Sebuah rumah sakit rujukan di Kota “Y” mengirimkan tenaga medis “A” ke USA untuk mempelajari administrasi rumah sakit. Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas manajemen rumah sakit tersebut.
Setelah memperoleh gelar MHA (Magister of Hospital Administration), Dokter “A” kembali ke rumah sakit asalnya. Namun, ia mendapati bahwa direktur dan wakil direkturnya telah berganti. Situasi ini menimbulkan tantangan baru dalam penerapan ilmu yang telah dipelajari.
Baca juga: Selama Operasi Mengapa Dokter Memakai Baju Warna Hijau atau Biru
Dokter “A” diminta untuk berbagi pengetahuannya tentang manajemen rumah sakit modern di Amerika. Ia berani mengkritik sistem yang ada dan menawarkan bantuan untuk melakukan perbaikan.
Dokter “A” menunggu SK penugasannya dengan penuh ketidakpastian, berharap dapat memberikan kontribusi signifikan.
Ketika SK diterima, Dokter “A” terkejut karena ditempatkan di bagian secretariat untuk memperbaiki manajemen Medical record. Ia merasa penugasan ini tidak sesuai dengan keahliannya.
Merasa bahwa tugas tersebut tidak akan memungkinkan pertumbuhan karier, Dokter “A” memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan bekerja di rumah sakit swasta yang sedang melakukan perombakan manajemen.
Di rumah sakit baru, Dokter “A” menunjukkan inisiatif dan dedikasi yang tinggi, bekerja hingga larut malam untuk mengembangkan strategi pemasaran yang akan meningkatkan kepercayaan pasien.
Artikel ini diakhiri dengan harapan bahwa pembaca dapat memahami dinamika yang dihadapi oleh profesional medis dalam mencari kesempatan untuk berkembang dalam karier mereka. ***
Soal Lengkap
Sebuah rumah sakit rujukan yang terkenal di Kota “Y” di bawah Direktur lama mengirimkan seorang tenaga medis “A” ke USA untuk belajar tentang administrasi rumah sakit.
Ketika yang bersangkutan menyelesaikan tugas belajarnya dua tahun kemudian dengan memperoleh derajat MHA (Magister of Hospital Administration), dan kembali ke rumah sakit yang mengirimnya, Direktur rumah sakit tersebut telah berganti, dengan sebagian besar para wakil direkturnya juga pejabat baru.
Dokter “A” MHA ini diminta memberikan “oleh-oleh dari Amerika tentang perumahsakitan” di muka para pengelola rumah sakit.
Dengan beraninya dia membandingkan manajemen rumah sakit ini dengan manajemen rumah sakit modern di Amerika, yang menurutnya jelas memerlukan perbaikan, dimana dia dengan senang hati ingin membantu perbaikan tersebut jika di beri kesempatan.
Dari mulai seminggu sampai sebulan Dokter “A” menunggu dengan harap-harap cemas, SK penugasannya.
Baca juga: Lembaga Pendidikan yang Berkembang Pada Masa Islam Adalah
Dan ketika kemudian SK keluar, dia merasa terkejut karena dia ditempatkan di bagian secretariat untuk membantu memperbaiki manajemen “Medical record”, dia merasa penugasan ini terlalu kecil dan tidak ada kaitannya dengan kemampuan manajemen yang diperoleh dari tugas belajarnya.
Merasa dirinya tidak mungkin berkembang dengan penugasan serupa itu, ditambah lagi niatnya yang kuat untuk mencari “nafkah” sesuai dengan profesinya yang baru sebagai “MHA”, dia membulatkan tekad untuk pindah ke Jakarta, bekerja pada sebuah rumah sakit swasta yang sedang mengadakan perombakan manajmen secara total.
Sebagai wakil direktur pemasaran rumah sakit tersebut, yang bersangkutan bekerja dengan penuh inisiatif kadang sampai larut malam, memikirkan konsep-konsep strategis untuk meningkatkan kepercayaan pasien pada rumah sakit.
Pertanyaan:
1. Menurut saudara, apa yang menyebabkan Dokter A ini tidak diberikan tugas sesuai dengan keahliannya? Jelaskan jawaban saudara!
