Mr. Bons Memiliki Usaha Dibidang Perdagangan Mesin Pabrik

Mr. bons memiliki usaha dibidang perdagangan mesin pabrik. Pada bulan juli 2024 Mr bons mendapatkan pesanan senilai Rp.350jt dari pelanggan. Setelah dihitung oleh bagian keuangan pesanan tersebut membutuhkan dana sekitar Rp.250jt sedangkan dana yang ada hanya Rp.150jt.

Karena kekurangan dana Mr. Bons melakukan kerjasama dengan Mr. James dan Mr Lam yang secara tidak sengaja mereka bertemu di seminar bisnis. Mr. James menginginkan sharing dalam bentuk saham senilai Rp.100jt sedangkan Mr. Lam dalam bentuk obligasi senilai Rp.50jt. Jelaskan peran aset keuangan dan risk sharing pada contoh kasus tersebut?

Dalam artikel ini, FOKUS akan membahas studi kasus menarik mengenai peran aset keuangan dan risk sharing dalam upaya memenuhi pesanan besar di industri perdagangan mesin pabrik. Kisah ini menggambarkan tantangan yang dihadapi Mr. Bons, seorang pengusaha yang menerima pesanan bernilai besar namun harus menghadapi kendala modal. Mari kita bahas secara mendetail untuk memahami bagaimana strategi keuangan dapat membantu menyelesaikan permasalahan ini.

Latar Belakang Kasus

Pada bulan Juli 2024, Mr. Bons mendapatkan pesanan senilai Rp. 350 juta. Setelah dihitung, tim keuangan menyimpulkan bahwa pesanan tersebut membutuhkan dana sebesar Rp. 250 juta. Namun, Mr. Bons hanya memiliki dana sebesar Rp. 150 juta, sehingga ia mengalami kekurangan dana sebesar Rp. 100 juta.

Dalam mencari solusi, Mr. Bons bertemu dengan Mr. James dan Mr. Lam di sebuah seminar bisnis, dan mereka sepakat untuk bekerja sama. Mr. James menawarkan dana dalam bentuk saham sebesar Rp. 100 juta, sedangkan Mr. Lam berinvestasi dalam bentuk obligasi senilai Rp. 50 juta. Kedua bentuk aset keuangan ini memiliki peran serta risiko yang berbeda.

Soal Lengkap

Mr. bons memiliki usaha dibidang perdagangan mesin pabrik. Pada bulan juli 2024 Mr bons mendapatkan pesanan senilai Rp.350jt dari pelanggan. Setelah dihitung oleh bagian keuangan pesanan tersebut membutuhkan dana sekitar Rp.250jt sedangkan dana yang ada hanya Rp.150jt. Karena kekurangan dana Mr. Bons melakukan kerjasama dengan Mr. James dan Mr Lam yang secara tidak sengaja mereka bertemu di seminar bisnis. Mr. James menginginkan sharing dalam bentuk saham senilai Rp.100jt sedangkan Mr. Lam dalam bentuk obligasi senilai Rp.50jt. Jelaskan peran aset keuangan dan risk sharing pada contoh kasus tersebut?

Jawaban dan Penjelasan

Peran Aset Keuangan dalam Studi Kasus

Aset keuangan memiliki peran penting dalam menyediakan dana bagi pihak yang memerlukan, dalam hal ini, Mr. Bons. Melalui penerbitan saham dan obligasi, Mr. Bons mampu memperoleh modal tambahan yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan besar. Berikut penjelasan peran masing-masing aset keuangan:

BACA JUGA :  Perusahaan yang Bergerak di Bidang Industri Baja Ringan di Cianjur akan Merencanakan Membangun Pabrik Baru

1. Saham (Equity)

  • Peran Saham: Saham memungkinkan Mr. Bons mendapatkan dana tambahan melalui investasi kepemilikan perusahaan. Dalam kasus ini, Mr. James membeli saham senilai Rp. 100 juta, yang menjadikannya sebagai pemilik sebagian dari perusahaan Mr. Bons.
  • Implikasi: Dengan berinvestasi dalam saham, Mr. James kini memiliki hak atas bagian keuntungan perusahaan (dividen) dan hak suara dalam pengambilan keputusan bisnis. Saham sebagai aset keuangan berfungsi untuk mengalihkan sebagian kepemilikan dari Mr. Bons ke Mr. James, sehingga memberikan Mr. James keuntungan sekaligus risiko.

