Dalam dunia bisnis, konflik antara serikat buruh dan manajemen perusahaan adalah hal yang sering terjadi. Salah satu perusahaan yang menghadapi situasi ini adalah PT. Surya Kencana. Jenis negosiasi apa yang digunakan PT. Surya Kencana untuk menyelesaikan kasus tersebut? Pertanyaan ini menjadi pusat perhatian banyak pihak yang ingin memahami strategi negosiasi yang efektif dalam mengatasi perselisihan tenaga kerja.
Daftar Isi:
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang jenis negosiasi yang diterapkan oleh PT. Surya Kencana untuk mengatasi konflik dengan karyawannya. Dengan aksi mogok kerja dan tuntutan kenaikan gaji sebagai latar belakang, kita akan menelusuri proses negosiasi mulai dari briefing internal, pemanggilan perwakilan buruh, hingga keputusan akhir yang diambil oleh manajemen perusahaan.
Kami juga akan menjelaskan berbagai jenis negosiasi yang ada, termasuk negosiasi tanpa pihak penengah, negosiasi non-formal, negosiasi kolaborasi, dan negosiasi integratif. Masing-masing jenis ini akan dijelaskan bagaimana diterapkan dalam kasus PT. Surya Kencana.
Dengan memahami langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan, pembaca akan mendapatkan wawasan tentang pentingnya komunikasi langsung dan kolaborasi dalam menyelesaikan konflik tenaga kerja. Artikel ini tidak hanya menjawab pertanyaan kunci “Jenis negosiasi apa yang digunakan PT. Surya Kencana untuk menyelesaikan kasus tersebut?”, tetapi juga memberikan panduan praktis bagi perusahaan lain yang mungkin menghadapi situasi serupa.
Kali ini kita akan membahas jenis negosiasi apa yang digunakan PT. Surya Kencana untuk menyelesaikan kasus konflik antara serikat buruh dan manajemen perusahaan. Mari kita simak lebih lanjut bagaimana negosiasi ini dilakukan dan jenis negosiasi apa yang dipakai.
Pertanyaan
PT. Surya Kencana menghadapi konflik antara serikat buruh dengan para manajer perusahaan. Para buruh mengadakan aksi mogok kerja dan demonstrasi untuk menuntut kenaikan gaji. Berita aksi ini sampai ke General Manager yang kemudian melakukan briefing dengan para manajer untuk membahas situasi ini.
Proses Negosiasi
- Briefing Internal: General Manager segera melakukan briefing dengan para manajer untuk membahas konflik yang sedang terjadi.
- Pemanggilan Perwakilan Buruh: Dari hasil briefing, diputuskan untuk memanggil perwakilan buruh guna melakukan negosiasi dengan para manajer.
- Diskusi Masalah: Perwakilan buruh menjelaskan bahwa aksi mogok dipicu oleh tingkat upah minimum yang hanya 2 juta rupiah per bulan dan menuntut kenaikan menjadi 3 juta rupiah per bulan.
- Pertimbangan Manajemen: Manajemen mempertimbangkan tuntutan buruh namun menghadapi dilema karena laporan keuangan perusahaan menunjukkan produksi dan pendapatan yang tidak stabil.
- Keputusan Akhir: Setelah pertimbangan menyeluruh, diputuskan untuk menaikkan gaji menjadi 2,8 juta rupiah per bulan sebagai kompromi.
Pertanyaan
PT. Surya Kencana memiliki konflik antara serikat buruh dengan para manajer perusahaan.
Para buruh menjalankan aksi mogok kerja dan demonstrasi untuk menuntut para manajer perusahaan untuk meningkatkan gaji karyawan.
Dan kabar tentang aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan akhirnya sampai kepada General Manager PT. Surya Kencana.
General Manager segera melakukan breafing dengan para manajer untuk membahas tentang konflik yang sedang terjadi didalam perusahaannya.
Dari hasil breafing tersebut menghasilkan keputusan untuk memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan negosiasi dengan para manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi di PT. Surya Kencana tersebut.
Ketika negosiasi dilaksanakan, ada 2 perwakilan dari pihak buruh yang mulai menjelaskan tentang permasalahan sebenarnya.
Aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan ini dipengaruhi oleh tingkat upah yang sangat minimum setiap bulannya.
Karyawan menuntut kenaikan gaji dari 2 juta rupiah perbulan, meminta kenaikan gaji sebesar 3 juta rupiah perbulan.
Tetapi dari pihak perusahaan belum menyetujui untuk kenaikan gaji tersebut karena masih mempertimbangkan beberapa aspek yang harus dilihat terutama dalam laporan keuangan yang ada di dalam perusahaan.
Produksi di perusahaan menurun karena pendapatan yang tidak stabil.
Dari pihak HRD menyatakan bahwa kurangnya kinerja buruh saat ini yang mengakibatkan menurunnya produk yang dihasilkan, itulah yang menjadi bahan pertimbangan apakah permintaan buruh akan dikabulkan atau tidak.
Dari para manajer perusahaan tetap berusaha untuk menaikkan gaji para buruh tersebut.
Setelah pihak perusahaan telah mempertimbangkan semuanya, maka pihak perusahaanpun memutuskan untuk mengambil jalan tengahnya yaitu gaji jadi dinaikkan sebesar 2,8 juta.
Meskipun kenaikan gaji tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para buruh, mereka tetap menerima kenaikan gaji tersebut untuk kelangsungan hidup mereka.
Kenaikan gaji tersebut telah disahkan kepada kedua pihak tersebut yaitu dari perwakilan buruh dan manajer perusahan.
Dengan kenaikan gaji manajer HRD menghimbau kepada karyawan agar karyawan tetap bekerja dengan baik serta bisa membangun kembali perusahaan yang sekarang tidak stabil pendapatannya.
Dari kasus ini:
1. Jelaskan jenis-jenis negosiasi yang saudara ketahui?
2. Jenis negosiasi apa yang digunakan PT. Surya Kencana untuk menyelesaikan kasus tersebut? Jelaskan!
Referensi Jawaban