2. Bagaimana tanggapan saudara tentang SK Direktur untuk menempatkannya di bagian sekretariat untuk membantu memperbaiki manajemen “medical record”?
3. Seandainya tidak keburu pindah, dapatkah ia berhasil dengan tugas yang diberikan? Bagaimana cara memotivasi karyawan agar dapat bekerja secara maksimal sesuai tujuan rumah sakiy yaitu memuaskan pasien !
4. Sebagai wakil direktur pemasaran di rumah sakit swasta di Jakarta dia bekerja kadang sampai larut malam, dapatkah saudara memberi komentar mengapa bisa demikian? Jawaban saudara bisa menggunakan topik pelayanan prima (tepat waktu, keteraturan waktu).
5. Jelaskan Model Kepemimpinan apa yang cocok untuk pelayanan di rumah sakit tersebut di atas!
Contoh Jawaban
1. Penyebab Dokter A tidak diberikan tugas sesuai keahliannya:
Dalam kasus tersebut, kita dapat melihat salah satu penyebabnya kemungkinan adanya perubahan manajemen di rumah sakit yang tidak akrab dan tidak mengetahui dengan latar belakang dan kompetensi Dokter A.
Selain itu, Direktur baru dan pejabat-pejabat lainnya mungkin saja tidak sepenuhnya mengetahui manfaat keterampilan Dokter A.
Bisa juga ada kebutuhan yang lebih mendesak untuk memperbaiki bagian tertentu, seperti bagian sekretariat dan manajemen rekam medis.
Selain itu, rumah sakit tersebut mungkin memiliki rencana strategis yang berbeda, yang tidak selaras dengan keahlian spesifik Dokter A.
2. Tanggapan tentang penugasan di bagian sekretariat:
Penempatan Dokter A di bagian sekretariat bisa jadi dipandang sebagai langkah yang kurang tepat, mengingat keahliannya dalam administrasi rumah sakit yang lebih luas.
Namun, pekerjaan di bidang medical record dapat dilihat sebagai kesempatan bagi Dokter A untuk membuktikan kemampuannya dalam memperbaiki aspek penting dalam manajemen rumah sakit.
Mungkin ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan manajemen rekam medis yang diidentifikasi oleh manajemen rumah sakit.
3. Kemungkinan berhasil dengan tugas yang diberikan:
Jika Dokter A tidak segera pindah, dia bisa berhasil dengan tugas yang diberikan asalkan dia melihatnya sebagai kesempatan untuk menunjukkan keahliannya dan membuat perubahan positif dalam rumah sakit.
Cara memotivasi karyawan agar dapat bekerja secara maksimal adalah dengan memberikan penghargaan atas pencapaian mereka, mengomunikasikan tujuan rumah sakit dengan jelas, dan memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan strategis.
4. Komentar tentang kerja larut malam
Bekerja hingga larut malam bisa menjadi tanda komitmen tinggi Dokter A terhadap pekerjaannya dan tekadnya untuk mencapai kesuksesan.
Dalam konteks pelayanan prima, kerja keras seperti itu mungkin dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pasien, terutama jika rumah sakit tersebut sedang dalam proses perombakan total.
Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara kerja keras dan kesejahteraan pribadi untuk mencegah kelelahan dan menjaga produktivitas jangka panjang.
5. Model Kepemimpinan yang cocok untuk rumah sakit
Model kepemimpinan transformasional dapat sangat cocok untuk rumah sakit yang sedang dalam proses perubahan dan pembaruan.
Model ini melibatkan inspirasi, motivasi, dan dukungan kepada karyawan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Pemimpin transformasional juga mendorong inovasi, kreativitas, dan kerja sama tim untuk mencapai tujuan bersama, termasuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
Jadi, itulah contoh jawaban yang dapat teman-teman jadikan referensi pembelajaran terkait studi kasus tersebut.***
Baca juga: Menurut Saudara, Apa yang Menyebabkan Dokter A Ini Tidak Diberikan Tugas Sesuai dengan Keahliannya?