2. Obligasi (Debt Instrument)

  • Peran Obligasi: Obligasi adalah instrumen utang yang membantu perusahaan memperoleh dana tanpa harus menjual kepemilikan. Dalam kasus ini, Mr. Lam meminjamkan dana sebesar Rp. 50 juta dalam bentuk obligasi.
  • Implikasi: Mr. Bons, sebagai penerbit obligasi, berjanji untuk membayar kembali pokok dan bunga sesuai kesepakatan. Dengan berinvestasi dalam obligasi, Mr. Lam menjadi kreditur yang mendapatkan bunga secara tetap serta pembayaran kembali pokok pada waktu yang ditentukan, tanpa perlu terlibat dalam keputusan bisnis perusahaan.

Peran Risk Sharing (Pembagian Risiko)

Risk sharing atau pembagian risiko terjadi ketika beberapa pihak terlibat dalam investasi yang sama tetapi dengan jenis risiko yang berbeda. Dalam kasus ini, Mr. James dan Mr. Lam mengambil risiko yang berbeda tergantung pada jenis aset keuangan yang mereka pilih:

1. Dengan Mr. James (Pemegang Saham)

  • Pembagian Risiko dan Keuntungan: Sebagai pemegang saham, Mr. James menghadapi risiko bisnis. Artinya, jika perusahaan berhasil, ia akan menerima bagian dari keuntungan. Namun, jika perusahaan mengalami kerugian, nilai investasinya juga dapat menurun.
  • Hak dalam Pengambilan Keputusan: Sebagai pemegang saham, Mr. James memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan bisnis, yang memungkinkannya untuk berpartisipasi dalam menentukan arah perusahaan.
BACA JUGA :  Tujuh Syarat Untuk Membuat Umpan Balik yang Efektif - Kreitner & Kinicki

2. Dengan Mr. Lam (Pemegang Obligasi)

  • Pembagian Risiko Kredit: Sebagai pemegang obligasi, risiko yang dihadapi Mr. Lam berbeda. Ia hanya menanggung risiko kredit, yaitu risiko bahwa perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran bunga atau pokok utang pada waktu yang telah ditentukan.
  • Keuntungan Tetap: Mr. Lam menerima bunga secara tetap, sehingga keuntungan yang ia terima tidak tergantung pada kinerja perusahaan. Jika perusahaan mengalami kerugian, Mr. Lam tetap mendapatkan pembayaran bunga sesuai perjanjian.

Kesimpulan

Dalam studi kasus ini, Mr. Bons berhasil memenuhi kebutuhan dana dengan memanfaatkan aset keuangan berupa saham dan obligasi. Pembagian risiko atau risk sharing juga terjadi dengan melibatkan Mr. James sebagai pemegang saham dan Mr. Lam sebagai pemegang obligasi. Pendekatan ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan modal, tetapi juga membagi risiko di antara para investor.

Studi kasus ini menunjukkan bahwa aset keuangan seperti saham dan obligasi merupakan solusi praktis untuk menghadapi kendala modal dalam bisnis, serta membantu dalam pembagian risiko. Semoga pembahasan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi keuangan yang dapat diambil untuk menghadapi tantangan bisnis serupa.

 

Mr. Bons memiliki usaha dibidang perdagangan mesin pabrik. Pada bulan juli 2024 Mr bons mendapatkan pesanan senilai Rp.350jt dari pelanggan. Setelah dihitung oleh bagian keuangan pesanan tersebut membutuhkan dana sekitar Rp.250jt sedangkan dana yang ada hanya Rp.150jt. Karena kekurangan dana Mr. Bons melakukan kerjasama dengan Mr. James dan Mr Lam yang secara tidak sengaja mereka bertemu di seminar bisnis. Mr. James menginginkan sharing dalam bentuk saham senilai Rp.100jt sedangkan Mr. Lam dalam bentuk obligasi senilai Rp.50jt. Jelaskan peran aset keuangan dan risk sharing pada contoh kasus tersebut?
BACA JUGA :  Mengapa Kita Harus Beralih ke Energi Terbarukan?

Dalam studi kasus ini, Mr. Bons berhasil memenuhi kebutuhan dana dengan memanfaatkan aset keuangan berupa saham dan obligasi. Pembagian risiko atau risk sharing juga terjadi dengan melibatkan Mr. James sebagai pemegang saham dan Mr. Lam sebagai pemegang obligasi. Pendekatan ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan modal, tetapi juga membagi risiko di antara para investor.
Studi kasus ini menunjukkan bahwa aset keuangan seperti saham dan obligasi merupakan solusi praktis untuk menghadapi kendala modal dalam bisnis, serta membantu dalam pembagian risiko. Semoga pembahasan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi keuangan yang dapat diambil untuk menghadapi tantangan bisnis serupa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *