Soal Lengkap: Keinginan manusia untuk bersama dengan orang lain atau membutuhkan orang lain merupakan fitrah.
Soejono Soekanto menyatakan, “di dalam diri manusia pada dasarnya telah terdapat keinginan, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lainnya dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekitarnya.”
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Thabatahaba‘i, bahwa, “Manusia adalah makhluk bermasyarakat menurut wataknya, sehingga kehendak bermasyarakat telah merupakan fitrahnya”.
Jelaskan tantangan pergaulan masyarakat pada era digital!
Contoh Jawaban
Dalam era yang serba terhubung ini, keinginan manusia untuk bersama dengan orang lain atau membutuhkan orang lain bukan hanya sekedar keinginan, melainkan fitrah yang melekat dalam diri setiap individu. Studi kasus yang mengeksplorasi fenomena ini menawarkan wawasan mendalam tentang bagaimana fitrah bermasyarakat beradaptasi dengan tantangan zaman.
Fitrah Sosial Manusia
Menurut Soejono Soekanto, “di dalam diri manusia pada dasarnya telah terdapat keinginan, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lainnya dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekitarnya.” Thabatahaba‘i juga menambahkan, “Manusia adalah makhluk bermasyarakat menurut wataknya, sehingga kehendak bermasyarakat telah merupakan fitrahnya.”
Baca juga: Mengapa Kredibilitas Kunci Efektivitas Komunikasi Persuasif?
Tantangan Pergaulan di Era Digital
Pergaulan masyarakat pada era digital memang menghadapi tantangan yang kompleks, yang memerlukan pemahaman yang baik untuk menjaga hubungan sosial yang sehat dan bermakna. Dalam menjalin interaksi sosial yang autentik, kita harus menyadari bahwa teknologi bukanlah pengganti dari hubungan manusia, melainkan alat yang dapat mendukung atau menghambatnya, tergantung pada bagaimana kita menggunakannya.
Ketergantungan pada Teknolog
Era digital memang telah menciptakan ketergantungan yang tinggi pada teknologi, khususnya media sosial dan perangkat mobile. Kondisi ini seringkali mengganggu interaksi sosial langsung dan berpotensi mengurangi kualitas hubungan antarmanusia. Penting bagi kita untuk menyadari dampak ini dan berusaha mencari keseimbangan dalam penggunaan teknologi sehari-hari.
Kehilangan Privasi
Dalam era digital, informasi pribadi menjadi sangat mudah untuk diakses dan dibagikan. Hal ini menimbulkan tantangan serius terkait dengan privasi dan keamanan data pribadi. Kekhawatiran muncul dari risiko penyalahgunaan informasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yang dapat berdampak negatif pada kehidupan pribadi dan profesional seseorang. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk melindungi data pribadi kita.
Baca juga: Peran Pengembangan SDM dari Sudut Pandang Pegawai, dan dari Sudut Pandang Organisasi
Disinformasi
Di era digital, media sosial berperan sebagai alat penyebaran informasi yang cepat dan luas. Namun, kemudahan ini juga membawa risiko polarisasi dan disinformasi. Tantangan yang dihadapi adalah kesulitan dalam membedakan antara fakta dan opini, serta risiko terjebak dalam gelembung informasi yang hanya memperkuat pandangan sempit. Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk mengasah kemampuan literasi digital kita agar dapat mengidentifikasi dan memilah informasi yang kredibel.
Langkah-Langkah Menghadapi Tantangan di Era Digital
Untuk mengatasi tantangan yang ada di era digital, sangat penting bagi setiap individu untuk mengembangkan kesadaran digital yang baik dan mengadopsi praktik yang sehat dalam penggunaan teknologi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu:
- Membatasi Waktu: Penting untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan online dan offline agar tidak terlalu bergantung pada dunia digital.
- Memverifikasi Informasi: Sebelum membagikan informasi, pastikan untuk memverifikasinya guna menghindari penyebaran disinformasi.
- Penggunaan Teknologi yang Bertanggung Jawab: Gunakan teknologi secara etis dan mendukung pembangunan komunitas online yang positif dan mendukung.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat memastikan bahwa teknologi berfungsi sebagai alat yang memperkaya, bukan mengganggu, interaksi sosial kita.
Penutup: Menjaga Fitrah Sosial di Era Teknologi
Memahami dan mengatasi tantangan yang ada adalah kunci untuk memastikan bahwa fitrah sosial manusia tetap terjaga dan berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Kita harus menggunakan teknologi dengan bijak, sebagai alat untuk memperkuat, bukan melemahkan, ikatan sosial kita. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih terhubung, empatik, dan beradab di tengah arus perubahan yang tak terelakkan.