Halo, para pelajar dan pengajar yang selalu ingin tahu! Kali ini kita akan membahas peninggalan dari Kerajaan Mataram Islam. Kerajaan yang berdiri dari tahun 1586 hingga 1755 ini meninggalkan banyak warisan budaya dan sejarah yang masih bisa kita lihat hingga hari ini. Mari kita telusuri bersama berbagai peninggalan yang menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Mataram Islam.
Daftar Isi:
Peninggalan Arsitektur dan Bangunan
1. Kraton Yogyakarta
Kraton Yogyakarta adalah istana resmi Kesultanan Yogyakarta yang didirikan oleh Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755 setelah perjanjian Giyanti. Meskipun didirikan setelah Kerajaan Mataram Islam pecah, Kraton Yogyakarta tetap menjadi salah satu peninggalan penting yang menunjukkan kesinambungan tradisi Mataram.
2. Kraton Surakarta
Kraton Surakarta didirikan oleh Pakubuwono II setelah istana Kartasura mengalami kehancuran akibat serangan pemberontak. Kraton ini menggantikan Kartasura sebagai pusat kerajaan dan tetap menjadi simbol penting budaya dan sejarah Mataram.
3. Masjid Agung Mataram
Masjid Agung Mataram di Kotagede adalah salah satu masjid tertua di Yogyakarta yang dibangun pada masa awal Kerajaan Mataram Islam. Masjid ini memiliki arsitektur khas Jawa dengan pengaruh Islam yang kuat dan masih digunakan hingga sekarang sebagai tempat ibadah.
4. Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri
Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri adalah kompleks pemakaman yang dibangun oleh Sultan Agung. Makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi banyak raja dan keluarga kerajaan Mataram, dan menjadi situs ziarah yang penting hingga hari ini.
Baca juga: Kehidupan Politik dan Ekonomi Kerajaan Mataram Islam
Peninggalan Budaya dan Seni
1. Batik Mataram
Batik Mataram adalah salah satu warisan budaya yang masih sangat dihargai. Motif batik yang berkembang pada masa Mataram Islam memiliki ciri khas yang unik dan sering kali melambangkan kekayaan budaya Jawa. Batik ini masih diproduksi dan dikenakan dalam berbagai upacara adat dan kegiatan sehari-hari.
2. Gamelan Mataram
Gamelan Mataram adalah seperangkat alat musik tradisional Jawa yang digunakan dalam berbagai acara kerajaan dan upacara adat. Musik gamelan menjadi bagian penting dari budaya Jawa dan masih dimainkan hingga hari ini dalam berbagai upacara dan pertunjukan seni.
3. Wayang Kulit
Wayang Kulit adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional yang mencapai puncaknya pada masa Kerajaan Mataram Islam. Cerita-cerita yang dimainkan dalam wayang sering kali mengambil tema dari epos Ramayana dan Mahabharata, serta legenda-legenda lokal.
Peninggalan Tulisan dan Naskah
1. Babad Tanah Jawi
Babad Tanah Jawi adalah salah satu karya sastra Jawa yang menceritakan sejarah tanah Jawa, termasuk masa-masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam. Naskah ini memberikan wawasan mendalam tentang sejarah, budaya, dan kehidupan sosial masyarakat Jawa pada masa lalu.
2. Serat Centhini
Serat Centhini adalah ensiklopedia budaya Jawa yang ditulis pada masa Mataram Islam. Naskah ini mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa, mulai dari agama, adat istiadat, hingga ilmu pengetahuan dan kesenian.
Peninggalan Sistem Pemerintahan dan Hukum
1. Sistem Pengairan dan Irigasi
Kerajaan Mataram Islam dikenal dengan sistem pengairan dan irigasi yang canggih. Sultan Agung mengembangkan sistem irigasi untuk mendukung pertanian, yang menjadi tulang punggung ekonomi kerajaan. Sistem ini masih bisa dilihat di beberapa daerah di Yogyakarta dan sekitarnya.
2. Hukum dan Tata Pemerintahan
Pada masa Sultan Agung, hukum dan tata pemerintahan mengalami perkembangan yang signifikan. Beberapa aturan dan kebijakan yang diterapkan pada masa itu masih menjadi dasar bagi sistem pemerintahan di Yogyakarta dan Surakarta.
Kesimpulan
Kerajaan Mataram Islam telah meninggalkan banyak warisan yang masih bisa kita nikmati dan pelajari hingga hari ini. Dari arsitektur istana hingga seni budaya, serta naskah dan sistem pemerintahan, peninggalan ini memberikan kita wawasan tentang kejayaan masa lalu dan betapa kayanya budaya dan sejarah kita. Mengetahui dan memahami peninggalan ini tidak hanya penting untuk pendidikan sejarah, tetapi juga untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya kita.