Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menentukan besarnya arus kas masuk setiap tahun dan melakukan analisisnya. Ini adalah topik penting dalam dunia keuangan dan investasi, terutama bagi perusahaan yang ingin mengetahui potensi keuntungan dari proyek yang sedang mereka jalankan.
Daftar Isi:
Redaksi Fokus Edu mengutip dari Brainly, materi keuangan dari proyekuan seti investasi suatu perusahaan ditunjukkan sebagai berikut: proyeksi penjualan setiap tahun.
Mari perhatikan pembahasan artikel ini dengan informasi keuangan dari sebuah Proyekuan Seti yang berinvestasi suatu perusahaan.
Bahwa Proyeksi penjualan setiap tahunnya adalah 70.000.000 dan biaya operasional yang dikeluarkan setiap tahunnya adalah 20.000.000.
Mari kita pahami soal dan cermati kunci jawaban dibawah ini
Pertanyaan lengkap
Informasi keuangan dari proyekuan seti investasi suatu perusahaan ditunjukkan sebagai berikut: Proyeksi penjualan setiap tahun adalah Rp70.000.000.
Biaya operasional setiap tahun Rp20.000.000. Biaya penyusutan setiap tahun adalah Rp25.000.000 metode garis lurus.
Besarnya modal kerja adalah sebesar Rp10.000.000. Proyek memiliki nilai sisa Rp10.000.000. Umur investasi proyek 4 tahun.
Pajak 20%. Investasi diperkirakan menghabiskan dana Rp 100.000.000.
Anda diminta untuk:
Tentukan besarnya arus kas masuk setiap tahun dan analisis
Jawaban:
Informasi Keuangan Proyek
Mari kita lihat contoh kasus dari sebuah proyek investasi perusahaan. Berikut ini adalah informasi keuangan yang diberikan:
- Proyeksi Penjualan Tahunan: Rp70.000.000
- Biaya Operasional Tahunan: Rp20.000.000
- Biaya Penyusutan Tahunan: Rp25.000.000 (menggunakan metode garis lurus)
- Modal Kerja: Rp10.000.000
- Nilai Sisa Proyek: Rp10.000.000
- Umur Investasi Proyek: 4 tahun
- Pajak: 20%
- Investasi Awal: Rp100.000.000
Berdasarkan informasi ini, kita akan menghitung arus kas masuk setiap tahun dan melakukan analisis menggunakan beberapa langkah utama.
Langkah-langkah Analisis
1.Pendapatan Bersih:
Pendapatan Bersih = Penjualan – Biaya Operasional – Biaya Penyusutan – Pajak
Pendapatan Bersih = Rp70.000.000 – Rp20.000.000 – Rp25.000.000 – (20% x (Rp70.000.000 – Rp25.000.000)
Jadi
Pendapatan Bersih = Rp70.000.000 – Rp20.000.000 – Rp25.000.000 – Rp9.000.000
Maka
Pendapatan Bersih = Rp16.000.000
Selanjutnya
2. Aliran Kas Bebas (Free Cash Flow / FCF) setiap tahun:
FCF = Pendapatan Bersih – Investasi – Perubahan Modal Kerja + Nilai Sisa
FCF tahun 1 = Rp16.000.000 – Rp100.000.000 + Rp10.000.000 – Rp10.000.000
= -Rp 84.000.000
FCF tahun 2 = FCF tahun 3 = FCF tahun 4 = Pendapatan Bersih – Rp10.000.000 – Rp10.000.000
=Rp16.000.000 – Rp10.000.000 – Rp10.000.000
= -Rp4.000.000
Selanjutnya cara ketiga pada analisis NPV
3. Analisis NPV (Net Present Value):
NPV = Σ (FCF / (1 + r)^t) – Investasi
Di sini, \( r \) adalah tingkat diskonto (biasanya tingkat pengembalian yang diharapkan atau tingkat bunga), \( t \) adalah tahun, dan Σ menunjukkan jumlah dari semua tahun.
Kita harus menghitung NPV untuk setiap tahun dan menjumlahkannya untuk mendapatkan NPV total. Jika NPV > 0, proyek dapat diterima; jika NPV < 0, proyek tidak layak.
Kesimpulan
Dengan menggunakan langkah-langkah di atas, kita dapat menentukan arus kas masuk setiap tahun dan melakukan analisis investasi proyek. Penting untuk selalu mengevaluasi proyek investasi dengan cermat untuk memastikan bahwa perusahaan Anda dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko.
Itulah penjelasan lengkap tentang bagaimana menentukan besarnya arus kas masuk setiap tahun dan melakukan analisisnya. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda dalam memahami konsep penting dalam dunia keuangan dan investasi.