser. - Mudah digunakan.
Interface-nya intuitif dan cocok buat yang baru pertama kali belajar desain. - Gratis tapi lengkap.
Versi gratisnya sudah mencakup hampir semua fitur dasar untuk editing cepat. - Tersedia versi mobile.
Kamu bisa lanjutkan edit di HP Android atau iPhone.
Buat kamu yang sering bikin konten promosi di media sosial, Fotor jadi jalan ninja biar hasil foto terlihat profesional tanpa skill Photoshop.
4. Kelemahan Fotor yang Perlu Diperhatikan
Walaupun praktis, Fotor juga punya batasan:
- Beberapa fitur canggih (seperti AI expand background atau advanced retouch) hanya tersedia di versi Pro.
- Tidak cocok untuk desain tingkat lanjut seperti manipulasi foto kompleks atau komposit digital.
- Butuh koneksi internet yang stabil agar performa tetap mulus.
Namun, jika tujuanmu adalah editing cepat, hasil estetik, dan efisiensi waktu, maka kekurangan ini tidak terlalu berarti.
5. Kesimpulan: Solusi Cepat untuk Desain dan Editing Modern
Fotor adalah software alternatif selain Photoshop yang fokus pada kecepatan dan kemudahan.
Kamu bisa mengedit foto, membuat desain, dan menghasilkan visual profesional tanpa perlu waktu lama belajar teknis desain.
“Kalau Photoshop adalah studio foto lengkap, Fotor adalah booth edit cepat yang hasilnya tetap keren.”
Baca juga: Panduan Lengkap Desain Grafis: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Luminar AI – Alternatif Cerdas dengan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Editing Foto Profesional
Dulu, untuk menghasilkan foto yang dramatis dan estetik, kamu butuh waktu lama di Photoshop: masking manual, color correction, layer effect, dan seterusnya.
Sekarang, semua itu bisa dilakukan hanya dalam beberapa klik lewat Luminar AI — aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh Skylum.
Luminar AI bukan cuma software editing biasa; ia dirancang khusus untuk mempercepat proses kreatif tanpa mengorbankan kualitas hasil akhir.
Cocok banget buat pelajar, fotografer pemula, maupun desainer grafis yang ingin hasil “pro” dengan workflow yang sederhana.
1. Konsep Luminar AI: Editing Foto Otomatis Berbasis Kecerdasan Buatan
Berbeda dengan Photoshop yang mengandalkan skill manual, Luminar AI bekerja dengan cara mendeteksi elemen dalam foto secara otomatis — seperti langit, kulit, latar belakang, dan pencahayaan — lalu menyesuaikan semuanya agar terlihat natural.
Contohnya:
- Langit yang mendung bisa otomatis diganti dengan langit cerah.
- Wajah pucat bisa diperbaiki tone-nya agar terlihat segar.
- Lanskap gelap bisa di-enhance agar lebih terang dan berwarna.
Bayangin punya asisten digital yang ngerti cara retouch foto kamu tanpa perlu belajar teknik editing — itulah Luminar AI.
2. Fitur Unggulan Luminar AI yang Wajib Kamu Coba
Berikut beberapa fitur utama Luminar AI yang membuatnya layak jadi alternatif Photoshop modern:
- Sky Replacement (AI):
Fitur andalan Luminar. Hanya dengan satu klik, kamu bisa mengganti langit mendung menjadi cerah — lengkap dengan pantulan cahaya realistis di seluruh foto. - Skin & Portrait Enhancement:
Menghaluskan kulit, menghilangkan noda, dan mempertegas mata serta bibir tanpa membuat wajah terlihat palsu. - Structure AI:
Meningkatkan detail pada bagian tertentu foto tanpa merusak elemen utama. - Composition AI:
Menganalisis komposisi gambar dan memberi saran cropping otomatis agar hasil foto lebih seimbang dan profesional. - Atmosphere AI:
Menambahkan efek kabut, sinar matahari, atau embun pagi secara natural — favorit para fotografer landscape. - Template & Preset Pintar:
Kamu cukup pilih jenis foto (portrait, city, nature, dll.), dan Luminar akan otomatis menerapkan preset terbaik untuk hasil maksimal.
3. Keunggulan Luminar AI Dibanding Photoshop
| Aspek | Luminar AI | Photoshop |
|---|---|---|
| Pendekatan Editing | Otomatis berbasis AI | Manual berbasis layer |
| Target Pengguna | Pemula & fotografer | Profesional |
| Kecepatan | Sangat cepat (1–2 klik) | Butuh waktu & skill |
| Fitur Langit & Wajah | Otomatis | Manual |
| Harga | Sekali beli (lifetime) | Langganan bulanan Adobe |
Luminar AI jelas bukan pengganti penuh Photoshop, tapi buat yang lebih fokus ke editing foto cepat dan natural, software ini jauh lebih efisien.
4. Siapa yang Cocok Pakai Luminar AI
Luminar AI ideal untuk:
- Pelajar dan desainer pemula yang ingin belajar fotografi digital.
- Fotografer hobi yang ingin hasil cepat tanpa skill teknis tinggi.
- Kreator konten yang butuh foto estetik untuk promosi media sosial.
- Desainer yang sering mengedit product photo atau background replacement.
Dengan Luminar, kamu bisa fokus ke sisi kreatif — biarkan AI yang mengurus teknisnya.
5. Kekurangan Luminar AI
Walaupun canggih, Luminar AI juga punya beberapa keterbatasan:
- Tidak mendukung editing berbasis layer seperti Photoshop.
- Kurang cocok untuk desain grafis kompleks (poster, komposit, dll.).
- Butuh spesifikasi komputer menengah ke atas agar fitur AI berjalan lancar.
Namun, untuk urusan editing cepat dan hasil instan berkualitas tinggi, Luminar AI jelas lebih unggul dari kebanyakan aplikasi gratis lainnya.
6. Kesimpulan: Editing Foto Pintar, Cepat, dan Estetik
Luminar AI membuktikan bahwa masa depan desain visual adalah kolaborasi antara manusia dan kecerdasan buatan.
Kamu nggak perlu jadi ahli Photoshop untuk menghasilkan karya profesional — cukup paham konsep visual dan biarkan AI melakukan sisanya.
“Luminar AI adalah shortcut menuju hasil foto profesional tanpa proses rumit.”
Perbandingan & Rekomendasi Software Desain Grafis Terbaik untuk Pemula
Setelah bahas satu per satu, sekarang kita bandingkan secara objektif semua software alternatif selain Photoshop untuk desain grafis pemula — mulai dari yang gratis, berbasis web, sampai yang pakai teknologi AI.
Tujuannya biar kamu tahu mana yang paling cocok buat kamu: apakah lebih fokus ke foto editing, desain sosial media, atau digital painting.
1. Tabel Perbandingan Software Alternatif Photoshop
| Software | Platform | Tipe | Keunggulan Utama | Kelemahan | Cocok Untuk |
|---|---|---|---|---|---|
| GIMP | PC (Windows, macOS, Linux) | Open Source | Gratis & mirip Photoshop, banyak plugin | Butuh waktu belajar | Pelajar & desainer pemula |
| Photopea | Web (Browser) | Online Editor | Tampilan seperti Photoshop, tanpa instalasi | Butuh koneksi internet stabil | Desainer cepat & pengguna Chromebook |
| Krita | PC | Open Source | Fokus ke ilustrasi & digital painting | Tidak ideal untuk foto editing | Seniman digital & ilustrator |
| Canva | Web, Android, iOS | Freemium | Ribuan template siap pakai, mudah digunakan | Desain terlihat umum | Pelajar, UMKM, content creator |
| Fotor | Web, PC, Android | Freemium | Cepat & praktis, fitur AI retouch | Beberapa fitur hanya di versi Pro | Fotografer & kreator media sosial |
| Luminar AI | PC, macOS | Berbayar (sekali beli) | Editing otomatis berbasis AI, hasil profesional | Tidak mendukung layer | Fotografer & desainer foto profesional |
2. Rekomendasi Berdasarkan Kebutuhan Pengguna
Supaya kamu nggak salah pilih, berikut panduan singkat sesuai profil pengguna:
🎓 Untuk Pelajar & Pemula Total
➡️ Canva atau Photopea
Alasannya: gampang dipelajari, tampilannya simpel, dan bisa langsung dipakai tanpa install software berat.
🎨 Untuk Ilustrator & Digital Artist
➡️ Krita
Fokus pada seni digital, brush lengkap, dan dukungan tablet gambar sangat natural.
📸 Untuk Fotografer & Editing Cepat
➡️ Fotor atau Luminar AI
Fotor unggul untuk editing ringan & online, sementara Luminar cocok buat hasil profesional dengan AI pintar.
💼 Untuk Desainer yang Ingin Belajar Skill Photoshop
➡️ GIMP
Software open-source yang fiturnya paling mirip Photoshop, jadi bagus buat latihan teknis.
3. Bagaimana Cara Memilih Software yang Tepat?
Sebelum menentukan pilihan, pertimbangkan 3 hal berikut:
- Tujuan Kamu:
Mau bikin desain promosi, ilustrasi, atau foto artistik?
Pilih software sesuai kebutuhan utama. - Perangkat yang Digunakan:
Kalau pakai Chromebook atau HP, pilih aplikasi berbasis web seperti Canva atau Photopea.
Kalau pakai laptop/PC, GIMP dan Krita bisa jadi pilihan ideal. - Waktu Belajar:
Kalau kamu ingin hasil cepat tanpa ribet belajar tool, Canva dan Fotor paling tepat.
Tapi kalau kamu mau serius mendalami desain grafis profesional, GIMP dan Krita akan memberi pondasi kuat.
Intinya: Pilih software yang bikin kamu nyaman berkreasi, bukan yang paling populer.
