Rumah panggung dari Bumi Sriwijaya, Sumatra Selatan, telah menjadi sumber inspirasi bagi arsitektur modern saat ini. Melalui seminar virtual yang diselenggarakan oleh Arsitektur Rumah Panggung Bumi Sriwijaya, para peserta diajak untuk memahami filosofi dan kekhasan arsitektur tradisional ini dalam konteks masa kini. Dalam seminar yang berlangsung meriah tersebut, arsitek dan akademisi berkomitmen untuk melestarikan serta mengembangkan keindahan arsitektur rumah panggung agar tetap bernilai tinggi bagi Nusantara. Peran IAI Sumatera Selatan dalam penelitian, pelestarian, dan pengembangan arsitektur masa kini juga dipertegas dalam acara tersebut.
Arsitektur rumah panggung, dengan ciri khas atap Limasan dan ukiran seni bermakna, memiliki peran penting sebagai hunian dan tempat kegiatan ritual masyarakat pada masa lalu. Kekayaan arsitektur ini mengandung nilai-nilai budaya dan sejarah yang tidak boleh dilupakan, sehingga menjadikan penelitian dan pelestariannya sangat penting. Seminar ini memberikan tambahan pengalaman berharga tentang kekayaan arsitektur di wilayah Sumatera Selatan kepada para peserta, memperkaya wawasan mereka terhadap keanekaragaman arsitektur Nusantara.
Menurut Kepala Seminar, Dr. Andi Wijaya, “Rumah panggung merupakan salah satu karya gemilang nenek moyang kita. Melalui seminar ini, kita ingin menyadarkan generasi muda akan pentingnya menjaga dan mengembangkan kearifan lokal ini. Dengan mengintegrasikan elemen arsitektur tradisional dalam desain modern, kita dapat menciptakan karya arsitektur yang berbudaya dan berwawasan masa depan.”
Para peserta seminar juga mendiskusikan tentang bagaimana memadukan nilai-nilai filosofis dan kearifan lokal dari arsitektur rumah panggung ke dalam proyek-proyek bangunan masa kini. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi yang ada, arsitek diharapkan dapat menciptakan karya-karya yang memadukan keindahan tradisional dengan fungsionalitas modern.
Tidak hanya dalam bentuk rumah tinggal, konsep arsitektur rumah panggung juga mampu diaplikasikan dalam pembangunan bangunan publik seperti gedung perkantoran, pusat seni, atau mal, dengan tetap memperhatikan nilai-nilai budaya dan sejarah yang ada. Dengan begitu, bukan hanya aspek fungsional yang diutamakan, tetapi juga memperkaya identitas lokal dan kekayaan kultural Indonesia.
Seminar virtual ini berhasil menarik perhatian banyak kalangan, dari para profesional arsitektur hingga mahasiswa arsitektur yang berminat untuk menggali lebih dalam tentang kearifan lokal dan keterkaitannya dengan perkembangan arsitektur modern. Antusiasme peserta seminar menunjukkan betapa relevannya isu pelestarian arsitektur tradisional dengan perkembangan zaman.
Dalam kesempatan ini, peran penting dari pemerintah, akademisi, dan masyarakat secara keseluruhan untuk mendukung upaya pelestarian dan pengembangan arsitektur tradisional sangatlah dibutuhkan. Bumi Sriwijaya, sebagai salah satu situs bersejarah di Sumatera Selatan, menjadi saksi bisu peradaban nenek moyang kita, dan menggali kekayaan arsitektur ini akan turut melestarikan sejarah dan memperkaya nilai budaya bangsa.
Dalam kesimpulannya, seminar virtual Arsitektur Rumah Panggung Bumi Sriwijaya berhasil memberikan pemahaman mendalam tentang kekhasan dan nilai filosofis arsitektur rumah panggung. Inspirasi dari rumah panggung Bumi Sriwijaya ini diharapkan dapat menginspirasi dan menggerakkan para arsitek dan perancang bangunan untuk menciptakan karya arsitektur modern yang menggali potensi lokal dan mampu berdialog harmonis dengan lingkungannya. Kita berharap, dengan semakin mengenali dan menghargai warisan budaya seperti ini, kita dapat memajukan arsitektur Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan dan bernilai tinggi.
Semoga kekayaan arsitektur Nusantara terus dikenali dan diapresiasi oleh generasi mendatang, sehingga kita dapat tetap berpegang pada identitas budaya kita sambil terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
Diagram Tabel Harga:
Nama Bangunan | Tarif Masuk (Rp) | Jam Buka | Jam Tutup |
---|---|---|---|
Hagia Sophia | 150,000 | 08:30 | 18:00 |
Basilica Cistern | 100,000 | 09:00 | 17:30 |
Dolmabahce Palace | 75,000 | 09:00 | 16:00 |
Konyaalti Beach | Gratis | 24 Jam | 24 Jam |
Lara Beach | Gratis | 24 Jam | 24 Jam |
Kaputas Beach di Antalya | Gratis | 24 Jam | 24 Jam |