4. Kombinasi Ideal untuk Desainer Pemula
Biar kamu nggak bingung, ini contoh kombinasi ideal berdasarkan kebutuhan umum:
- 🎓 Pelajar Desain:
Gunakan GIMP di PC untuk latihan skill dasar, dan Canva di HP untuk tugas cepat.
- 📱 Content Creator & Sosial Media:
Gunakan Canva + Fotor untuk hasil cepat & konten menarik.
- 🎨 Seniman Digital:
Gunakan Krita untuk melukis dan Photopea untuk editing tambahan.
- 📸 Fotografer Pemula:
Gunakan Fotor untuk edit ringan, dan Luminar AI untuk hasil profesional.
5. Kesimpulan: Semua Bisa Desain Tanpa Photoshop
Dulu, Photoshop terasa wajib buat semua orang yang ingin terjun ke dunia desain.
Sekarang, dengan hadirnya software seperti GIMP, Photopea, Canva, Krita, Fotor, dan Luminar AI, semua orang bisa mulai berkreasi tanpa hambatan biaya maupun perangkat.
“Yang penting bukan alatnya, tapi ide dan konsistensi kamu dalam berkarya.”
FAQ (Pertanyaan Umum Tentang Software Alternatif Selain Photoshop)
1. Apa saja software yang bisa menggantikan Photoshop untuk desain grafis?
Beberapa software terbaik yang bisa menggantikan Photoshop antara lain:
GIMP, Photopea, Canva, Krita, Fotor, dan Luminar AI.
Masing-masing punya fokus berbeda — GIMP mirip Photoshop, Canva cocok untuk desain cepat, sedangkan Luminar AI unggul dalam editing foto otomatis berbasis kecerdasan buatan.
2. Apakah ada aplikasi desain gratis yang setara dengan Photoshop?
Ya, GIMP adalah pilihan paling mendekati Photoshop secara fitur dan workflow.
Selain itu, Photopea juga bisa jadi alternatif karena tampilannya mirip Adobe Photoshop dan bisa diakses langsung dari browser tanpa instalasi.
3. Aplikasi mana yang paling cocok untuk pelajar atau pemula?
Untuk pelajar dan pemula, Canva dan Photopea adalah pilihan terbaik.
Keduanya mudah digunakan, tidak butuh perangkat berat, dan sudah menyediakan banyak template untuk media sosial, poster, hingga presentasi.
4. Bagaimana cara membuat desain grafis tanpa Photoshop?
Kamu bisa membuat desain tanpa Photoshop menggunakan aplikasi seperti Canva, Krita, atau Photopea.
Langkah sederhananya:
- Tentukan jenis desain (poster, logo, banner, dll).
- Pilih template di Canva atau buat dari nol di GIMP/Krita.
- Gunakan fitur text, shape, dan filter warna.
- Simpan hasil desain dalam format JPG atau PNG.
5. Apakah Luminar AI bisa menggantikan Photoshop sepenuhnya?
Tidak sepenuhnya. Luminar AI fokus pada editing foto otomatis berbasis AI, bukan desain grafis kompleks.
Tapi kalau kebutuhan kamu adalah memperbaiki atau mempercantik foto dengan cepat, Luminar AI bisa jauh lebih efisien daripada Photoshop.
6. Apakah software alternatif seperti GIMP dan Krita bisa digunakan untuk pekerjaan profesional?
Bisa banget. Banyak desainer independen dan seniman digital profesional yang menggunakan GIMP dan Krita karena fitur-fiturnya lengkap, open-source, dan terus diperbarui komunitas global.
Asalkan kamu paham workflow-nya, hasil akhirnya bisa sekelas profesional.
7. Apakah semua software alternatif ini legal digunakan?
Ya, semua software yang dibahas di artikel ini legal dan aman digunakan.
GIMP dan Krita bersifat open-source, Canva dan Fotor punya versi gratis resmi, sedangkan Luminar AI adalah software berbayar legal tanpa sistem langganan bulanan seperti Adobe.
8. Software mana yang paling ringan untuk laptop spek rendah?
Untuk laptop dengan spesifikasi rendah, Photopea dan Canva adalah pilihan paling ideal.
Keduanya berbasis web, jadi kamu hanya butuh browser dan koneksi internet stabil — tanpa perlu instalasi atau ruang penyimpanan besar.
Penutup: Dunia Desain Grafis Tidak Lagi Terbatas pada Photoshop
Dunia desain hari ini makin inklusif. Kamu tidak perlu lisensi mahal atau laptop super kuat untuk mulai berkarya.
Dengan software alternatif seperti GIMP, Photopea, Canva, Krita, Fotor, dan Luminar AI, siapa pun bisa belajar, berkreasi, dan menghasilkan karya visual berkualitas tinggi.
“Photoshop bukan satu-satunya jalan menuju kreativitas — yang penting adalah semangat untuk terus bereksperimen.”
Jadi, mulai sekarang, pilih software yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajarmu.
Entah kamu pelajar, fotografer, atau content creator, semuanya bisa jadi desainer asalkan mau terus berlatih dan berani mencoba hal baru.

